Salak II 2019-Misteri di Awal Senja

185 6 0
                                    

Pendakian ini berawal dari postingan gw di wall CP dan wall pribadi gw. Keinginan untuk mendaki Salak 2 yang terakhir gw sambangi 26 tahun lalu terasa sangat kuat menggoda imaginasi. Hmm ingatan yang tergerus waktu dan moment pendakian lain membuat tubuh ini merasakan rindu yang luar biasa. Terbayang sekilas jalur dan kondisi puncak tetapi masih samar dengan siapa saja gw melakukannya. Ingatan gw kerap melayang sebatas hutan pinus diatas buper. Hmm ada 6 orang saat itu salah satunya adalah siswi Smea Kharismawita. Gw lupa namanya sebut saja namanya bunga. Semakin keras gw pikirkan maka semakin samar. Kadang muncul nama nama seperti Djebak Alm. Ichal atau seorang anak Boedoet yang gw juga lupa namanya..

Ah daripada mikir mending balik lagi aja kesana. Siapa tahu bisa meremajakan ingatan gw. Sip lah.. Gak banyak mikir gw masuk PS 6 edit gambar, terbitkan di Fb. Jujur gw gak berharap pendakian ini diikuti oleh banyak orang sebab menyusuri setiap jengkal tanah dijalur salak bukanlah perkara mudah. Umpan dilepas beberapa orang memang sempat menyenggolnya cukup serius walaupun berakhir dengan misterius. Show must go on. Beberapa peralatan team yang telah gw persiapkan dengan baik di sudut kamar menanti langkah untuk menggendongnya didalam kenangan. WA pertama datang dari Tono seorang anak didik gw generasi ke empat ( Srigala Hutan Petualang Lintas Bebas ) Dia menyatakan Viks berangkat dan Jumat malam setelepas kerja akan langsung datang kerumah. Kabar lain datang dari Belo tanpa ragu dia meluncur kerumah gw di Up pada Jumat sore.

Sekitar jam 3 sore Belo datang, salam lalu istirahat. Gw yang sedang menyelesaikan beberapa tulisan malah sibuk dengan berondongan telp dan WA dari teman teman lainnya. Sore berlalu dengan cepat. Kabar tentang peserta lain masih gelap segelap malam yang mengiringi pikiran didalam catatan. Membaca situasi ini dengan cepat gw kontak Aziz Camplenk tanpa banyak ba bi bu kamplenk menyanggupi dan akan datang esok paginya. Sip lah dah cukup buat gw. Malam jam 10 Tono datang. serahkan uang lalu tenggelam dalam obrolan santai bersama Belo. Sempat ada peristiwa menenganggkan malam itu. Tono dan Belo mencium wangi karbol yang biasa dipakai untuk membersihkan lantai Rumah sakit. Sedang gw gak nyium apa apa. he he he. Merinding sebentar lalu lenyap dalam buaian.

Malam berlalu dengan cepat.. Kira kira pukul setengah 5 gw lihat Tono duduk tertidur didepan pintu kamar.. Hmm kenapa ni anak pikir gw. Bloom sempat berfikir banyak rasa kantuk datang lagi. jam 6 bangun lagi.. Nampak Tono dengan wajah pucat dan suara gemetar mengatakan batal mengikuti pendakian ini. Kabar duka datang tanpa diduga. Pagi itu seorang kerabatnya meninggal dunia. Agak terhuyung huyung dia pamit dan tidak meminta uang untuk dikembalikan. Next Trip lo tinggal nambah aja ton.. Anggep aja lo nabung yah.. Oke bang kata dia. Pamit lalu melangkah gontai menanggalkan semua harapan tentang pendakian. Bloom jodoh bro. Maybe next time kita akan mendaki bersama. Lepas sarapan gak lama HP berbunyi ternyata kampleng dah ada di depan Blackbur. Bang gw dah didepan blackbur katanya didalam WA. Oke gw bilang.. Tunggu bentar lagi gw sampe. Siapa kang kata belo..?? Kampleng yang kemaren naek Arjuno ma gw..

Bentar ya lo gw jemput dia dulu didepan. Tanpa menunggu jawaban segera bergerak menyusuri aspal hitam. Ketemu.. Basa basi sejenak lalu motor meluncur kehalaman rumah bokap. Motor taro sini aja pleng depan kamar adek gw. Atur bang yang penting aman. Sip. Gak lama motor masuk dan gw parkir. Titip kunci lalu siap siap untuk menuju kota hujan Bogor. Melalui WA gw kabarkan keberangkatan kita menuju kota Bogor. didalam perjalanan umpan kembali disambar oleh seorang rekan dari Tanggerang. Bang udah jalan katanya.. Otw gw jawab. Oke bang gw meluncur pakai motor.. Sip.. Kita ketemu di cunang aja gw bilang. Siap bang katanya. Masukin hp lalu diam menikmati perjalanan. Hmm apes ternyata kereta hanya sampai St. Depok Lama. Turun menyusuri peron lalu menanti kereta datang kembali. Gak lama kereta datang. Angkat keril segera berlalu. 20 menit kemudian kita sampai dibogor. Hmmm pada kemana ini.. he he he.. Ya udahlah gak salah gw kali. Lepas st. Bogor kita jalan kaki menuju ramayana Bogor yang sekarang dikenal dengan nama BTM.

Kumpulan Cerita Horor NyataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang