20. Kevin

1.2K 115 8
                                    

Zefanya mengirim rekaman suara tersebut ke Kevin dengan sebelah tangan yang masih memegang kendali mobilnya, setelah itu dengan berani membuka sosial medianya untuk segera memposting rekaman tersebut.

Zefanya mengirim rekaman suara tersebut ke Kevin dengan sebelah tangan yang masih memegang kendali mobilnya, setelah itu dengan berani membuka sosial medianya untuk segera memposting rekaman tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

liked by fuktom.i and 320.897 others

zefa.nya I was almost raped by this man @lucky.zein. So, to the parties currently working with this man, please reconsider. Here I am listing audio recordings as well as photos of the bruises I got after several times being hit by him.

view all 15,789 comments.

Tak butuh waktu lama ternyata semua media informasi segera menyebarkan informasi tersebut, beberapa direct massage nya penuh dengan orang-orang yang memberikannya semangat, sisanya lagi menyalahkan baju Zefanya yang ia kenakan.

Senyum Zefanya terbit saat ia dengan mudahnya menghancurkan semua orang yang berniat jahat padanya, Lucky bukan lawan yang kuat karena ia pun tidak begitu disukai oleh CEO agensi nya, ia dapat dengan mudah di depak dari perusahaan.

Sesampainya di rumah, Zefanya langsung mengangkat panggilan telepon dari Kevin sambil mengganti bajunya dengan baju tidur.

'Halo?' sapa Zefanya.

'Halo Zefanya, kamu kenapa?! Kamu nggak apa-apa kan? Zefanya jawab aku!' ucap Kevin panik.

'Chill, i'm okay' balas Zefanya sambil membersihkan wajahnya dengan makeup remover.

'Sekarang kamu udah dimana?' tanya Kevin.

'Di kamar, lagi mau siap-siap tidur,'

'Kamu seriusan nggak apa-apa? Aku liat di Instagram kamu memar?'

'Memar di punggung, tangan, lutut. He trow me in the wall, tapi kamu tau Kevin, dia nggak bisa ngancurin aku,' ucap Zefanya.

'Udah minta tolong Ifa buat obatin?' tanya Kevin lagi.

'Udah malem Vin, besok pagi aja, gampang'

'Yaudah, kamu tidur udah malem. Aku sayang kamu,'

'Oke,'

Zefanya dan Kevin sudah hampir dua minggu dekat, dan perjanjian tunangan itu seketika memenuhi pikirannya. Zefanya masih takut sekali untuk berhubungan, terlebih 'tunangan' yang ada di perjanjian merupakan hubungan serius yang kemungkinan akan dilanjutkan dengan pernikahan, Zefanya masih ragu.

Kevin
i said i love you
nggak dibales beneran?
Zefanya aku tahu apa yang menuhin pikiran kamu tadi, tapi aku nggak akan maksa kamu lagi. Lupain perjanjiannya, semuanya, kita jalanin pelan-pelan, mau?

Zefanya
Kita bisa nggak ketemu dulu?
Aku janji akan nepatin janji dan beri jawaban kamu secepatnya.

Zefanya akhirnya memutuskan untuk kembali memikirkan apa yang harus menjadi jawabannya ke depannya dengan tidak bertemu dulu sementara dengan Kevin. Zefanya memang merasa pria itu banyak membantunya, dia juga bertanggung jawab dan mampu memberikan rasa nyaman pada Zefanya, tapi memikirkan banyaknya hubungan yang gagal membuatnya seketika takut, ia tidak mau ambil resiko jika hubungannya dengan Kevin gagal.

Paginya Ifa langsung membantu Zefanya mengompres beberapa lebamnya dengan es batu sambil keduanya menonton acara televisi yang memutar berita bagaimana dirinya hampir diperkosa tadi malam.

"Kevin gimana pas denger kejadian ini?" tanya Ifa.

"Kaget," jawab Zefanya.

"Ini bukannya udah dua minggu kalian deket? Inget perjanjiannya kan Zef?" tanya Ifa yang membuat Zefanya terdiam.

"Gue takut Fa, gue takut kalau setelah tunangan hubungannya nggak berjalan sesuai keinginan dan kita malah harus putus, gue juga belum siap buat menjalin hubungan serius, gue masih trauma," jelas Zefanya membuat Ifa terduduk.

"Zefanya, trauma lo akan terus begitu kalau lo nggak pernah mau coba untuk lawan, nggak semua orang bajingan kaya Gibran, Kevin baik Zefanya,"

"Dia tulus banget Zefanya sama lo, dan kalaupun akhirnya nanti lo sama Kevin nggak berjalan baik, itu udah jalannya Tuhan Zefanya, lo ngerti gimana rencana Tuhan selalu luar biasa," jawabnya.

"Lo juga nyaman kan sama dia?" tanya Ifa yang diangguki oleh Zefanya.

"Itu udah jadi proof kalo lo sudah membuka hati lo untuk dia, tapi lo tuh pura-pura bego, lo terlalu sibuk menyangkal semuanya sampai lo lupa kalo Kevin udah lama nungguin lo di depan pintu,"

"Kaya tamu Zefanya, kalo dia merasa mengetuk pintu dan nggak ada yang bukain, dia akan pergi," ucap Ifa menyadarkan Zefanya.

"Btw, lo mau bawa kasus pelecahan lo ke polisi?" tanya Ifa sembari membereskan bekas kompresannya.

"Udah pengacara gue urus, gue akan pastikan Lucky membusuk dalam penjara," ucap Zefanya.

Zefanya mungkin sudah mendapatkan jawabannya, tapi uuntuk saat ini dia memang, masih perlu waktu sendiri, Zefanya kemungkinannya akan mengajak Kevin be rtemu hari untuk memberitahukan jawabannya..

Ponsel Zefanya terus menerus berbunyi, akun sosial  medianya apalagi.

Zefanya buru-buru mengambil kunci mobilnya ketika tau manusia centil alias Devina saat ini sedang gencar mendekati Kevin.

"Anjir, makan lah harga diri. Gue acak-acak tuh organ dalamnya," ucap Zefanya yang kemudian menancapkan gasnya.

Butuh waktu satu jam lebih untuk sampai di pelatnas Cipayung, mengingat jauhnya jarak apartemen Zefanya.

"Hai, kamu kesini mau ketemu Kevin?" tanya wanita berkerudung coklat yang waktu itu kalau Zefanya tak salah ingat bernama mbak Widya.

"Iya mbak," jawab Zefanya.

"Bagus deh, ada ular tuh daritadi gangguin Kevin latihan mulu, udah tau Kevin nya ogah gitu," dumelnya.

"Aku enterin ayok ke dalam," ucapnya sambil menarik tangan Zefanya.

"Kevin!!! Cewek lo dateng nih," teriak Mbak Widya lantang, membuat semua orang menoleh ke Mbak Widya dan Zefanya.

Kevin yang sedang duduk istirahat berlari kecil untuk menghampiri Zefanya, meninggalkan Devina yang raut wajahnya langsung masam.

"Kok kesini? Katanya nggak mau ketemu dulu?" tanya Kevin bingung.

"Nggak jadi, aku lupa kamu ada banyak ulat bulu yang deketin," balas Zefanya membuat Kevin tersenyum.

"Kamu kemarin nggak apa-apa?" tanya Kevin sambil membawa Zefanya duduk di pinggir lapangan.

"Nggak apa-apa," jawab Zefanya.

"Jangan-jangan udah beneran diperkosa tuh," ledek Devina pelan namun mampu di dengar oleh Zefanya yang duduk tidak begitu jauh darinya.

"Eh emangnya lo lupa pernah nawarin diri ke Lucky waktu dia lagi diatas awan itu? Yang waktu itu rame diomongin gara-gara ke gep sama staff itu loh, katanya sih sampe staff harus bersihin bekas kalian, inget nggak sih?" balas Zefanya dengan suara yang lumayan besar, membuat semua orang yang ada di sana mendengarnya.

"Kalo lo lupa, gue masih ada fotonya dari staff," tambah Zefanya.

Muka Devina berubah merah seperti menahan amarah, tangannya mengepal seperti siap menonjok Zefanya, sedangkan Zefanya masih dengan senyuman lebar miliknya.

"AWAS LO!!" ucap Devina marah sambil berlalu pergi.

𝔃𝔂𝓷𝓲𝓼𝓬𝓱Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang