Menembus Kabut Ciremai 5-9 januari 2020 ( Part 2 )

98 5 0
                                    

He he he. Tuh tahu nempel kemana mana wanginya. Sesuatu bangetlah. Jadi begini ceritanya tahu itu dibawa rose entah dari negara mana. Pas sampai lokasi basecamp ternyata kondisinya sudah kurang baik dan tak layak konsumsi. Ha ha ha pas lagi dibuka salah satu bagian berlubang meleleh dan mengenai jaket serta rambutnya. He he he he. Awalnya sih biasa aja tapi besoknya wewew akh. Manteb bener wanginya. Oke lupakan soal tahu yang berbau sesuatu. Sore itu berlalu dengan cepat. Hujan yang datang semakin lebat membuat kantuk datang mendekat. Rasa letih yang lambat hilang dalam denyut persendian membuat mata semakin berat. Duh mata makin redup aja nih. Setelah ambil posisi nyaman. Tanpa banyak cerita kita semua hilang dalam ketenangan. Edan nyenyak banget tidur gw. Kira-kira jam 3 pagi gw terbangun. Sesuatu yang mendesak ingin keluar membuat gw membuka resleting tenda. Gak lama rose dan abdur juga terbangun lalu nyusul gw keluar. Kelar acara masing masing kita balik lagi.

Nasi sisa sore yang masih layak gw olah lagi bersama tumisan teri jengkol yang menggoda. Buat sarapan bang kata abdur.?? Bukan ni buat bekel kita dijalan dur. Pagi ini kita makan roti susu keju aja. Ohh oke bang. Rose langsung masak air. Gak lama teh manis buatan rose nampak menyaingi wajah manisnya. Ho ho ho. Gak berasa. Hampir 2 jam beraktifitas waktu sudah menunjukan pukul 5. Semua dah siap. Ready bang. Setelah chek n richek logistik dan semua kelengkapan yang dibutuhkan kita langsung berkumpul. Hari ini atas izin dan kuasa Allah SWT semoga syafaat kanjeng Nabi Muhammad SAW selalu menyertai perjalanan kita. Assalamualaika wahai sahabatku gunung ciremai. Alfatihah. Selesai berdoa abdur langsung bergerak disusul rose dan gw dibelakang. Pasukan gabungan jogja cirebon juga dah siap melangkah dibelakang kita. Gak doa bareng bang.?? Silahkan gw bilang, kita baru aja selesai. Jalan duluan yah. Oke bang. Pelan tapi pasti diantara remang cahaya kita mulai bergerak. 2 ekor guk guk yang sejak semalem menjaga tenda juga segera bergerak naik.

Satu dua menit jalur masih asoy lepas itu langsung dihajar tanjakan dengan berbagai variasi kemiringan. Uhui lah pagi pagi langsung sarapan beginian. Gak sampai 20 menit kita sampai tanjakan binbin. Bangku kayu yang merayu asa untuk bersantai diatasnya terpaksa kami abaikan. Lanjut terus. Nampak barisan kapling tenda untuk para pendaki berjejer diareal ini. Ho ho ho what everlah semua ini menjadi saksi bisu perjalanan kami disaat itu. Rose dan abdur bergerak cukup cepat sementara gw santai dibelakang. Tiap menit medan terasa semakin tajam. Semakin menikam asa dalam keinginan. Mantab gw bilang. Rose mulai melambat sementara abdur tetap dalam ritmenya. Entah berapa lama kita meniti medan dengan saling berdiam diri. Sesekali rose terpesona dengan keindahan berbagai jamur yang ada. Binbin, seruni dan bapa tere adalah rangkaian tanjakan panjang yang cukup dasyat menguras energi.

Interval waktu antar pos sekitar 40 sampai 50 menitan. Gak lama emang tetapi terasa sangat panjang dan melelahkan. Sesekali kita kita salng salib dengan team gabungan jogja cirebon. Bukan mau balap balapan tetapi karena ritme perjalanan yang tak jauh berbeda satu sama lainnya. Ciremai gitu lho. Pagi itu matahari tak kunjung terang. Hamparan kabut tipis mulai datang timbul tenggelam. Angin dingin berhebus dan sesekali menusuk jauh kedalam tulang. Rose dan abdur kerap sibuk memainkan smartphone mereka. Suasana temaram menimbulkan efek khusus yang menggoda iman. Keren sih keren tapi ya udahlah semoga angin tetap bersahabat dalam pendakian. Lanjut lagi bray. Langkah kita terhenti dibibir tanjakan bapa tere. Disini terdapat pecahan jalur lama dan track baru. Break dululah sejenak. Biasalah pose pose uhui sambil menikmati lelah yang tercipta. Gak lama pasukan jogcer datang lagi. Basa basi sejenak lalu hilang didalam kerapatan hutan.

Cukup lama meredam lelah kita siap untuk melangkah. Mo lewat mana nih.?? Jalur baru atau lama, yang lama asik lho. Gw cukup paham dengan kebiasaan rose. Makanya gw beri pilihan dan gw yaqin dia ambil track lama. Ho ho dengan sigap abdur bergerak naik. Tanjakan terjal rada brutal menghadang langkah dalam keinginan. Abdur safe. Rose langsung melangkah. Nampak senyum manis terpancar dari wajahnya yang cantik. Ho ho i know it dek. Kamera yang menyala segara bermain dalam angel-angel yang menarik. Tanjakan yang sekilas mirip tanjakan setan menjadikan temaram penuh senyuman. Lepas ini kita sedikit bernafas. Sebuah areal tebuka dengan pohon mati yang dipenuhi jamur menjadi daya tarik tersendiri bagi rose dan kameranya. Biasalah ceprat cepret baru bergerak. Kabut semakin tebal, Kombinasi antara kepekatan dan pepohonan rimba menciptakan nuansa apik yang penuh tanda tanya. Disatu sisi cukup mengagumkan disisi lain agak mengkhawatirkan.

Kumpulan Cerita Horor NyataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang