Jaehyun: Just Say it

651 104 10
                                    

Enjoy,

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Enjoy,

Hari minggu adalah hari yang sakral untuk si bungsu di keluarga Jeong—Jeong Jaehyun. Ini bukan semacam hari di mana dia akan pergi ke Gereja, berdiam diri, berdoa dan merenungi dosa-dosanya. Tidak, bukan seperti itu. Jaehyun biasa menyebut hari minggu sebagai: Jaehyun's day. Semua sudah terjadwal, dari mulai jam berapa dia harus bangun pagi, sampai jam berapa dia harus kembali tidur. Hari minggu adalah hari baginya untuk memanjakan diri setelah 6 hari dia harus memperkerjakan otaknya scara berlebihan di Sekolah. Pun Lee Taeyong, kekasihnya dilarang untuk mengganggu. Dia hanya meminta Taeyong melaporkan seluruh kegiatannya melalui pesan elektronik.

Jaehyun bolak-balik memeriksa ponselnya. Jam sudah menunjukkan pukul 1 siang, tapi tak satupun kabar dari Taeyong diterima olehnya. Hatinya tidak tenang. Apalagi setelah dia melihat isi twitter Yuta, sahabat kekasihnya itu menunjukkan kalau dia bersama teman-temannya akan pergi ke puncak. Yuta bahkan menandai akun Taeyong dan beberapa nama lainnya yang dia kenal dalam status yang diunggah oleh Yuta. Jaehyun bukanlah tipe kekasih yang membatasi ruang gerak kekasihnya, dia membebaskan Taeyong melakukan apapun selama itu jelas, tapi kali ini dia tidak terima kalau kekasihnya itu pergi bersama teman-temannya! Selain karena Taeyong tidak mengatakan apapun padanya perihal ini, dan tiba-tiba saja lelaki itu sulit dihubungi, alasan utamanya adalah: satu nama yang juga ditandai Yuta dalam statusnya, adalah Yeri! Perempuan yang selalu menempel pada kekasihnya bak seekor lintah. Selama ini dia bisa menahan semuanya, karena Taeyong selalu meyakinkannya bahwa dia satu-satunya di hati pria itu, tapi sekarang tidak! Perempuan itu benar-benar harus diberitahu jika Taeyong—kekasihnya—bukanlah pria tanpa status yang bisa ditempeli kapanpun!

Jaehyun geram, ponsel Taeyong tidak dapat dihubungi sama sekali. Kemana pria itu? Batinnya, ia risau. Kekasihnya itu tidak pernah seperti ini sebelumnya. Jaehyun menghela napas. "Tenang...!" Rapalnya berulang kali. Dia akan menunggu beberapa saat. Lagi pula ini adalah waktu baginya untuk melakukan perawatan diri. Dengan tenang dia mengambil masker wajah dan irisan mentimun yang sudah dia siapkan sebelumnya di dalam kulkas, kemudian membawanya kembali ke kamar. Lupakan masalah Taeyong, batinnya  berulang kali. Ini waktunya untuk memakai masker dan dilanjutkan rangkaian perawatan wajah yang rutin ia lakukan. Jaehyun membaringkan dirinya di atas kasur setelah mengoleskan masker dengan rata keseluruh wajahnya, kemudian menutup kedua matanya dengan irisan mentimun, sambil diiringi music jazz yang sebelumnya telah ia putar. Biarpun ia seorang pria, Jaehyun begitu telaten merawat dirinya, wajah tampannya adalah aset yang dia miliki, dan itu harus dirawat.

******

Setelah Jaehyun selesai dengan seluruh rangkaian perawatannya, ia mengambil ponsel yang sengaja ia simpan tadi, barangkali kekasihnya, Lee Taeyong sudah menghubunginya. Benar saja. Beberapa notifikasi dari Taeyong menghiasi layar ponselnya. 

"Jaehyun sayang, maafkan aku baru menghubungimu. Battery ponselku tadi habis. Bagaimana me time–mu apakah menyenangkan?"

JAEYONG'S DIARYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang