ketujuh [🌻]

298 32 1
                                    

Besok ada chapter bonus (  ͡°͜ʖ͡°)

Tapi jangan harap bakal sesuai ekspektasi kalian ಠ∀ಠ

Sorry for typo

Happy reading

‿︵‿︵‿ ✿ ‿︵‿︵‿





“Live life to the fullest, and focus on the positive.”-Matt Cameron

🌻🌻🌻

"Nee hinata" keheningan diantara ketiga pemuda itu pun kini terpecah karena sapaan oleh sang surai hijau yang kini masih mengupas buah-buah apel yang tertata di depan mereka.

Hinata sedikit tersentak ,ia lalu melanjutkan acara memakan kupasan buah apelnya. "Ada apa?" sahut Hinata yang Masih mengunyah buah apel yang kini telah memenuhi mulutnya.

Yamaguchi tersenyum,ia pun menatap Hinata intens dengan senyuman yang masih terukir di bibirnya. "sejak kapan kau mengenal Kageyama?"tanya Yamaguchi.

"Oh Kageyama, 'gulp' aku mengenalnya tadi pagi"ucap Hinata yang masih melanjutkan acara memakannya dan kini giliran buah pisang yang diembatnya. Yamaguchi pun hanya ber'oh'ria sambil ikut memakan kupasan buahnya.

"Wauw kau masih belum berubah ya Hinata" ucap kenma yang ikut menyauti kedua sahabatnya itu.

Hinata terkekeh, ia pun menggaruk tengkuknya sambil tersenyum senang walaupun ia tidak tau apa yang dimaksud oleh kenma. Kenma menghela nafas ia pun meletakkan ponselnya ke ranjang anyaman tempat makanan untuk piknik berada. "Kau itu cepat sekali dalam bergaul, kau ingat aku dan Yamaguchi saja bisa berteman denganmu dalam kurun waktu satu hari saja, bahkan kurang dari itu. Hingga aku tak percaya jika kau itu benar-benar seorang manusia" sontak ketiga pemuda itu pun tertawa hebat mendengar penjelasan kenma yang cukup keren itu.

Sedangkan Kenma pun hanya bisa mendengus geli melihat kedua temannya tersebut.


Hinata pun berhenti tertawa ia pun akhirnya teringat oleh tulisan di telapak tangannya. "Eh benar Kageyama tobio, aku melupakan nama orang itu lagi!. Hufttt Untung saja aku menuliskannya di tanganku..tapi omong-omong dimana dia?" Hinata pun mulai membalikkan wajahnya menoleh ke arah lapangan luas yang terpampang jelas di belakangnya.

"Kageyama?" bathinnnya.

"Bagaimana kalau kau ikut bermain voly bersama kami, Kageyama tobio?"ucap sang surai hitam yang kini menatap intens pada iris biru pemuda didepannya. Kageyama terdiam ia pun mulai mengeluarkan senyum liciknya pada pemuda yang lebih tua darinya itu

"Cih!"

Mungkin bagi sebagian orang yang mendengarnya itu seperti sebuah ajakan, namun bagi Kageyama itu bukanlah sebuah ajakan melainkan.

Tantangan!

"Tentu saja! Siapa takut?" ucap Kageyama dengan wajah liciknya yang terukir di wajah suramnya.

Sang surai hitam mulai merasa tertantang, rasanya setiap aliran darahnya mulai mendidih menandakan antusiasnya. Sebelum bertanding kuroo pun tak lupa untuk menyempatkan diri berjalan dan menghampiri sahabat kecilnya, si rambut puding yang kini sedang menatap malas ke arahnya, kozume kenma.

(Hiatus) Memory And HopeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang