Bab 1

41 6 0
                                    

Lelaki itu yang tengah berlari dilapangan dibawah rintihan hujan dengan baju yang basah kuyup, aku sangat mencintaimu! Meskipun kamu bersikap dingin, tak peduli dengan siapapun, egois, pekerja keras, sayang dengan keluarga mu. Jangan pernah berubah ya karena dengan sikap mu seperti itu aku sangat mencintai mu.

Eh iya kenalin nama aku Aina mahya aku kelas sepuluh jurusan ips 1 di SMA Negeri 2 semarang.

"fahri tunggu!" suara teriakkanku.
"apa lagi sih" jawab dia yang tak merasa bersalah
"mana tumblerku, kembaliin donk!" tanyaku
"udah besok aja keburu dingin tauu, dah yaa bye" jawabnya dengan terburu buru
"dasar ihh nyebelin" guman ku.
Aku tinggal ditempat yang sangat nyaman dengan keluarga yang sangat lengkap, bisa dibilang keluarga kita adalah keluarga besar. Setiap hari dirumah selalu ada canda dan tawa bersama meskipun ayah dan ibuku kadang terlalu sibuk bekerja tapi mereka selalu peduli dengan anak anak nya. Aku anak kedua dari 6 bersaudara, banyak yaa haha tapi kami selalu bahagia.

Begitu harmonisnya keluargaku, namun berbeda dari keluarga fahri yang tak begitu seharmonis keluargaku. Fahri lahir ditengah tengah keluarga yang tak pernah mengharapkan kehadiran nya, meskipun begitu ibu dari fahri tetap sayang dan memberikan kebutuhan yang cukup untuk nya. Walau sikap ayah fahri begitu dingin denganya, terkadang ayah fahri memiliki ambisi terhadap anaknya agar menjadi seseorang yang sukses di masa depan.
Pagi hari pun datang. Dengan semangat aku bersiap kesekolah, sampai disekolah aku langsung menemui sahabatku destin dan amanda heboh nya mereka pertama kali melihatku disekolah dan langsung menanyaiku berbagai pertanyaan yang membuatku binggung menjawabnya
"niaaaaa.. Kamu gapapakan?" suara destin yang dari kejauhan memanggilku
"terus kemarin kamu pulangnya gimana, sendiri?" tanya manda yang khawatir
"kenapa tadi malem ga bales chat aku sih?" destin yang tak kalah khawatir
"bentar donk sabar aku jawab satu satu pertanyaan kalian" jawabku pada mereka
"Yaudah cepet jawab ihh" tanya manda mendesakku
"kemarinkan hujan, aq selesai ekstra paskib ya aku langsung pulang tapi pas mau pulang ada fahri didepan lorong sama iqbal terus sama fauzan anak ips 4 itu loh tau ga? Nah kan aku jalan ke lorong itu yaa mau gimana lagi kan tinggal lorong itu yang cepet nyampek ke gerbang depan, ehh pas jalan mereka minta minum ke aku yaudah aku kasih tumbler aku tapi sama mereka ga dikembaliin lagi" jawabku yang setengah menenangkan mereka berdua
"emang dasar nya mereka jahil mulu kerjaannya" guman destin yang sangat tidak suka dengam sikap mereka
"eh eh mereka tuu, kayak nya mau lewat sini deh" suara manda yang membuyarkan guman destin
"yaudah sih biarin aja, kita jalan aja ke kelas" ajakku ke kelas
"enggakk.. Tunggu dulu aku mau ngomong sama mereka dulu" potong destin
"ehh fahrii sini lu" teriakkan geram destin yang membuat aku dan manda terdiam
"apaan sih kangen lu yaa sama kita?" kalimat penggoda dari fauzan
"ogah banget kangen sama lu semua" jawab ketus destin
"apaan sih neng geulis" kali ini bukan kalimat penggoda melainkan kalimat setengah ejekan dari fahri
"ehh ngapain lu kemarin pakek acara nyegat si aina didepan lorong, terus mana tumblernya aina ? Kembaliin donk" jawab destin dengan beraninya
"udahlah destin, biarin aja ayo kita ke kelas bentar lagi masuk" ajakku yang memotong amarah destin
"tunggu dulu naa" jawab destin
"iya nanti aku kembaliin, itu tumbler nya di kelas" jawab cuek fahri
"udah dijawabkan sama fahri, sekarang boleh donk kita lewat cuman tumbler aja jadi masalah" ketus iqbal
"ehh elu semua sih yang ga tau gimana penting nya tumblernya buat aina" saut manda yang tadi terdiam dan ikut bicara
"iya iya nanti aku anter ke kelas kalian, kan kita tetanggaan kelasnya" jawab fauzan yang sambil merangkul kedua sahabatnya dan berjalan meninggalkan kami bertiga.
Bel masuk pun terdengar sangat merdu ditelinga para siswa dan guru pengajar manandankan bahwa aktivitas di dalam kelas akan segera dimulai. Aku dan destin pun masuk ke kelas dan manda pun juga masuk kelas namun di kelas yang berbeda, manda duduk di kelas ips 4 satu kelas dengan fauzan dan iqbal.

Dengan sengaja fahri duduk ditempat yang sering di duduki aku dan destin, dia menyuruhku untuk duduk disampingnya dan membiarkan destin duduk ditempat nya.
"sehari ini biarin gua duduk di sini ya?" tanya fahri kepada destin
"ogah gua, yaa kali gua duduk di kumpulan geng elu yang jahil bener" ketus destin yang setengah mengusir fahri
"udah sana, tas elu udah gua titipin ke temen gua noh yang disana" jawab fahri
"dasar lu yaa, tapi besok aina duduk lagi sana gua.. Awas lu jangan macem macem sama aina" pesan destin yang khawatir karena aku harus duduk di samping fahri
"iyee ahh bawel luu, dah sono" jawab fahri yang sambil mendorong destin
"awas aja lu, nyebelin bangett sih dasar fahri gila" guman destin dan berjalan ke arah tempat duduk yang telah disiapkan fahri
"sini duduk samping ku, aku mau tanya bentar" ajakan nya sambil menarik tanganku
"apaan sih jangan pegang pengang kan bukan muhrim" jawabku
"iyaa tau, maaf deh" jawab nya dengan sopan
"kamu teh mau nanyak apaan?" jawabku yang khawatir
"emang tumbler ini penting yaa buat kamu?" pertanyaan pertama nya
"ga terlalu penting sih, tapi ini hadiah pertamaku dari kakaku" jawabku
"kamu punya kakak?" tanya nya dengan heran
"ada tapi dia jarang pulang" jawabku sekali lagi
" kapan kapan boleh donk aku main ke rumah" jawabnya
"apa? Kamu mau main ke rumah, jangan ayahku galak" jawabku yang setengah menakutinya karena aku tak ingin dia main ke rumah dan melihat keadaan keluargaku.
"gapapa kalik.. Bapak dari mantan aku semua juga galak kan yang penting enggak gigit orang" jawabnya dengan tertawa
"emangnya kapan kamu mau main ke rumah?" tanya ku pada nya
"kalo besok minggu" jawabnya
"jangan, jangan besok aku ga bisa" jawabku untuk mencegahnya
"terus kapan?" desaknya padaku
"gatau deh, pusing aku" jawabku
Tak lama dari obrolan itu pak joko pun datang ke kelas untuk memberi pelajaran, sapaan pagi dari pak joko yang membuyarkan obrolanku dengan fahri.

*penasarankan? Lanjut ke episode selanjutnya ya*
Jangan Lupa vote yaah:*

@wattpadaina

Kamu Yang BerbedaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang