Chapter 13

19 18 9
                                    

Brak

Oland melemparkan tasnya ke meja kantin yang sedang teman-temannya gunakan. Ia menduduki bangku yang ada di sebelah Ael lalu mengusap wajahnya kasar.

Teman-temannya melirik Oland sebentar lalu kembali berkutat dengan buku-bukunya masing-masing, kecuali Ael.

"Napa lu??" tanya Ael penasaran.

Oland menatap Ael dengan muka absurdnya.

"Ga-gak usah natep gue kayak gitu napa sih!" sergah Ael dengan gagap.

Oland mengambil kedua tangan Ael lalu menggenggamnya erat.

"El, nikah yuk!" ajak Oland yang sontak membuat semua orang yang berada di meja itu menatap ia dengan horor.

Ael menarik tangannya lalu memukul kepala Oland rada keras. "Ngelindur lu!"

Oland berdecak kesal lalu mengelus kepalanya. "Abisnya gue gak ngerti materinya jir! Gak paham gueee!!"

Plak

Satu botol mendarat indah di kepala Oland. Oland menatap sang pelaku horor sambil mengelus-elus kepalanya lagi.

"Makanya udah gue bilang kemaren tuh belajar! Ngeyel banget jadi monyet!" cerocos Deho sambil duduk di sebelah Oland.

"Bacot!" umpat Oland kepada Deho.

"Liat tu Acel, dia aja belajar!" saut Kirana tiba-tiba.

Oland menaikkan alisnya sebelah sambil memperhatikan Acel. "Belajar tah??"

"Iyalah belajar, orang serius gitu!"

Oland menaikkan kedua alisnya tidak percaya. Tangannya bergerak untuk menepis buku yang ada di depan Acel.

Oland melihat Acel yang ternyata tidur. " Pft, iya belajar– belajar dalam mimpi!"

"Astaga ...." Kirana mengelus dadanya sabar. Lalu mengambil botol aqua kosong yang ada didekatnya dan menggetoknya ke kepala Acel.

Plak

"Belajar woy!"

Acel membuka matanya lalu menatap Kirana horor. "Ganggu banget sih anjir!"

"Belajar, goblok!"

"Iya-iya ah, nanti!"

"Biarin aja, Na. Ntar gue cepuin aja ke nyokap, paling PS nya disita sebulan." Ucap Ael tanpa melihat ke arah Kirana dan Acel.

"Pengadu!" cibir Acel kepada Ael. Namun Ael hanya mengabaikannya.

Baru saja mereka terdiam sesaat, tiba-tiba bel sekolah berbunyi

"Sialan udah bel!" seru Oland sambil menghunuskan tatapan tajam ke arah bel.

Teman-temannya kecuali Acel hanya tersenyum kecil dan bersiap menuju kelas mereka.

"Makanya dibilang belajar," ujar Deho sambil melangkah pergi meninggalkan abangnya.

Oland pun menghembuskan nafas gusar, ia menyenggol Acel. Acel terbangun dan mengikuti Oland masuk ke kelas mereka.

💫💫💫

Guru pengawas hari pertama mereka adalah Pak Bejo, *kalian pasti tau ini siapa ... Guru killer? Oh yes, tepat sekali.

Melihat Pak Bejo memasuki ruangan, Oland membelalakan matanya.

Demi Bang Neja yang ngeselinnya minta ampun, hari gue gabisa lebih buruk lagi? batin Oland kesal.

Pak Bejo membagikan lembaran kertas jawaban  siswa komputer eh- lembar kerja siswa dan mulai membacakan peraturan wajib ujian tengah semester.

Fructus FamiliaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang