Misteri gunung Lawu-Part 4

95 8 2
                                    

Singkat cerita sampailah rombongan kami di Bogor kurang lebih jam 2 malam, setelah sampai di Bogor akupun pulang.
Sesampai di rumah aku menaruh keris yang kudapatkan di Gn. Lawu itu di dalam lemari, kemudian aku mandi lalu tidur.

Keesokan harinya aku didatangi temanku yang kemarin tidak bisa ikut ke Gn. Lawu, disitu temanku yang bernama A'ang bertanya banyak tentang Gn. Lawu padaku.
Akupun menceritakan semua tentang perjalananku di Gn. Lawu kemarin, termasuk keris yang kudapatkan itu.
Awalnya A'ang nggak percaya dengan perkata'anku, tapi Mamet memperlihatkan keris yang didapatnya itu kepada Aang.
A'ang adalah teman spiritualku, dia heran melihat keris itu dan bertanya,

"Ini beneran kamu dapat Gn. Lawu?"
"Iya beneran Ang", jawabku meyakinkan A'ang.
"Kok bisa kamu dapat keris ini di sana?", Tanya A'ang.
"Aku juga nggak tahu, tapi sebelum naik gunung lawu aku memang sering banget dibayang-bayangi gunung lawu", jawabku kepada A'ang.

A'ang memintaku untuk menjaga keris itu baik-baik, karena menurut A'ang keris itu sangat istimewa dan tidak semua orang bisa mendapatkannya.

Singkat cerita, sudah 1 bulan lamanya aku menjaga keris itu dan semua baik-baik aja.
Tapi setelah 1 bulan kemudian banyak sekali teror yang kualami, karena keris yang kusimpan itu banyak sekali yang ingin memilikinya.
Di rumah aku hanya tinggal bersama ibu, ayahku sudah meninggal ketika aku masih kecil.

Pada suatu hari aku sedang duduk santai di teras rumah sambil melepas penat karena seharian dia bekerja di sawah.
Ketika sedang duduk santai, tiba-tiba aku melihat ada gumpalan api yang melintas di sebelah rumahku, spontan aku kaget dan penasaran, lalu aku berlari ke sebelah rumah untuk mencari tahu gumpalan api yang tadi melintas, tapi setelah kucari ternyata tidak ada alias menghilang, lalu aku berfikir kalau gumpalan api yang kulihat tadi itu adalah kiriman dari seseorang, istilahnya adalah santet, tapi aku tidak tahu kemana arah santet itu.

Karena hari sudah mulai magrib aku masuk rumah untuk mandi dan sholat, dan sesekali melihat kerisku.
Malam itu kurang lebih jam 1.30 malam ketika aku sedang tidur nyenyak, aku terbangun karena mendengar suara seperti yang melempar batu di atap rumahku, mendengar itu aku bangun dan keluar rumah untuk melihat siapa yang sedang melempar batu ke atap rumahku, sesampai di luar ternyata tidak ada siapa-siapa dan aku merasa ada sesuatu yang ganjil, tapi aku mengabaikannya dan kembali masuk ke rumah untuk tidur.

Kee'esokan harinya aku bangun dan melakukan aktivitasku ke ladang, sa'at berada di ladang aku bertemu dengan A'ang yang kebetulan juga sedang di ladang, kami berdua nongkrong santai di sebuah gubuk.
Ketika sedang bersantai A'ang bertanya kepadaku,

"Met semalam kayaknya aku merasa ada benturan energi di rumahmu"
"Iya aku juga ngrasa gitu, semalem kayak ada yang melempat batu di atap rumahku, tapi aku lihat keluar gak ada siapa-siapa", jawabku sambil memberitahu A'ang
"Nah, semalem itu ada orang yang mau ngrebut kerismu, tapi bentrok sama penghuni kerisnya", jawab A'ang.
"Terus menurutmu aku harus gimana?", Tanyaku kepada A'ang.
"Kamu harus lebih berhati-hati dan perbanyak membaca Alquran", jawab A'ang menasehatiku.

Karena hari sudah mulai sore kami berdua pulang dari ladang.

Next part 5 ...

Kumpulan Cerita Horor NyataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang