Setelah melengkapi semua dokument yang diperlukan untuk memenuhi ketentuan Taman Nasional kita segera bergerak menuju RSUD Masohi. Hmm disinilah kita dapet pengalaman asik dan rada nyebelin. Awalnya semua fine fine aja. Dengan berjalan kaki kami berdua bergerak menuju kesana. Ohh iya sebelum masuk gw makan dulu. Kepala masih goyang goyang aja kaya diatas kapal. Edun padahal dah 2 hari didaratan tapi badan masih berasa kaya dilaut. Kelar makan kita masuk RS. Tanya tanya akhirnya seorang petugas merujuk kita kesalah satu ruangan. Wew akh bloom apa apa kita langsung masuk kasir. Setelah terjadi perbincangan antara kak rum dan petugas kasir terbitlah angka. Wew. Saat itu kita seorang kena 75 ribu/orang. Hmm sebenarnya gw merasa janggal. Sebab petugas juga mengatakan hal hal yang mengarah pada medical chek up. Dengan sabar kita jelaskan kembali tujuan kita. Yaitu hanya minta surat keterangan sehat untuk mendaki Binaya yang diminta oleh Balai Taman Nasional Manusela.
Iya kata oknum yang bersangkutan. Kita diharuskan untuk masuk poli anak untuk periksa tekanan darah.. Okelah itu normal. Habis itu kita diminta masuk ke salah satu ruangan dibelakang ruang UGD. Hmm disinilah kejanggalan mulai terasa memuakkan. Oknum ruangan hanya memeriksa surat terus terlibat pertengkaran dengan rekan sejawatnya. Karena gak sabar gw ma kak rum menanyakan perihal keperluan kita. Hmm katanya kita wajib periksa jantung. Karena gunung Binaya banyak memakan korban. Sumpah gw dah enek dengernya tapi kak rum menenangkan gw agar mengikuti proses yang ada.Surat dari ruangan itu kembali dibawa ke kasir. Terbit angka lagi 150 ribu/orang. Edannn surat keterangan sehat normalnya 25 ribu/orang paling mahal 50 ribu kini gw berdua harus mengeluarkan dana sekitar 225/orang. What.. Naik tekanan darah gw tapi gw masih sabar. Anjrit 1/2 juta coyyyy. Gila apa sableng nih.. Setelah proses pemeriksaan jantung kita masih harus nunggu dokter spesialis jantung. Akh gak beres nih. Emosi gw meledak. Dengan nada keras gw masuk kembali ke ruangan. Ibu kita ini bukan mau medical chek up tapi cuma minta surat keterangan sehat. Kenapa sampai rumit rumit begini. Jangan-hangan nanti setelah jantung kita tes urin lagi. Tes darah tes ginjal dan lain lain.. Apa-apaan nih. Gila sudah 1/2 juta lebih kami keluarkan dana. Oknum tersebut terus berkilah bahwa test jantung wajib bagi pendaki Binaya karena banyak korban. Apa urusannya saya bilang. !! Kalo masih ada tetek bengek lainnya saya gak mau.. Saya akan melapor ke pihak terkait. Sang oknum terdiam. Karena suasana didalam tidak menyenangkan akhirnya kami berdua keluar. Kak simpan semua bukti pembayaran RS dan korelasi nya yaitu surat simaksi dari Balai Taman Nasional. Ada oknum nakal ini.
Awalnya gw mo langsung ke kantor balai tapi karena kak rum blum sarapan kita mampir dulu untuk sarapan. Ya udahlah kita makan dulu. Sambil menikmati makanannya beliau geleng geleng kepala. Gila masa minta surat keterangan sehat kita berdua sampai 1/2 juta lebih. Dipikirnya kita mo medical chek up kali yah..?? Enggak kak ini permainan oknum RS. Kurang ajar mereka. Ini harus di sosialisasikan kepada seluruh pendaki lain agar berhati hati terhadap oknum RS saat minta surat keterangan sehat disini. Kalo bisa catat nomor petugas Balai Taman Nasional sebelum berangkat ksana agar para petugas balai bisa membantu kita. Setelah sarapan kita langsung balik ke RS. Hmm oknum tersebut ternyata sudah mencari kita. Tanpa basa basi kita minta semua bukti pembayaran yang ada dan langsung bergegas menuju kantor Balai Taman Nasional Manusela. Hmm disini ternyata kita juga dah ditunggu oleh mereka. Kok lama sekali. Gw jelaskan situasi kita selama di RSUD Masohi. Whatt..!! Para petugas balai merasa sangat terkejut dan meminta seluruh bukti pembayaran untuk di copy sama mereka. Ini permainan oknum mas. Biasanya cuma 20 ribu saja. Baru ibu sama mas se ini yang kena sampai besar begini. Itulah pak kami mohon pengalaman kami bisa disampaikan kepada pendaki lain agar berhati hati dengan para oknum nakal di RSUD. So sebaiknya para calon pendaki gunung Binaya mempersiapkan surat sehat yang masih berlaku. ( Maksimal 1 Minggu ) atau andai harus disana mintalah covering dari para petugas balai. Agar tidak terjadi hal yang tidak menyenangkan seperti kita. Gilaa emangnya gw gudang duit apa.!!
Setelah selesai semua urusan birokrasi akhirnya kita kembali ke penginapan. Beres beres barang dan siap dijemput oleh taksi hitam yang akan mengantar kita sampai desa Piliana. Dari balai taman Nasional kita dapat 4 surat simaksi. 2 untuk kepala resort yang bersangkutan, satu untuk bapak raja dan satu lagi untuk kita. Ongkos taksi plat hitam 150/orang apabila full 5 orang tapi kalo Charter sekitar 650-700 ribu sekali jalan. Jadi lebih baik banyakan yah kalo kesana. Waktu tempuh Masohi Piliana sekitar 4-5 jam perjalanan. Jalan mulus yang menghiasi bibir pantai akan membuat kita nyaman selama perjalanan. Mantablah nyisir laut dan naik turun bukit yang indah. Kurang lebih 4 jam berlayar diatas jalan mulus maka kita akan memasuki jalan menuju desa Piliana. Sebuah gapura masuk nampak megah di bibir pantai menyambut kedatangan kita. 10 menit aspal sedikit rusak hingga tanjakan pertama yang saat itu masih dalam perbaikan. Wew ekstrem juga dikit. Setelah melewati tanjakan rusak kita akan memasuki jalan aspal yang cukup mulus untuk menuju rumah bapak raja. Mantab brow.. Langsung masuk utan euy.. Bukit bukit dengan vegetasi campuran antara pepohonan alami dan tanaman manusia akan mengawal kita hingga kita tiba di desa Piliana. Waktu tempuh dari gapura masuk hingga sampai rumah bapak raja sekitar 1 jam. Alhamdulillah setelah 7 hari start dari Jakarta akhirnya kita tiba di desa Piliana.
Sore itu hujan cukup deras hingga jaket kebesaran gw lumayan lengket dan basah saat tiba di rumah bapak raja. Rumah bapak raja sangat sederhana. Atapnya dari daun Rumbia dengan dinding kayu dan berlantai karpet yang menutupi plesteran. Tak ada orang. Bapak Raja rupanya tak ada dirumah. Hmm setelah setengah jam menunggu akhirnya bapak raja datanya. Stelah beramah tamah selama kurang lebih satu jam. Tiba tiba datangnya satu teko kopi kental bersama pisang goreng yang menggugah selera. Sore mulai berganti malam. Menurut bapak raja sudah 2 hari lampu mati hingga sekarang. Nampak gugusan bukit yang memagari desa Piliana mulai menjadi bayangan hitam. Gelap gulita malam itu. Dengan menggunakan lampu tenda acara ramah tamah terus berlanjut hingga 2 jam kedepan. Awalnya kami tidak menginginkan porter tetapi bapak raja dengan halus dan terstruktur menjelaskan semua hal mengapa kita diwajibkan untuk menggunakan jasa mereka. Okelah kalo begitu. Yang penting aman dan selamat. Stelah cukup banyak literasi gw dapatkan bapak raja pamit undur diri. Gw ma kak rum juga siap siap untuk memulai perjalanan panjang esok harinya. Assalamualaikum sahabatku Binaya. Hari ini aku datang. Izinkan aku menyambangimu dengan keselamatan. Alfatihah... Setelah selesai Peking gw segera angkat jaket dan bergelung didalam kehangatannya. Mantab. Mimpi tentang indahnya Binaya besok akan menjadi nyata.
Bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
Kumpulan Cerita Horor Nyata
HorrorBerisi kisah-kisah nyata para pendaki dan kisah horor lainnya