9

2K 362 10
                                    

Sejak kejadian di pantai Indrayanti waktu itu, membuat Shani mau nggak mau berpikir keras, berpikir bagaimana bisa meninggalkan orang yang ternyata juga mencintainya, dan meninggalkan hati yang berada di genggamannya.

Lain halnya seandainya Gracia tidak mengungkapkan perasaannya malam itu, tentu nggak akan seberat ini, Shani takut ada hati yang terluka atas kepergiannya. Sudah beberapa hari ini Shani selalu menghindari Gracia dan sahabat - sahabatnya. Mereka di buat bingung dengan sikap Shani yang tiba - tiba saja berubah. Begitu halnya dengan Gracia, waktu berpisah waktu itu tak ada sedikitpun perselisihan apalagi pertengkaran. Semua ini membuat Gracia semakin bingung.

"Shan...tunggu sebentar.."teriak Gracia yang melihat Shani berjalan begitu semakin cepat berusaha menghindari kejaran Gracia, di koridor sekolah.

Shani masih terus berjalan mengabaikan panggilan Gracia. Aksi mereka tentu saja menjadi pusat perhatian seluruh penghuni sekolah Taruna Bangsa yang kebetulan berada di dekat koridor.

"Shan kita perlu bicara, kamu nggak bisa menghindari ku terus menerus seperti ini."kata Gracia setelah sampai di kelas.

"Ini nggak bakal bisa selesai kalau kamu terus diam dan menghindariku.

Tanpa berucap apapun Shani pergi begitu saja dari hadapan Gracia.

"Gre, ada apaan si , dari kemarin - kemarin Shani kok begitu sikapnya."tanya Fero .

"Lo lagi ada masalah sama Shani Gre."tanya Andi yang dianggukin Bagas dan Putri.

"Gue juga nggak tahu apa yang terjadi, waktu itu gue sama Shani baik - baik saja."jelas Gracia.

"Gre ..,ikut gue bentar."ucap Putri menarik tangan Gracia keluar kelas.

"Ada apa si Put, kok lo keliatan panik begitu."tanya Gracia.

"Gre gue yakin lo tahu masalah Shani kan?"

"Masalah apa maksud lo Put."

"Lo juga tahu Put ?"

"Kemarin gue ke rumah Shani, dan Shani cerita semua ke gue termasuk hubungan lo sama Shani."

"Hah....??? Beneran Shani cerita ?"

"Iya, lo nggak usah panik begitu , gue nggak akan ngejudge kalian, semua itu hak kalian, gue sih enjoy aja." kata Putri santa.

"Terus, maksud lo apa, ngajak gue kemari?"

"Gue mau bilang sama lo, Shani itu ketakutan, kalau pengobatannya gagal, dan dia nggak mau membuat lo sakit hati."

"Lha kok gitu sih ?" tanya Gracia semakin tak mengerti.

"Shani sengaja ngehindar dari lo biar lo benci sama dia ,dengan begitu akan memudahkan Shani buat ninggalin lo ke Jerman."

"Kenapa Shani bisa begitu Put, gue sayang dan cinta sama dia tulus , apapun akan gue terima , kondisi apapun nanti nya Shani tetep gue nggak akan berubah dengan perasaan gue."

"Yang harus lo lakukan yakinin Shani , kasih semangat buat dia untuk segera berobat karena kondisinya semakin parah, dan kalau terlambat bisa menyebar ke seluruh organ lainnya , dan itu semakin sulit buat disembuhkan."jelas Putri .

Perbincangan mereka terhenti karena bel masuk jam pertama telah berbunyi.

******

Hingga usai pelajaran Shani belum juga kembali ke kelas, semua murid sudah keluar dari kelas dan pulang ke rumah masing - masing berbeda dengan Gracia yang masih menunggu Shani, karena tas Shani masih ada , menandakan sang empunya belum pulang. Tak lama berselang Shanipun datang untuk mengambil tasnya. Alangkah kagetnya Shani melihat Gracia masih ada di dalam kelas.

SENJA DISUDUT KOTA JOGJA ( End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang