Bagian Tujuh Belas || Bimbingan Dokter.

11 1 0
                                    

Selamat membaca:)
,
,
Bismillahirrahmanirrahim..
_

________________________________________

"

"Melangkah demi melangkah, kamu pasti akan menemukan jalan ninjamu."

.
.
.

Bumi, unknown

Kali ini Udin terlihat senang sekali, akhirnya dia bisa disembuhkan. Walau masih berjalan proses, tapi dia tetap yakin akan sembuh dari phobianya itu. Dia juga tetap berusaha semampunya, untuk selebihnya dia serahkan kepada Allah, karena Dia lah Dzat yang maha Penyembuh dari segala macam penyakit.

"Alhamdulillah sampe juga di klinik," ucap Emak sambil turun dari motor miliknya Jo.

"Wah Udin keliatannya seneng banget karena bentar lagi mau di sembuhin?" Sambung Emak.

"Ngga Mak, Udin lagi bersemangat aja," balasnya sambil tersenyum.

"Semangat Din! Lo pasti bakalan sembuh," ucap Bang Jo.

"Siap Bang. Yaudah Mak, Bang kita masuk Yuk," ajak Udin.

"Hayuk, Bismillah." Ucap Emak saat akan memasuki pintu klinik.

Emak dari semalam dan sampai saat ini tidak henti-hentinya berdoa untuk kesembuhan Udin. Dia berharap semoga terapi kali ini di beri kemudahan dan kelancaran.

"Mak sama Udin duduk disini dulu, biar Jo aja yang tanya ke Susternya," ujar Bang Jo, lalu dia pergi menghampiri Sang Suster di tempat administrasi.

"Iya Jo." Balas Emak.

Udin dan Emak pun duduk di bangku, menunggu kedatangan Dokter Adit.

"Permisi Sus, Dokter Aditnya ada?" Tanya Bang Jo pada Suster.

"Ada Mas, silahkan masuk ke ruangannya saja. Karena Pak Dokter sudah menunggu didalam," jawab Sang Suster.

"Owh, terima kasih banyak Sus,"

"Sama-sama."

Bang Jo kembali menghampiri Udin dan Emak di bangku.

"Mak kata Susternya disuruh masuk aja keruangannya Dokter Adit,"

"Owhh gitu, hayuk Din masuk," ajak Emak.

"Iyah Mak,"

"Mak, Jo tunggu di sini aja yaa,"

"Yaudah Jo."

Udin pun memasuki ruangannya Pak Dokter, dan ditemani oleh Emaknya. Sedangkan Bang Jo menunggu diluar.

"Tok. Tok. Tok," Emak mengetuk pintu ruangan pak Dokter terlebih dahulu.

"Iya masuk," jawab Dokter Adit dari dalam.

Mendengar respon dari Sang Dokter, Emak mulai membuka pintu dan menyapa Dokter Adit.

"Permisi Dok,"

"Owhh iyaiya Bu. Mari silahkan duduk," ucap Dokter Adit.

"Iya Pak, terima kasih."

Emak dan Udin duduk di hadapannya Dokter Adit.

"Wah Udin, gimana sekarang kondisinya?" Tanya Sang Dokter.

"Alhamdulillah Pak, sekarang udah jauh lebih sehat,"

"Phobianya sering kambuh ngga?"

"Akhir-akhir ini mah udah ngga ngerasain panas dingin lagi Pak, karena saya sangat menjaga pandangan saya dari hal yang dapat menyebabkan saya phobia lagi,"

Uwuphobia(Revisi)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang