Misteri gunung Lawu-Part 1

160 11 0
                                    

Sebelumnya kenalkan namaku Mamed,

Awalnya aku gak mengira kalau ia harus mendaki ke Gn. Lawu.
Sudah beberapa bulan ini aku dibayang-bayangi Gn. Lawu terus menerus melalui mimpi, gunung yang selama ini ku idam-idamkan untuk di daki.

Aku adalah seorang pekerja swasta di Bogor, dan aku sangat menyukai kegiatan pendakian, kalau ada waktu senggang aku pasti menyempatkan diri untuk mendaki ke beberapa gunung di jawa barat, seperti Gn. Gede-pangrango, Gn. Cikuray, Gn. Ciremai dll.
Selain menyukai kegiatan pendakian aku juga hobi mengoleksi benda mistik, seperti batu akik, keris, kujang, semar mesem dll.

Pada suatu hari ada sebuah komunitas pecinta alam di kotaku sedang mengadakan open trip ke Gn. Lawu.
Melihat  berita itu aku tertarik untuk ikut, lalu aku mengajak temanku tapi gak bisa karena temanku waktu itu sedang ada pekerjaan.
Akhirnya aku memutuskan mendaftar dan ikut sendiri.
Setelah mendaftar dan disetujui oleh admin, aku mencari,-cari info tentang Gn.Lawu di internet.

Singkat cerita, tibalah waktunya open trip berangkat pada hari kamis sore, semua peserta berangkat dengan menggunakan kendaraan umum, dan jalur yang akan di lalui kali ini adalah via Cetho.
Aku tidak begitu banyak membawa perbekalan, karena menurut artikel yang kubaca, di Gn. Lawu banyak penjual makanan dan minuman.

Kami sampai di bascamp Cetho hari jumat pagi.
Lalu admin mengurus pendafaran, waktu itu kurang lebih ada 30an peserta yang ikut.
Sesampai di basecamp aku merasakan ada yang berbeda di Gn. Lawu, tidak seperti gunung-gunung yang pernah kudaki sebelumnya.
Aku merasakan ada aura positif di Gn. Lawu, karena aku merasakan sejuk di sekujur tubuhnya.

Singkat cerita jam 9 pagi rombongan mulai berangkat, sebelum berangkat admin mengajak semuanya untuk berdo'a dan berpesan agar tidak jauh-jauh dengan rombongan.

Mulai berjalan, kami melewati candi-candi peninggalan Majapahit, waktu itu aku berjalan di barisan belakang, aku berjalan sambil melihat-lihat ke'adaan sekitar, disitu aku merasa seperti kembali ke masa lampau, seakan-akan disitu aku merasa seperti tidak berjalan di pegunungan tapi di lingkungan sebuah kerajaan.
Dalam hati aku berucap,

"mungkin saja ini efek karena dia sangat mengagumi gunung lawu".

Di sepanjang perjalanan kami mengobrol santai dengan rekan mendaki lainnya, dan tidak terasa kami sampai di pos 1 sebelum waktu dzuhur.
Disana kami break lumayan lama karena admin ingin mengecek jumlah anggotanya, takutnya ada yang tertinggal, setelah dihitung alhamdulillah tidak berkurang dan masih sama seperti awal.
30 menit kemudian mereka lanjut berjalan santai.

Singkat cerita, sampailah kami di area Bulak Peperangan ketika hari udah mulai sore.
Aku masih berjalan di barisan belakang, tiba aku melihat ada burung merpati yang seakan mengikutiku sepanjang jalan dan se'akan mengucapkan selamat datang padaku.
Burung itu selalu terlihat sepanjang jalan Bulak Peperangan dan sudah tidak terlihat ketika kami hampir sampai di pos 5.
Di pos 5 kami tidak beristirahat lama, karena tujuan camp adalah di Gupakan Menjangan.
Kami hanya beristirahat kurang lebih 5 menitan kemudian lanjut berjalan lagi.
Ketika akan melanjutkan perjalanannya, tiba-tiba aku melihat ada orang tua yang sedang duduk bersandar pohon dari kejauhan, tapi orang tua itu terlihat samar, ya karena efek hari yang udah mulai petang juga.

Singkat cerita, sampailah kami di Gupakan Menjangan ketika hari sudah mulai gelap, kami se-rombongan mendirika tenda masing-masing, setelah tenda sudah berdiri kami semua masak dan kemudian makan.
Setelah selesai makan kami semua berkumpul di depan tenda, dan jumlah anggota masih tetap sama, tidak berkurang.

Hari semakin malam, admin menyarankan semua peserta untuk tidur karena besok pagi kami semua harus summit ke puncak.
Waktu itu aku membawa tenda sendiri dan menempati tendaku sendiri, di dalam tenda aku merasa sangat senang karena bisa menginjakan kaki di gunung lawu, gunung yang selama ini kukagumi.

Tapi waktu itu hingga larut malam aku tidak bisa tidur, lalu aku merasa ingin keluar tenda, akupun keluar dari tenda untuk membuat segelas kopi, ketika aku sedang membuat kopi tiba-tiba aku melihat ada bayangan putih yang melintas di depanku dengan cepat, melihat itu aku berfikir,

"Mungkin itu adalah makhluk halus penunggu sini,".

Aku mengabaikan itu dan lanjut membuat kopi, setelah kopi itu jadi aku duduk santai di teras tenda sambil meminum kopi, nah ketika aku sedang asik menikmati kopi tiba-tiba bayangan putih itu melintas lagi di depanku, melihat itu aku penasaran dan aku mencoba menunggu bayangan itu lagi, ya siapa tahu muncul lagi.
Aku menyalakan sebatang rokok sambil melihat keadaan sekitar sambil menunggu bayangan putih itu melintas lagi, ketika rokok yang ku hisap akan habis ternyata benar bayangan putih itu melintas lagi dan berhenti tepat di belakang pohon pinus yang jaraknya tidak jauh dari tempatku bersantai.
Aku bukannya takut tapi malah penasaran, kemudian aku mendekat ke'arah pohon itu untuk mencari tahu bayangan putih yang tadi berhenti di pohon itu.

Berjalan mendekati pohon itu, belum sampai aku tiba di pohon yang yang kutuju, bayangan putih itu berpindah ke pohon lainnya.
Karena penasaran aku terus mengikutinya dan bayangan putih itu terus berpindah dari pohon ke pohon, akupun tidak sadar kalau waktu itu aku sudah berjalan jauh meninggalkan tanda.

Next part 2 ..

Kumpulan Cerita Horor NyataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang