Setelah pengintaian nya yang dikatakan 'gagal' kini langkah kaki nya menuntun gadis dengan jam tangan kuning yang melingkar di tangan kiri itu kembali ke kelas, mengingat jam pelajaran selanjutnya akan segera di mulai.
Helaan nafas jengah ia keluar kan, "Mana sih si anak curut!" sedari tadi gadis itu tengah mencari sahabat nya, ntah kemana pergi gadis yang bernama Cikha itu. Setelah kejadian 'Drama' nya dengan Ratu bully tadi, ia tak melihat batang hidung gadis itu.
Baru saja gadis itu mendudukan bokong nya di kursi milik nya, guru dengan kerudung hitam melingkar di kepalanya yang menyandang sebagai guru agama itu masuk, "Assalamu'alaikum anak-anak!"
"Wa'alaikumsalam Bu!"
Akh. Mungkin gadis yang ntah dimana keberadaan nya itu, seperti nya akan membolos. Mengingat guru yang masuk ke kelas mereka bukan guru yang menyandang status guru killer.
"Untuk sekarang, buka buku hal 255!"
***
Gadis dengan kuncir kuda dan liontin bertuliskan ELP itu tengah berjalan menuju lantai dua dimana kelas nya berada. Langkah nya memelan kala mendengar suara yang berasal dari dalam toilet, dekat dengan tangga yang akan ia naiki.
Kini rasa penasarannya hadir, mengingat sekarang KBM tengah berlangsung. Memikirkan siapa yang berada di dalam sana? gadis itu melangkah mendekat, bersembunyi di lekukan dinding, sedikit mengintip-- Ah lebih tepat nya memastikan siapa yang berada di dalam sana.
"Dasar nggak becus lo!" matanya menangkap gadis yang tadi sempat ia lihat di kantin, oh yah gadis yang tadi membuat ulah, apa sebutan nya? Ratu bully?
Tapi tunggu, bukan si Ratu itu yang sedang membentak, melainkan dirinya yang sedang di bentak.
Gadis dengan kuncir kuda itu semakin mendekat kan matanya serta menajamkan pendengarannya, mendengarkan kembali percakapan kedua wanita itu. Menyerngitkan dahi kala gadis dengan hoodie abu-abu itu sedang menjambak rambut gadis bernama Mika, dan sial nya gadis yang entah siapa nama nya itu membelakangi dirinya, "Nggak guna gue rekrut lo! Baru gue kasih tugas se-sepel ini lo nggak becus! Gimana nanti HAH! Inget perusahaan keluarga lo ada di tangan keluarga gue sekarang, jadi jangan macem-macem!" Bentakan serta ancaman itu kembali menampilkan kekhawatiran di wajah Mika, entahlah ia juga tak mengerti dengan apa yang sedang mereka berdua bicarakan.
"Jangan lupa tugas lo sepulang sekolah, tentang gadis itu dan tugas baru lo!" ucap si gadis ber- hoodie itu.
Gadis dengan hoodie abu-abu itu membalikkan badannya, seketika mata si gadis berkuncir kuda membelabak, tak menyangka dengan apa yang ia lihat sekarang. "Jadi dia...
***
" Oke anak-anak, cukup sekian pembelajaran sekarang. Jangan lupa tugas kelompok yang sudah ibu bagi, kerjakan. Terimakasih Wassalam!" tutup guru berjilbab hitam itu.
"Iya bu!"
Vanya meregangkan otot-otot nya yang kaku akibat tidur terlalu lama, sudah biasa dengan hal ini. Tidur selama pelajaran adalah kebahagiaan tersendiri baginya. "Asli si anak curut kagak masuk!"
"Woy absen baru sampe mana?" tanya Tasya si sekretaris kelas.
"Udah ni!" jawab Revan sambil memberikan kertas absenan kepada Tasya.
Mata tajam milik Tasya kembali meneliti, siapa tau masih ada yang belum tanda tangan, "Si Andri sama si Noval, bolos?" tanya nya kala ia melihat kertas tanda tangan milik kedua laki-laki itu kosong.
"Lha, lo baru nyadar apa gimana? Dari kemaren aja tu anak dua kagak masuk!" ujar Revan teman sebangku Noval.
Vanya mengerutkan dahi nya, sejak kemarin? Ada apa?
KAMU SEDANG MEMBACA
A L E S G A R A
Teen Fiction[JANGAN LUPA FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Blubur : -Algara Denanra Putra- Cowok yang handal dalam dunia rumus, tapi tak handal dalam dunia modus. Handal dalam dunia Fisika tapi tak handal dalam dunia cinta. Cowok yang lihai Matematika tapi tak lihai d...