24

5.1K 591 6
                                    

Irene sudah kembali ke kediaman Kim sejak dua minggu yang lalu, sudah ada perkembangan menuju arah yang lebih baik sekalipun dia belum di nyatakan sembuh.

Setelah lulus dari universitas, Wonwoo telah berencana untuk mencari pekerjaan demi mendapatkan sebuah pengalaman.

Namun hingga kini hal tersebut masih belum bisa di realisasikan.

Apalagi keadaan Irene yang tidak menentu,

Ikut turut serta merawat sang kakak ipar bagi Wonwoo belum cukup untuk membalas semua kebaikan yang telah Irene berikan padanya selama ini.

Hari itu Irene kembali masuk rumah sakit setelah kondisinya kembali drop.

Sudah tidak sadarkan diri selama tiga hari, namun Junmyeon tidak pernah putus asa berdo'a mengharap keajaiban Tuhan untuk memberikan kesembuhan bagi sang istri.

"Minggu depan adalah hari ulang tahun pernikahan Junmyeon Hyung dan Irene Noona.." Wonwoo memberitahu tak lama setelah Mingyu pulang dari rumah sakit.

Sudah pasti Mingyu tidak akan mengingatnya ditengah pikiran kalut mengenai kondisi kakak perempuannya itu.

Wonwoo bisa mengerti jika akhir-akhir ini Mingyu jarang sekali pulang kerumah, bahkan ketika Minwoo terus menerus menanyakan keberadaan ayahnya, Wonwoo hanya bisa menghibur sang anak, juga memberikan sedikit pengertian.

"Harapanku hanya satu, Gyu.. Irene Noona bisa segera bangun."

Setelah sekian lama, hari ini Wonwoo melihatnya lagi, air mata itu menetes dari kedua mata sang suami.

Ini terlalu berat untuk dia tanggung, mengingat sebelum ada Wonwoo, Minwoo dan juga Junmyeon, Irene adalah satu-satunya keluarga yang Mingyu miliki.

Kakak perempuannya yang paling berharga.

"Nanti, ketika kau kembali mengunjunginya di rumah sakit, katakan pada Irene Noona untuk segera bangun, Gyu.. Sesuatu telah menantinya. Kado pernikahan mereka yang keempat tahun."

Mingyu menatap Wonwoo dengan raut terkejut, tampak tidak bisa mempercayai ucapan sang istri.

"Apa maksudmu?"

"Kau sudah tau persis apa maksudku. Kita bahkan sudah sering sekali membicarakan hal ini." balas Wonwoo dengan senyum tipis.

"Sayang, kau serius?!"

Wonwoo mengangguk yakin.

"Ya Tuhan, aku tidak bisa mempercayai ini." Mingyu meraih Wonwoo dalam pelukannya.

Sedih, bahagia, takjub, dan segala perasaan lainnya bercampur aduk didalam benaknya.

"Irene Noona harus segera bangun untuk bisa menyapa calon bayi mereka disini." gumam Wonwoo disela pelukan sang suami.

Itu seperti sebuah keajaiban, ketika dua hari kemudian Irene kembali sadar.

Meskipun masih dalam keadaan yang lemah, raut haru bercampur bahagia itu tergambar jelas dari sorot matanya ketika Junmyeon memberitahukan kabar kehamilan Wonwoo.

••••

Uri Baby, Minu-ya.. | MEANIE (Completed) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang