He is Arka || 32

5K 261 7
                                    

Jangan lupa vote and comment!!

He is Arka
.
.
Bagian 36

Gua kembali, dengan keuwuan cerita ini. Etdah!!

Semoga betah sama cerita ini;)

Happy Reading:v

______________________________________

"Sudah bapak bilang, jangan tawuran!!," ucap pak Junaidi dengan nada tegasnya.

"Bapak pusing dengan tingkah kalian ber empat, selalu membuat ulah di dalam sekolah maupun diluar sekolah,"

"Dan kamu Arka, jangan mentang-mentang kamu anak pemilik sekolah, kamu bikin onar."

Pak Junaidi memijit pangkal hidungnya yang sedikit pusing. Mengurus mereka berempat membuat kepala pak Junaidi pusing seketika.

"kalian ber empat bapak skor 3 hari," ucap Pak Junaidi.

Arka dan ketiga sahabatnya keluar dari ruang pak Junaidi dengan helaan nafas berat mereka.

"Mampus, gua di ceramahin sama emak 7 hari 7 malam," ucap Tino sambil duduk di bangku yang tersedia disetiap koridor.

Arka terdiam sedari tadi dengan muka datarnya.

"Obati luka kalian," ucap Arka sambil berjalan meninggalkan mereka bertiga.

Arka berjalan menyelusuri koridor untuk menuju taman belakang sekolah, untuk menenangkan pikirannya yang sedang kacau ini.

Arka duduk di rerumputan hijau sambil menyenderkan badannya di pohon kokoh.

Arka memejamkan matanya dengan menghela nafas kasar.

"Gua harus gimana Ta, gua bingung menghadapi abang lu yang makin benci sama gua," gumam Arka sambil mengusap wajahnya dengan kasar.

"Kak Arka,"

Arka mendengar suara wanita yang memanggil namanya.

Arka membuka matanya dan melihat kearah samping yang sudah ada Dea dengan memegang kotak P3k nya.

"Kakak boleh cerita sama Dea, mungkin Dea bisa memberi solusi," ucap Dea sambil buka kotak P3k nya.

Dea mendekatkan dirinya kearah Arka dengan kapas yang sudah siap mengobati luka Arka.

"Aww."

"Kak Arka, Dea mau ngomong, Sasa itu siapa terus kakak tadi ngomong Ta. Terus Ta itu siapa?," tanya Dea dengan mengobati luka Arka.

"Lu gak bakal tau Dea,"

"Iya gua gak bakal tau kalo kak Arka gak kasih tau Dea,"

Arka melihat wajah Dea dengan muka sendunya.

Arka melihat kearah depan dengan pandangan kosongnya.

He Is Arka [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang