[CHAPTER 7]

272 50 4
                                    

Soojung baru saja menyelesaikan desain terakhirnya untuk hari ini. Dia mengembuskan napasnya penjang, ia segera mengambil ponselnya untuk menghubungi Jongin agar menjemputnya. Karena sekarang sudah pukul lima sore, itu artinya Jongin pasti sudah selesai bekerja.

Setelah menghubungi Jongin, Soojung segera merapihkan meja kerjanya.

"Kau sudah mau pulang?"

Soojung berhenti sejenak dan mengalihkan tatapannya pada Seulgi yang baru saja bertanya kepadanya.

"Iya, kau tidak pulang juga?"

"Iyalah, tapi aku masih harus menyelesaikan desainku ini. Tunggu aku Jung."

Soojung berjalan mendekati meja Seulgi.

"Tapi aku dijemput Jongin, Seul."

"Oh aku juga dijemput Chanyeol nanti."

"Tadi kau tidak bawa mobil memangnya?"

Seulgi menggeleng. "Mobilku masuk bengkel."

Soojung hanya mengangguk, lalu dia berdiri di samping Seulgi untuk melihat desain apa yang sedang wanita itu kerjakan. Karena sedari tadi siang Seulgi begitu fokus mengerjakan desainnya bahkan ia menolak ajakan Soojung untuk makan siang diluar dan hanya menggunakan jasa pesan antar. Padahal Seulgi sangat jarang seperti itu biasanya.

Soojung melihat Seulgi sedang fokus menggoreskan pena di atas buku sketsanya. Yang Soojung lihat Seulgi tengah mendesain gaun pernikahan yang terlihat begitu mewah nan elegan.

"Wow indah sekali desainmu Seul."

Seulgi tersenyum kecil. "Terima kasih."

"Itu pesanan klien, Seul?"

Seulgi menggeleng. "Bukan."

Soojung mengernyit. "Kok bukan, lalu punya siapa?"

Seulgi mendongak melihat Soojung di sampingnya. "Punyaku," jawabnya riang.

"Wow aku tak menyangka jika dirimu sudah mempersiapkannya dari sekarang."

"Sebenarnya dari dulu aku sudah merancang gaun pernikahanku Jung, aku ingin mempersiapkan konsep pernikahan sesuai dengan keinginanku. Aku benar-benar tidak sabar Jung. Aku ingin menjadi wanita paling cantik di hari pernikahanku nanti."

Soojung terkekeh pelan.

"Kau tahu, bahkan saat aku mendesain gaun ini saja aku sudah bisa merasakan bagaimana megahnya pernikahanku nanti dan aku juga bisa merasakan rasanya digandeng oleh Appa-ku menuju altar. Itu sangat mendebarkan Jung," lanjut Seulgi dengan nada menggebu-gebunya.

Soojung hanya bisa menyunggingkan senyumannya mendengar penuturan sahabatnya itu. Wajar saja jika Seulgi merasakan debaran yang tak karuan karena ini merupakan pertama kalinya bagi dia. Meskipun Soojung sudah dua kali menjalani pernikahan, tetap saja dia juga merasakan hal yang sama seperti Seulgi. Gugup, berdebar, namun membahagiakan.

"Kau benar-benar tidak sabar rupanya ya. Oh ya pesta tunanganmu jadi hari Minggu nanti?"

"Iya, kau dan Jongin harus datang."

"Tentu saja sahabatku Sayang."

Soojung merasakan getaran ponsel di genggamannya. Ia melihat ada notifikasi chat dari Jongin yang ternyata sudah sampai di depan butik.

"Seul, Jongin sudah menjemput."

"Ya sudah pulanglah."

"Kau bagaimana?"

"Aku masih menunggu balasan Chanyeol." Seulgi mengecek ponselnya sejenak. "Oh rupanya Chanyeol juga sudah sampai."

"Ya sudah rapihkan mejamu, kita pulang sekarang."

Beautiful MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang