Di sebuah batu raksasa di tengah hutan, berdiri seorang gadis bersurai (h/c) dengan manik merah yang menatap ke arah langit tak berbintang dan bulan karena ditutupi awan
"Hahh karena aku paksa keluar jadi terbangun deh dan gak bisa tidur lagi" ujar (Y/n)
"Tidak ku sangka mereka juga ada di sana, sekarang sepertinya setiap kali ada iblis atau hewan yang kubunuh semuanya terkirim ke sana"
Flashback on
(Y/n) POV
"HOI, KAU YANG TELAH MEMBUNUH KAMI WAKTU ITU KAN?!" teriak sebuah suara yang rasanya aku pernah dengar
Aku menoleh ke asal suara dan nampaklah seorang iblis yang matanya sudah tidak merah dan memiliki dua tanduk di dahinya, dia bersurai Crimson yang di kuncir ala pony tail dan bermanik biru
"Oh? Anata wa.. dare?" (Kau.. siapa?) Tanyaku, sungguh aku sudah lupa dia siapa
"Br*ngsek" Sepertinya dia marah? Soalnya wajahnya merah, lalu dia segera berlari ke arahku dan berniat mencakarku tapi aku segera menghindar yang menyebabkan iblis itu membentur pohon
"Sudahlah San-no, tidak ada gunanya kau membalaskan dendam yang sudah tidak kau rasakan" iblis yang memiliki dua tanduk di sisi kiri dahinya berujar sambil mendekat, dia memiliki surai Crimson yang sebagian rambut bagian atasnya di kuncir ke belakang juga dengan netra hijau
"Tapi kan onee-sama--"
"Lagian kau tidak bisa membunuhnya" seru gadis netra hijau itu sambil menutup mata
"Kenapa? Aku bisa dengan mudah membunuhnya" ujar iblis netra biru sambil menunjukku
"Kau menyentuh nya saja tidak bisa, apalagi membunuh nya?" Cibir gadis iblis yang memiliki dua tanduk di kepalanya, dia bersurai Crimson yang di sebagian rambutnya di kuncir ke samping dan bernetra jingga
"Sa-saat itu kan dia membawa senjata, sekarang aku yakin dia tidak akan bisa melawan" seru nya lagi
"Maksudku itu kau tidak bisa membunuh orang yang tubuhnya kau tempati" sahut iblis netra hijau
"Maksudnya?" Yang netra biru bingung, yang netra jingga juga
"Benar sekali" sahutku
"Tempat ini adalah tubuhku, lebih tepatnya suatu dimensi yang ada di otakku" tambahku
"Aku tidak mengerti" seru iblis netra jingga
"Aku tidak mengerti dan.." si netra biru menggantungkan kalimatnya
"Aku tidak peduli!" Dia segera menyerangku
"Huahh, kenapa tiba-tiba?" Seru ku segera menghindar lalu aku segera berlari
"Jangan lari kau manusia" teriaknya mengikuti ku yang kalau tidak salah namanya San-no dan itu pasti nama palsu seperti Shi-no, dan kuyakin kedua iblis yang lain bernama Ichi-no dan Ni-no
"Sudah kubilang aku ini iblis" balasku
"I don't know and-- I DON'T CARE!" Teriak San-no menggelar
"Gak da akhlak ya?" Teriak ku membalas
"Aku tidak mengerti apa yang kau katakan!" Teriaknya lgi
'Iblis ka iblis sih tuh iblis' batinku
"Huwaaa, Nii-san tolong akuuuu!" Teriakku
KAMU SEDANG MEMBACA
Oni Kujo-tai || Kimetsu no Yaiba x Reader
FanfictionSang Dewi malam nampak di singgasana nya dan seorang gadis bersurai (h/c) yang panjang dan iris mata berwarna merah terang nya yang menatap sang rembulan di tengah kegelapan malam. . . . . Disebuah ruangan yang bernuansa putih dan aroma obat-obatan...