"Capek banget, sumpah!" keluh nya kala tubuh yang dibanjiri keringat itu menghempas kan diri ke atas tempat tidur. Memejamkan mata sebentar, dan kembali bangkit untuk membersihkan diri.
Dua puluh menit berlalu, gadis itu kembali dengan keadaan segar. Baju tidur berwarna biru khas dirinya sudah melekat di tubuh nya, tak lupa rambut yang masih sedikit basah ia cepol asal supaya tak terlihat berantakan.
Baru saja bokong milik Vanya menyentuh permukaan sprei, "Woy! Lo ngapain masuk kamar gue!" ujar nya tak terima kala si Aldo curut masuk tanpa mengetuk pintu, untung dirinya sudah memakai baju lengkap kalau belum jangan harap laki-laki itu bisa kabur darinya.
"Gue tau lo jomblo, tadinya gue mau jalan sama cewek ke-3 gue, tapi males. Kasian juga sama lo yang nggak pernah ada yang ngapelin, bhahaha!" ujar nya panjang lebar tanpa beban.
"Gegaya banget bahasa lo! Pake pamer cewek ke berapa tadi? Tiga? Kapan lo punya pacar gue tanya? HAH?" sembur gadis itu.
Bokong yang tadinya terduduk kini terangkat, kaki yang beralaskan sandal bulu itu berjalan ke arah meja belajar tempat dimana barang yang ia tuju berada, tangan lentiknya terulur mengambil laptop dengan lambang apel setengah gigit dan membawa nya keatas tempat tidur, "Minggir! gue mau belajar!"
"Belajar paan lo? Palingan nonton laki yang make bibir tebel!" sembur Aldo yang tak mau pindah dari tempat nya. Laki-laki dengan kaos T-shirt dan celana rumahan itu tengah berselonjor sambil fokus dengan benda pipih di tangannya.
"Bagusan bibir tebel, Oppa-oppa gue bibir nya tebel menggoda, kagak kaya lo tu bibir apa obat? Dosisnya tinggi amat!"
"Anjir! Maksud gue laki yang make 'LIPSTIK' tebel!" ucap nya mengkoreksi, "Ni bibir kalo lagi adu bacot pasti salah, heran gue!" monolog laki-laki itu.
Vanya mengedikkan bahu, bodo amat pikirnya. Yang paling penting sekarang, dirinya akan kembali memanjakan mata juga otaknya dengan Oppa-oppa kesayangannya.
Tok! Tok! Tok!
"Non!"ucap seseorang di balik pintu.
"Iya, kenapa Bi?" jawab Vanya tanpa ada niatan keluar dan bertanya secara sopan. Yang penting menjawab, itu sudah dalam kamus sopan bukan?
"Ada tamu Non!"
Vanya mengerutkan dahinya, berpikir tentang siapa yang bertamu malam hari. Vanya melirik Aldo, Aldo yang berasa di perhatikan pun menoleh, Vanya mengkode melalui matanya siapa tau teman laki-laki itu?
Aldo yang mengerti dengan kode itu hanya mengedikkan bahu, tanda ia juga tidak tahu. Bisa jadi temannya? Tapi pastinya teman-teman Aldo akan memberikan kabar terlebih dahulu jika mereka akan kerumah nya. Pertanyaan sekarang, jadi siapa tamu nya?
"Iya Bi bentar! Vanya turun ni!" ucap nya sedikit berteriak.
Laptop yang tengah menampilkan drama kesayangannya terpaksa ia pause, karena tak mau terlewat walau hanya satu adegan saja.
Baru saja dua langkah jarak dirinya sekarang dengan tempat tidur, gadis itu membalikan badan dan berjalan kearah laptop nya. Aksi itu tak luput dari penglihatan Aldo.
"Hiks.. hiks.. Jangan nangis ya! Istri mu ini akan segera kembali! Jangan nakal, ditinggal nya cuma sebentar kok! Awas aja kalo matanya keranjang, nanti ada hukuman, pokoknya!" ucap gadis itu ke laptop yang tengah menampilkan k-drama yang di pause. Setelah nya berjalan kembali dan menghilang di balik pintu.
Aldo yang melihat itu hanya menampilkan ekspresi tak terbaca, "Anjir...
KAMU SEDANG MEMBACA
A L E S G A R A
Teen Fiction[JANGAN LUPA FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Blubur : -Algara Denanra Putra- Cowok yang handal dalam dunia rumus, tapi tak handal dalam dunia modus. Handal dalam dunia Fisika tapi tak handal dalam dunia cinta. Cowok yang lihai Matematika tapi tak lihai d...