2. ily

292 48 17
                                    

Winwin kembali ke kelas, wajah nya kusut dan hati nya terasa sangat kesal. Tapi dia berusaha menyembunyikan wajah marah nya itu pada dua teman nya.

"Eh winwin udah dateng!" Ten dan taeyong pun mendekat ke arah bangku winwin.

"Nanti aku sama taeyong mau jalan ke mall, mau ikut?"

"Hah? Aku gak bisa ikut. Hari ini aku ikut papa ke acara launching teman nya" ten yang mendengar itu langsung cemberut. Mata nya melirik taeyong yg juga ikut bermimik sedih.

"Yaaahh harus banget ya win? Gak seru lhoo gaada kamu" taeyong berusaha membujuk tapi tetap sia sia. Winwin adalah anak seorang pengusaha ternama dan kaya, hal berbau bisnis seperti ini memang sudah winwin hadapi bahkan ketika dia masih kecil.

"Maaf yaa" Akhirnya ten dan taeyong memaklumi.

***
Ten pulang bersama Johnny, sedangkan taeyong akan naik bus seperti biasa. Selama menunggu bus, taeyong akan menemani winwin sampai dia dijemput. Winwin ini teman yang harus dijaga, dia terlalu polos untuk dibiarkan di tempat umum seperti ini.

"Gapapa, jangan sedih. Kamu bisa ikut kita ke mall lain kali kok" asal taeyong tau sebenarnya winwin tidak permasalahkan itu, tapi tentang pria berhoodie tadi masih membuat nya gelisah.

Ting!

Bus merah gelap itu datang, taeyong terkejut kenapa secepat itu? Taeyong masih tidak mau beranjak dan ingin menunggu sedikit lebih lama.

"Loh? Gak mau pulang yongie?" Tanya winwin melihat ke arah sopir yg sudah memperhatikan Taeyong si langganan bus nya.

"Ah bisa pake bus selanjutnya kan? Aku disini aja dulu"

"Eh?" Winwin yang beranjak dan mendorong taeyong sampai dia masuk ke dalam bus.

"Tapi winwin, cepat telpon sopir mu untuk segera menjemput mu!" Taeyong berteriak dari jendela ketika bus sudah mulai jalan.

Winwin kembali duduk dan melirik layar ponsel nya, sudah jam 15.20 dan tanda tanda kemunculan mobil jemputan nya tak kunjung datang.

Brumm!

"Ayo naik!" Winwin terkejut pria berhoodie itu dihadapan nya dengan menaiki motor besar.

Winwin mundur beberapa langkah, dia tidak mau dekat dengan orang jahat seperti itu. Guru fisika aja bisa dia perlakukan begitu, apalagi murid biasa seperti winwin?

"Eng-enggak!" Winwin masuk kedalam gedung sekolah. Meninggalkan tawaran pria berhoodie itu.

Winwin duduk di koridor sendirian, sambil bersender dan melihat sekeliling sekolah sudah sepi.

"Kenapa paman tidak mengangkat nya?" Winwin beberapa kali menelpon sopir nya namun tidak dijawab.

Grep!

"Eh? Kembalikan ponsel ku!" Winwin segera ingin mengambil ponsel itu tapi pria berhoodie tidak memberikan nya.

"Gue balikin, tapi gue antar lo balik dulu"

"Gak! Kamu jahat! Kamu orang jahat!!" Winwin kesal dan duduk kembali dengan wajah kesal.

"Darimana lo tau gue jahat? Tangan lo yg sakit ini karena ulah gue?" Pria berhoodie itu mengambil tangan kanan winwin dan sedikit menaikkan lengan seragam nya agar bisa melihat kemerahan bekas remasan di pergelangan tangan winwin.

Chup!

Winwin segera menarik tangan nya ketika pria berhoodie itu mengecup singkat kemerahan di tangan nya itu.

"Ish apa sih? Balikin hp aku!"

"Ssstt! Lo mau buat gue lebih kasar hah?!" Winwin sontak menunduk. Dia takut, jika pria berhoodie ini terus berlanjut maka bisa saja winwin tewas ditangan nya.

"Gue balikin, tapi gue antar lo balik dulu"

"T-tapi..."

"Ayo!"

***
Suasana hening di motor, ini pertama kali nya winwin naik motor diseumur hidup nya. Keluarga Dong sangat memprotect dan menjaga winwin, bahkan nyamuk tidak boleh menyentuh anak tunggal itu.

Pria berhoodie itu menarik tangan winwin dan meletakkan nya di pinggang nya agar memeluk, winwin terkejut dan menarik kembali tangan nya.

"Gue tau nama lo, tapi lo gak tau nama gue"

Winwin tak bergeming dan diam saja, tidak mau memperdulikan ucapan dari mulut penjahat bagi nya.

"Gue yuta nakamoto" tetap tak ada balasan. Yuta malah tersenyum kecil ketika melihat betapa menggemaskan nya wajah cemberut itu terpantul di spion.

***
Mereka sampai disebuah mansion sangat mewah, dengan nama 'DONG FAMILY' tertera jelas di pagar besar dan tinggi itu.

Winwin turun dan melepaskan helm dengan susah payah, yutan terulur ingin membantu tapi ditepis winwin duluan.

"Makasih" winwin masuk ke pagar yang sudah dibuka otomatis setelah wajah winwin terekam dilayar LED itu. Dan ada beberapa asisten menyambut

"Kaya banget nih anak. Tapi gapapa gue bukan cowok matre!" Yuta bergumam.

"Winwin!" Yuta berteriak ketika winwin sudah hampir masuk pagar.

"I love you" winwin melotot dan mendengus kesal. Dia masuk saja tanpa membalas ungkapan manis dari mulut nakamoto yuta itu.

"Dasar aneh! Gila! Sinting!" Winwin bergumam kesal.



---------------------

BUCIN BUCIN BUCIN 😭🤲


vote juseyo~
👇

Hard Love [ Yuwin ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang