12•Bukti Pertama

6 0 0
                                    

Helloww ges!

~~~

Hari Senin pun tiba, tetapi sampai sekarang belum ada kabar satu pun tentang keberadaan Ara

"Woy, semua nya baris!" Teriak salah salah satu anggota OSIS

"Nat, ayo udah di panggil, kita ke lapangan" ajak zella

"Hah? Males ah" ucap Nanat

"Yaelah natt nanti malah di marahin" ucap zella sambil menarik-narik lengan Nanat

"Zell, kamu aja dah, biarin aku di hukum juga kagak peduli" ucap nanat acuh tak acuh

"Nat, upacara dulu" ajak bian

"Males" ucap Nanat singkat

"Natt, plis upacara, temenin aku" ucap zella agak merengek

"Ck! Yaudah iya" ucap Nanat ogah ogahan

"Yey gitu dong" ucap zella

Mereka pun melaksanakan upacara hari Senin, dan ada beberapa anggota OSIS yang menyebutkan bahwa sebentar lagi ada acara untuk menentukan murid baru yang akan di Lantik menjadi anggota OSIS atau MPK yang baru

"Baiklah sekarang kakak akan memberitahu kan bahwa 2 Minggu lagi kita akan mengadakan acara menentukan anggota OSIS dan MPK yang baru, dengan cara berkemah" ucap ketua OSIS yang bernama kak Wahyu

"Baik kak" seru seluruh murid

"Diharapkan untuk mempersiapkan diri, karena di sana kalian akan di uji tanggung jawab nya, keberaniannya, ketangkasannya, kelincahannya dan lain lain" ucap kak Wahyu

"Iya kak" ucap murid dengan gembira

"Nat, kamu nanti mau jadi OSIS atau MPK?" Tanya zella

"...."

"Natt!" Seru zella

"Eh apa?" Tanya Nanat

"Kamu nanti mau jadi OSIS atau MPK?" Tanya zella sekali lagi

"Jadi presiden aja deh, seru kayaknya" ucap Nanat

"Ihh Nanat, aku kan nanya mau jadi OSIS atau MPK, bukan jadi presiden" ucap zella sambil mengerutkan bibir mungil nya

Nanat menatap wajah zella sekilas lalu pergi meninggalkan zella begiu saja

"Nanatt! Ih tunggu!" Teriak zella

~~~

"Pak, apakah sudah ada kabar?" Tanya papah Ara

"Maaf pak, sampai saat ini belum ada kabar" ucap pak polisi

"Saya minta tolong sama bapak, tolong temukan anak saya pak, saya mohon" ucap papah Ara

"Baik, kami akan usahakan" ucap pak polisi

Papah Ara pun keluar dari kantor polisi dan ada sebuah ide yang melintas di kepalanya

"Kenapa nggak nyuruh orang aja ya? Bukan dari kemarin kepikiran, dasar otak!" Gumam papah Ara sambil mengetuk-ngetuk kepalanya
"Lebih baik saya menelpon dia saja" ucap papah Ara sambil mengeluarkan benda pipih dari saku celana nya

"Selamat siang"

"......"

"Saya butuh bantuan mu"

"......"

"Tolong temukan anak saya, gimana pun cara nya, untuk biaya nya saya bisa membayar berapapun"

"......."

"Baiklah, saya percaya kepadamu, tetapi ingat, rencana mu tak boleh di ketahui orang, rencana mu harus cerdik, dan jika gagal, saya tak akan membayarmu sepeserpun"

Aranifa & SyahnazTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang