Part 3 : Bibit Bidadari

69 27 84
                                    

"Orang jahat sekali pun, pasti pintanya dapat bersanding dengan teman hidup yang lebih baik darinya. Tapi, relevankah, ketika pinta itu diutarakan namun diri ini tidak bergerak untuk menjadi baik?"

rasyidahaz12
The End Of Wandering


"Who are you? Why is it here," ucap lelaki berwajah putih dengan kelopak mata sipit dan bibir ranum yang ia miliki. Ia menggunakan bahasa Inggris karena melihat wajah kedua perempuan itu berparas Asia, yang ia pikir mereka tidak paham bahasa Korea. (Siapa kalian? Kenapa ada disini)

"You don't need to know who i am. Move aside, i'm going out!" ucap Variela dengan mata terus mengabsen setiap inchi tubuh lelaki itu dari bawah hingga atas. Baju kodok melekat pada tubuh lelaki itu membuat Variela tertawa terbahak-bahak. Belum lagi noda es krim yang bersemayam pada bajunya. (Kamu gak perlu tahu siapa aku. Minggir aku mau keluar!)

"Someone who is already trapped in a crocodile cage finds it difficult to get out." Lelaki itu melipat tangan di depan dadanya sembari berdiri dengan gaya lelaki sejati. (Seseorang yang sudah terperangkap di kandang buaya sulit untuk keluar)

"You a crocodile? I thought a 4 year old kid," ejek Variela sembari tertawa. (Kamu buaya? Aku pikir anak kecil umur 4 tahun)

"Stop insulting me. My name is Kim Ha Hyun," ucap lelaki bernama Kim sembari tersenyum. (Berhenti menghinaku. Namaku Kim Ha Hyun)

Mulut Variela dibungkam dengan telapak tangan Akara. Mata Akara berbinar membuat Variela jijik melihatnya. "Kim Ha Hyun?" tanya Akara membuat nama yang ia sebut mengangguk. "Akara Rasiska Hutama, from Indonesia. Your mom knows me."

Begitu pun mata Kim juga ikut berbinar. Ia memberi hormat dengan membungkukkan badan dihadapan Akara.

"Mother in law ..., i didn't expect this to be you. Daebak. And you know, this Asian looking girl is really pretty. I didn't expect you will find my house this soon," ucapnya bersemangat membuat Variela tidak mengerti kenapa lelaki aneh dan kekanak-kanakan itu bisa mengenal Akara. (Ibu mertua ..., aku tidak menyangka ini dirimu. Luar biasa. Dan kau tahu, gadis berparas Asia ini sangat cantik. Aku tidak menyangka secepat ini kau temukan rumahku)

Bibir Akara tersenyum lebar membuat Variela takut jika bibir Tantenya itu akan robek.

"Forgive us. Earlier we were chased by criminals. When i saw the door of this house open, immediately pulled your future wife to this house. And lucky for me, it turns out that this house is yours." (Maafkan kami. Awalnya kami dikejar oleh penjahat. Ketika aku melihat pintu rumah ini terbuka, aku segera menarik calon istrimu ke rumah ini. Dan beruntungnya aku, ternyata rumah ini milikmu)

"I am his future wife?" tanya Variela dengan wajah terkejut. Variela menatap sendu Akara. Ia tidak ingin dijodohkan dengan lelaki bayi itu. "I don't want." Akara melototi Variela lalu beralih menatap wajah Kim sembari tersenyum dan menatap Variela kembali. "Diam, dan turuti saja keinginanku."

Variela semakin terkejut lagi tatkala Kim, mengambil alih koper dari gengamannya. Kim juga mengambil koper Akara. Kemudian Kim dan Akara berjalan beriringan. Kim hendak mengajak kedua gadis itu ke tempat kamar tidur mereka. Dengan langkah lemas, Variela mengikuti langkah kedua orang itu dari belakang. Variela tidak menyangka tikus kesayangannya itu menghantarkannya pada kandang buaya.

The End Of WanderingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang