ALESHA 1

44 7 8
                                    

"Hidup bukan cuma tentang makan dan minum, pergi dan pulang, kasih dan sayang, nggak cuma itu, tapi hidup tentang menghargai dan dihargai,"

Kring....kring...
"Ah mengganggu saja," decakku
Aku mulai membuka mataku, dan meregangkan otot tubuhku.
Aku melihat samar-samar ke jam yang menunjukkan pukul 06: 45
"Yaampun aku terlambat,"
"Aduh gimana nih,"
Ini hari senin hari aku piket,
Dan aku hanya punya waktu 15 menit.
Aku langsung bersiap untuk mandi dan siap-siap berangkat ke sekolah. Aku tinggal dirumah cuma sama bunda, ayahku pilot jadi jarang sekali pulang. Dan bunda seorang pemimpin dikantornya jadi harus brangkat pagi-pagi buta. ART dirumahku tidak tinggal menetap, jam 9 baru kerumah untuk masak dan beres-beres rumah dan pulang jam 5 sore. Jadi nggak ada alasan aku untuk bermanja, aku harus mengurus keperluan ku sendiri.

Jalanan pagi di jakarta begitu padat, klakson sana sini begitu bising, untungnya aku tau jalan pintas untuk ke sekolah, meski harus lewat jalan yang sedikit mengocok perut.

Sesampainya di sekolah aku turun dari mobil dan meminta satpam sekolah untuk membukakan gerbang, untung saja aku sudah kenal dekat satpamnya, karena langganan terlambat hihihi.

Aku berjalan melewati lorong koridor dengan tatapan-tatapan yang begitu mengesalkan. "Apasih kenapa pada liatin gue segitunya,"-batinku.
Aku sedikit berlari kecil untuk segera sampai dikelas ku yang paling ujung, sesampainya dikelas aku dikagetkan dengan dua surinem, siapa lagi kalo bukan Nina sama Anya.
Yap. Mereka dua sahabat aku sejak kelas 10 ya memang baru kemarin kami berteman, tapi kami merasa nyaman dan ngerasa kaya udah kenal lama.
"Rasanya inginku berkata Kasar!!!"-kataku.
"Husss! Gak usah banyak bacot piket lo, bentar lagi mulai nih upacara!," -sentak Nina yang kebetulan sepiket sama aku.
"Bicit lo anjim!,"-balasku.

'Sial bagianku di bangku anak cowok, mana cowoknya udah brangkat semua lagi!'

"Woii pojok masih kotor tuh,"-teriak Zidan, dia ketua kelas dikelas ku. Aku berdecak kesal.'huffft! Sabar'

"NYAPUNYA YANG BENER KALI AL," -bentak Kevin, sikacamata tengil. "Gak usah ngegas anjing!," -balasku.

Setelah selesai piket aku langsung mengambil topi dan langsung bersiap menuju lapangan pertama untuk upacara.
"Al minta jawaban sastra ibggris dong gue belum nih,"-ucap Nina.
"Hmm,"
"Jawab iya kali Al, kaya nggak ikhlas gitu,"
"Hmm,"
"Al please,"-mohon Nina
"ASTAGHFIRULLAH IYAAA NINAAA,"-Jawabku
"Nggak usah ngegas kali al,"
"Serah gue dong,"

Setelah jam istirahat berbunyi aku, Nina dan Anya bergegas menuju ke kantin. Saat kami melewati koridor tiba-tiba saja seorang  kaka kelas the most wanted sekolah lewat huaaa, reflek kami melongo dong, dia berhenti di depan kami.
"Dek, boleh minta tolong nggak?"- ujar kaka kelas itu.
"Bo....boleh ka,"-jawab kami serentak.
" tolong beliin batagor di kopsis ya, tau kelas kaka kan?"
"Maaf ka kalo lancang, kaka punya kaki kan? Bisa jalan kan? Bukannya aku nggak tau sopan santun ka tapi nggak usah sok senioritas ka, mentang-mentang kaka-"ucapanku tiba-tiba dipotong.
"Cukup! Kalo nggak mau yaudah nggak usah ceramah, gue bisa suruh yang lain,"-ucapnya dan berlalu pergi.
" lo apa-apaan sih Al,"-ucap Nina.
"Emang salah yah? Emang harus dikasih pelajaran orang kek gitu, kita juga punya harga diri, kita sekolah disini derajatnya sama, nggak ada yang beda, dia nggak bisa dong seenaknya main suruh-suruh kita, kadang kita perlu sadar orang yang kita hargai, menghargai kita juga nggak, Hidup bukan cuma tentang makan dan minum, pergi dan pulang, kasih dan sayang, nggak cuma itu, tapi hidup tentang menghargai dan dihargai,"-tegasku.
Mereka cuma diam.

AleshaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang