Dear Friends apa kabar semua.. Mohon maaf yah, aku ingin bercerita sedikit tentang aku dan keluargaku yang berada nun jauh di pedalaman rimba Sumatra.
Teman-teman mungkin sudah tak asing lagi dengan aku. Aku adalah anak Sang Raja Rimba yang gagah perkasa juga berwibawa. Sungguh aku sangat bangga sebagai Harimau yang hidup di Bumi Nusantara. Tanah Air yang subur dan sangat kaya raya dengan berbagai kekayaan alam dan faunanya. "Ohh iya teman. Perkenalkan namaku "Maca, Harimau mungil nan lucu yang kerap bikin gemas kalian bangsa manusia."
Aku dan ayah ibuku adalah pemilik kerajaan rimba sepanjang daratan Sumatra ini lho. Nama famku saja jelas yaitu Harimau Sumatra tetapi kini aku dan keluargaku sangat terancam. Kerajaan ayah bundaku mulai diusik oleh mahluk-mahluk berkaki dua yang memiliki senjata istimewa, mereka sangat kejam dan semena-mena. Aku kadang heran dengan mereka, sebenarnya mereka itu mahluk apa sih? Hmmm aku dengar-dengar katanya mereka sih khalifah di bumi ini tapi kok kejam yah, mereka suka menjerat, menembak dan membantai bangsa kami karena alasan ekonomi. Jujur saja mereka jauh lebih ganas dibandingkan dengan ayah dan ibuku, mereka itu sebenarnya lemah tetapi menjadi dasyat karena diberikan akal pikiran oleh Tuhan yang Maha Esa.
Kadang dibalik pohon tua usang ini aku sering termenung, Aku saja yang tidak memiliki hati nurani dan akal pikir kadang enggan mengganggu mereka, buat apa, mereka bukan mangsa yang enak dan lezat. Herannya aku ?? Kata Tuhan, mereka itu mahluk yang sempurna lho ? tetapi kok sama sekali tidak sempurna yah, dimana hati nurani dan akal mereka, padahal bangku-bangku yang ada disekolah mereka dicuri dari rumahku dengan semena-mena.. Iyaa mereka gak pernah izin lho sama ayah bundaku, main ambil, tebang dan babat sesuka hati mereka. Sungguh disayangkan bukan, akal pikir dan hati nurani mereka kadang mati tertimbun oleh kerakusan dan keserakahan.
Selain rakus mereka juga sangat membabi buta melebihi para babi yang sering kami permainkan sebelum kami mangsa. Mereka benar-benar brengsek, tidak hanya mempersempit ruang gerak kami tetapi mereka juga membakar rumah kami, mencuri mangsa kami serta mengganggap kami sebagai penjahat yang harus dibasmi. Hebat Bukan !!! MalingTeriak Maling. Teman-teman tahukan keadaan kami disini. Aku sering menangis melihat ayah bundaku yang sering termenung dengan situasi sulit yang terus menerus memojokan kami, kami terus digusur demi kepentingan mereka. tidak hanya digusur teman.." Kami juga akan di Bunuh!!! jika bertemu mereka.
Kata mereka semua bagian tubuh kami sangat berharga dan mahal. Huh senaknya saja, sudahlah mencuri, merampok dan membunuh mereka juga mencap kami sebagai predator ganas yang sangat berbahaya. Lho itu memang benar adanya, kami adalah pemuncak rantai makanan di rimba raya. Ganas itu sudah naluri kami sebagai pembunuh dan pemangsa yang handal. "he he he..kata ayah ibuku."
Manusia..Manusia ?? Merekakan memiliki akal pikir harusnya mereka mengerti dan bisa membimbing kami bukannya malam kejam dan semena-mena terhadap kami. Jika mereka menghancurkan rumah kami dan membunuh salah seekor diantara kami maka itu hanyalah kejahatan yang bisa di atur dengan uang, sementara jika bangsa kami yang melukai bahkan membunuh satu diantara mereka maka kami akan dicap sebagai perampok dan pembunuh berbahaya. Huahhhhhh aneh tapi nyata!!!
Ohh iya teman, lihat tidak.. Itu lho Harimau kecil yang tidak kalah lucunya dengan aku. Itu yang ada disebelah kananku. Imut kan? Itu adikku teman, namanya Maci dia cantik dan imut kan teman-teman. Aku sangat menyayangi dia sebagai adik perempuanku satu-satunya. Teman-teman pasti mengerti bagaimana memiliki seorang adik perempuan. Wah sebagai cowok kita tentu akan terlihat lebih gentle jika mampu melindungi dan mengayomi mereka. Begitu juga dengan aku teman. Aku sangat ingin melindungi dan mengayomi adikku hingga ia tumbuh menjadi gadis yang cantik dan dewasa kelak, wahh senangnya jadi seekor kakak.. Ha ha ha tapi aku menangis teman sungguh demi Tuhan aku menangis, air mataku tak pernah berhenti jika memikirkan aku dan adikku.
Bagaimana aku tidak khawatir dan sedih jika ayah bundaku yang hebat dan jago saja masih bisa dikalahkan oleh bangsa manusia yang keji, hmm kami sangat terpojok teman ?? Cakar dan taring ayah bundaku kini tak tajam lagi, Aumannya tak mampu lagi untuk menggetarkan hati penghuni rimba beton yang datang menghancurkan rumah kami. Tapi dari lubuk hati yang terdalam aku mengerti, tidak semua manusia berjiwa keji dan rakus, aku tahu masih banyak diantara teman teman yang peduli terhadap kami.
Oh iya teman nanti suratku dilanjut lagi yah.. Jujur masih banyak yang hendak aku kabarkan kepada teman-teman di kota sana tetapi ini sudah waktunya makan siang. Ayah bunda serta adikku sudah menungguku untuk segera bergabung bersama mereka. Semoga esok aku masih selamat dari tangan tangan durjana. Doakan aku yah teman- teman.
Bersambung..
KAMU SEDANG MEMBACA
Kumpulan Cerita Horor Nyata
TerrorBerisi kisah-kisah nyata para pendaki dan kisah horor lainnya