Kambe Sayuri dan Shigemaru hanya bisa merasa lega sekaligus bangga akan anaknya yang perlahan membaik. Kambe Daisuke bisa menemui kedua orang tuanya, hingga Kanbe Suzue, di kamarnya kini. Dia juga mulai melangkah keluar ruangan kamarnya, hingga mendatangi ruang makan ataupun ruang kontrol. Walaupun dia masih agak ragu karena khawatir rekaman kamera pengawas menunjukkan adegan orang-orang itu terhadap Daisuke. Dirinya juga mendatangi ruang garasi bawah tanah dan menyentuh mobil yang sudah lama tidak disentuhnya. Dengan keberadaan Katou Haru, sekaligus jaket kesayangannya yang tersampir di kedua pundaknya. Daisuke juga sudah mulai makan bersama di ruang makan.
Sayuri berterima kasih pada Haru yang berhasil melakukannya, padahal sebenarnya dia tidak melakukan apa-apa. Untung saja, Haru mengambil cincin mereka dan menjauhkannya dari Daisuke, sehingga saat dia menyadari sesuatu yang hilang, Daisuke akan mencarinya. Haru hanya terus menerus mengatakan semuanya kebetulan.
Daisuke yang hari itu berjalan-jalan dengan Suzue, masih dengan jaket kesayangan Haru di punggungnya seolah itu jas pribadinya, menoleh mendapati Haru berdiri di luar pintu besar keluarga Kambe dan memegang ponselnya.
"Kami sudah mendapatkan markas kepolisian baru untukmu, Haru. Kuharap kau akan mencoba berkunjung nanti."
Haru tersenyum kecil. "Benarkah? Terima kasih."
Takei Katsuhiro terdiam di ujung telepon. "Kau yakin, kali ini, Haru? Kau tahu alasanku terus menanyakan ini bukan, Haru?"
"Iya, saya tahu." Daisuke dan Suzue saling pandang sebelum bingung dengan orang yang diajak telepon oleh Haru. "Tapi ini sudah keputusan saya. Demi kebaikan."
Ketika keduanya hendak menyapa Haru, langkah mereka berhenti bersamaan. Keduanya saling pandang lagi, dengan ekspresi bingung yang semakin menjadi-jadi.
"Begitu. Baiklah." Haru tersenyum semakin lebar. "Hoshino sedang kesana kudengar, dia ingin bertemu dengan Kambe bersama yang lainnya."
"Aku yakin mereka pasti akan kaget melihat Daisuke yang sekarang."
Takei tertawa di seberang. "Kami jadi sangat menantikannya."
Haru memejamkan matanya. "Terima kasih banyak, Takei-san."
"Jaga dirimu baik-baik, Haru."
Surai coklat itu mematikan panggilan dan menatap layar ponselnya. Haru mengeryit.
"Sebentar lagi, kah..."
"Haru?"
Surai coklat itu menoleh dan mendapati Daisuke dan Suzue berdiri tak jauh darinya berdiri. Haru tersenyum dan memasukkan ponselnya ke celana.
"Oh, hari ini jalan-jalan dengan Suzue-san?"
"Ah...aku merasa asing dengan rumahku sendiri..."
Haru tertawa kecil. "Kau serasa berada dalam sangkar ya."
Daisuke dan Suzue saling pandang, sebelum mengangguk bersamaan. Daisuke mendongak dengan alis mengeryit.
"Haru, maksudmu di telepon-"
"Katou-saaann!!"
"Oh"
Ketiganya menoleh dan mendapati Kamei Shinnosuke melambaikan tangan dengan ceria. Disisinya terdapat Hoshino Ryo dan juga Saeki Mahoro. Hoshino tersenyum pada Haru yang tersenyum padanya.
"Pekerjaan anda sudah selesai, Katou-san?"
"Kau akan kaget betapa luar biasanya kerja kerasku kali ini." Hoshino tertawa melihat Haru berkacak pinggang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Reason to be a Hero Once Again - Fugou Keiji
RomanceKatou Haru yang kehilangan orang tuanya kini menjadi sebatang kara. Walaupun keluarganya merupakan keluarga yang disayangi dan dikenal baik oleh banyak keluarga. Termasuk keluarga besar Kambe. Namun itu tidak mengubah kenyataan Haru tidak memiliki s...