Yeri sedang berjalan menuju ke kantin bersama teman baiknya, Joy. Kantin kali ini sangat ramai. Bahkan setelah mereka sampai, Joy dan Yeri tidak mendapat bangku kantin. Semuanya penuh.
Alhasil mereka hanya berdiri di situ dengan perasaan tak menentu.
"Kim Yeri!" Suara seseorang yang sangat Yeri kenali. Bahkan mereka menghabiskan waktu cukup lama kemarin. Ya tidak salah lagi, Jeon Jungkook lah orangnya.
Kedua gadis itu menoleh. Jungkook terlihat bersemangat, Yeri biasa saja, dan Joy yang sedang bertanya-tanya tentang hubungan si murid baru dan sahabatnya.
"Ehem" Joy berdeham lumayan keras ketika Jungkook benar-benar sampai didepan keduanya. "Kalian pacaran ya?"
"Gak!"~Yeri
"Iya!"~Jungkook
Ucap keduanya bersamaan secara tegas. Yeri memandangi Jungkook dengan tatapan tidak suka, yang dipandangi justru tersenyum dan memejamkan matanya.
"Yeri pacaran gak bilang-bilang" goda Joy. Dia sebenarnya tahu kalau Jungkook ini belum ada status apapun dengan Yeri. Kenapa dia bisa tahu? Karena semalaman Yeri tiada hentinya menceritakan satu hari bersama murid baru yang menyebalkan ini. Yeri melebih-lebihkan dengan mengatakan bahwa Jungkook sengaja ingin membunuhnya.
"Udah gue bilang, Nggak!!" Bantah Yeri keras-keras. Semalam dia bisa tersenyum untuk Jungkook tapi sekarang?
"Yang bener apa, Kook?" Sekali lagi Joy ingin menyaksikan siswi nakal ini dikerjai. Dan benar, wajah Yeri sudah memerah entah karena salah tingkah atau marah.
Tangan panjang laki-laki itu mulai menggantungi leher Yeri dan berlagak seolah-olah menjadi kekasihnya. Yeri tak berkutik ketika Jungkook merangkulnya. Oh, dimana si gadis cerewet itu?
"Belum sih...doain aja" ucap Jungkook santai.
Mereka tertawa lepas mendengarnya, kecuali Yeri. Entah kenapa Yeri merasa tidak nyaman dan diam saja. Padahal kemarin mereka sangat akrab meski baru sehari bertemu.
"Lo berdua ngapain cuman berdiri?" Jungkook baru sadar kenapa sedari tadi dia perhatikan keduanya hanya berdiri saja. Dan posisinya Jungkook masih merangkul Yeri.
"Kita gak kebagian tempat." Jawab Joy jujur, Jungkook manggut-manggut mengerti. "Nitip Yeri ya, soalnya gue lupa ngumpulin tugas." bohongnya. Joy langsung menjauh dari dua sejoli itu dan menghilang entah kemana.
"Joy! Tungguin!"
Raut tidak terima tercetak di wajah Yeri. Sekarang dia mau pergi dari situ pun tidak bisa. Jungkook menahannya dengan memeluknya dari belakang. Jadi Yeri terkunci.
"Jungkook lepas! Gue malu." Yeri memberontak. Jungkook semakin mengeratkan tangannya dan membuat Yeri mendengus.
Jungkook ini memang tidak tahu malu. Bisa-bisanya dia memeluk anak orang di tempat umum. Kantin yang ramai, sehingga banyak orang-orang yang memperhatikan interaksi mereka. Jeon jungkook yang statusnya sebagai murid baru dan masuk dalam golongan siswa tampan tentu membuat siswi-siswi merasa iri. Begitu juga sebaliknya dengan penggemar Kim Yeri.
"Bukannya seneng dipeluk cowok tampan kea gue?"
Yeri membuang mukanya dari kantin yang penuh dengan tatapan tak bersahabat. Jungkook sendiri tak terlalu menyanjung fans-fans barunya dan rela menjomblo demi ketenarannya. Lagipula itu kebebasannya untuk menyukai seseorang, bukan?
"Palalu berat, anjing!" Yeri berusaha menyingkirkan kepala Jungkook yang membebani kepalanya.
Ada apa dengan anak ini Yeri tidak tahu, padahal kesan kemarin ketika pertama bertemu Yeri pikir Jungkook orang yang baik.
"Tidak sopan." Jungkook membekap mulut Yeri menggunakan tangan besarnya. Sehingga mulut gadis itu langsung membisu. "Yok ah, makan. Laper gue." Kembali merangkul pundak si perempuan, lalu berjalan dengan wajah percaya diri melewati jajaran pengunjung kantin. Tidak lupa tersenyum.
"Kook, gue udah gada selera buat makan."
Jungkook tak menjawabnya. Dia sibuk mencari-cari tempat yang menurutnya ternyaman. Yah...meski tidak ada lagi tempat untuk mereka berdua, tapi Jungkook akan memastikan Yeri masuk kelas dengan perut kenyang.
"Pergi lu, cil!" Jungkook mengusir dua siswa yang di duduk bangku kantin paling pojok sedang memainkan ponselnya. Keduanya mendengus kasar begitu diusir bagai anak ayam oleh Jungkook. Soobin dan Beomgyu.
"Padahal baru sehari lu sekolah disini." Gumam salah satu anak yang paling tinggi. Sementara yang satunya mengangguki.
"Dia emang agak gila, Bin. Harap maklum ya" perkataan Yeri mampu membuat Jungkook melebarkan matanya yang sudah lebar itu.
"Tau lah kak, orang dia satu komplek sama kita." Sahut si satunya lagi.
Yeri terkejut, rupanya Jungkook bukan siswa biasa yang aneh dan bangga dengan ketampanannya. Ternyata dia termasuk orang kaya karena yang Yeri tahu, Soobin dan Beomgyu ini tinggal di perumahan elite yang disebut... Entahlah Yeri lupa. Setiap harinya kedua adik kelasnya ini selalu berangkat pulang dengan mobil mewah pribadi padahal usia mereka masih dibawah umur. Tidak seperti siswa kebanyakan yang membawa motor atau antar jemput.
"Oh" ~Yeri
"Stop gibahnya!! Gue laper, mending lu pesenin bakso atau apa, elah..." Jungkook mendorong bahu Soobin dan Beomgyu agar keduanya tidak lagi membicarakan tentang dirinya. Bisa gawat nanti jika aibnya terbongkar karena dua bocah tengil ini.
Pada akhirnya Soobin dan Beomgyu pergi sembari mendesis tidak suka.
Sekarang keduanya sedang menikmati makan siang. Yeri memesan nasi sementara Jungkook memesan bakso. Dari tadi Jungkook sibuk mengoceh dan Yeri yang tidak bernafsu mengeluarkan suara hanya menyimak. Sebenarnya tidak menyimak juga sih, hanya membiarkan laki-laki ini berujar sepuasnya. Saking cerewetnya Jungkook, bahkan dia tidak malu menyiarkan berita bahwa Yeri adalah pacarnya dengan suara keras di kantin itu. Semua itu agar Yeri tidak mengabaikannya dan bersikap seperti kemarin.
"Yeri! Kok lu gak dengerin gue sih?!" Bentak Jungkook yang sudah lelah mengeluarkan suaranya. Melihat Yeri yang malah memalingkan mukanya membuat Jungkook kesal.
"Serah."
"Udah gue traktir juga." Jungkook mengaduk es teh tawar miliknya tanpa selera lalu meminumnya sampai habis dengan cepat. Entah bagaimana kabar otaknya, apakah kedinginan ketika menandaskanya dengan secepat itu. "Kenapa?"
"Gue tuh gak suka sama Lo yang sekarang." Jujurnya tanpa melihat yang diajak bicara.
"Sekarang gimana? Coba jelaskan" tangan Jungkook yang panjang itu mampu menjangkau wajah Yeri dan memutar kepalanya agar mau bertatapan dengannya.
"Nyebelin"
"Yeri! Look at me! Harus banget ya gue yang mutarin bola mata lo" iya, wajah Yeri sudah menghadap Jungkook, tapi tidak dengan matanya.
Sebenarnya Yeri masih kesal dengan sifat 'seenaknya saja' si Jungkook. Betapa memalukannya ketika laki-laki itu tadi memeluknya tanpa permisi lalu menyiarkan berita hoax bahwa mereka berpacaran. Bayangkan bagaimana jika para penggemar anak tampan ini menghajarnya.
"Santai saja seperti kemarin. Kalo Lo gak mau lagi temenan sama gue juga gak papa." Ucapnya dengan sedih. Tapi sedihnya akting. Jungkook yakin seratus persen Yeri akan balik lagi seperti kemarin. Secara kan dia berwajah rupawan.
Gadis mana yang tidak mau berteman dengan laki-laki seperti Jungkook?
Yeri tidak menggubrisnya, dia pergi begitu saja setelah menghabiskan makanannya. Kim Yeri tidak benar-benar membencinya, hanya sedikit kesal. Berharap saja Jungkook yang semalam kembali lagi.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
WonderFool | Jungkook Yeri
FanfictionJujur saja aku bodoh dalam membuat deskripsi. Mohon jangan dicolong, ini hasil pemikiran sendiri.