[11] Eric Sohn || Game

121 22 1
                                    

Eric Sohn & Choi Lia ( Itzy )

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Eric Sohn & Choi Lia ( Itzy )

Eric Sohn & Choi Lia ( Itzy )

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"YEAY AKU MENANG LAGI!" Pekik Lia kegirangan saat melihat Eric menjatuhkan jenga yang sedang mereka mainkan.

Eric mencemberutkan bibirnya "Aku tuh ngalah tau sama kamu" ujarnya.

"Iya deh iya" Lia mengusak pelan pucuk kepala Eric.

Lucu, pikirnya.

"Ehm, mau ke timezone ngga?" Tanya Lia.

"Random banget?"

"Mau ngga?"

"Mau dong"

Lia tersenyum hangat. Eric itu seumuran dengannya, tapi Lia selalu merasa bahwa Eric lebih muda darinya. Dilihat dari sikap Eric juga masih terlihat kekanak-kanakan, sedangkan Lia bisa bersikap lebih dewasa dibandingkan Eric.

Menaiki mobil Eric, mereka berdua akhirnya menuju ke salah satu mall terdekat dan langsung memasuki timezone yang ada di mall tersebut.

Layaknya pasangan seperti biasa, berfoto di photo box tidak bisa dilewatkan jika pergi ke timezone.

Setelah itu, mereka mencoba berbagai macam permainan yang ada disana hingga akhirnya Lia tertarik dengan salah satu mesin pencapit boneka.

Eric menatap Lia dari belakang, gadisnya itu sedang berusaha untuk mengambil salah satu boneka didalam mesin capit dengan sangat serius. Membuat Eric tersenyum kecil.

"Yahh gagal lagi" ucap Lia kecewa saat percobaan ketiganya masih gagal.

"Sini deh coba aku yang mainin" sahut Eric lalu mengambil alih mesin tersebut.

"Memangnya kamu bisa?"

Eric tidak menjawab dan hanya fokus pada mesin tersebut.

"YES!" Serunya saat sebuah boneka berwarna biru berhasil ia menangkan.

"Nih buat kamu" ujarnya sambil menyodorkan boneka lucu tersebut.

"Thanks, aku kira kamu ngga bakal bisa"  canda Lia.

"Ih asal kamu tau aja, gaada yang ngga bisa aku lakuin" Eric mencubit pelan hidung Lia.

"Iya percaya kok percaya"

"Hmm, mau main apa lagi nih?" Tanya Eric.

"Itu aja yuk!" Lia menunjuk sebuah arcade street basketball.

Eric tersenyum miring "Taruhan yuk? Yang paling banyak dapet poin, ntraktir makan habis ini"

"Ayo, siapa takut?"

Permainan dimulai.

Eric bisa memainkan permainan basket tersebut dengan mudah sedangkan Lia sangat kesusahan.

Hingga akhirnya permainan selesai dan dimenangkan oleh Eric.

"TUH AKU MENANG!" Pekik Eric.

"Ih berarti aku harus bayarin kamu makan?"

"Iya dongg, sesuai janji tadi kan?"

"Yaudah deh iya, sekarang?"

"Iya sekarang"

Lia mempoutkan bibirnya "Aku kira kamu ngga pinter main basket"

Eric terkekeh pelan "Li, aku bercanda, aku ngga mungkin lah ngebiarin kamu yang bayarin aku makan. Tadi itu ngga serius kok"

"Ih kenapa gitu? Gapapa kok"

"Ngga, gaboleh pokoknya. Yaudah ayo, kita makan sekarang ya?"

Lia tersenyum tipis "Iya"

Ini lah salah satu sifat Eric yang ia sukai. Walaupun cenderung kekanak-kanakan, tapi Eric juga mempunyai sisi dewasa yang timbul pada waktu tertentu.

Eric itu sangat bertanggung jawab.

Dan Lia menyukai semuanya tentang Eric.

Dan Lia menyukai semuanya tentang Eric

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Champagne of Gold || The Boyz [✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang