.
.
.
"Bagaimana kalau hari ini kita pergi ke taman bermain?" Usul Chenle saat mereka hendak menyeberangi jalan untuk pergi ke parkiran. Karena Dream Café yang dijadikan tempat pertemuan mereka tidak memiliki lahan parkir, jadilah mereka memarkirkan mobilnya –mobil Jaemin, Jeno, dan Jisung– di supermarket seberang.
"Boleh, sudah lama juga aku ingin pergi ke sana." Ucap Haechan menyetujui.
"Aku juga ingin ke sana, ingin naik bianglala." Lanjut Renjun.
"Baiklah, kita pergi ke taman bermain." Ucap Jisung yang direspon anggukan kelima kepala itu dan mengakhiri diskusi mereka.
Lampu penyeberangan sudah berganti warna hijau. Renjun yang pertama melihat itu segera berjalan menyeberang tanpa menyadari adanya mobil yang melaju dengan kecepatan cukup tinggi.
Jaemin yang melihat laju mobil itu dan Renjun yang akan menyeberang langsung meneriaki namanya dan berlari menghampiri Renjun, menarik tangannya kembali ke bahu jalanan dan memeluknya bersamaan dengan mobil yang terus melaju cepat.
Semua yang berada di sana terkejut dengan apa yang mereka lihat karena tadi Renjun hampir saja mengalami kecelakaan jika Jaemin tidak segera menariknya.
Tubuh Renjun bergetar hebat, terkejut dengan apa yang hampir saja menimpanya. Sedangkan Jaemin mengeratkan pelukannya, menenangkan orang yang berada di dalam pelukannya.
"Tidak apa-apa. Tidak perlu takut, Injun-ah. Aku berjanji tidak akan membiarkanmu mengalami ini untuk yang kedua kalinya, dan aku tidak akan membiarkanmu pergi meninggalkanku untuk yang ketiga kalinya." Ucapnya lembut dan meyakinkan.
Merasa mendapat ketenangan, Renjun menengadah kepalanya dan menatap Jaemin dalam-dalam, mencari keseriusan di dalam mata Jaemin. "Benarkah, Nana?" Pertanyaan Renjun dijawab Jaemin dengan anggukan kepala menghasilkan senyuman di wajah Renjun.
"Apakah sebaiknya kita pulang saja?" Pertanyaan Chenle menginterupsi lima orang di depannya. Renjun menggeleng kepalanya sebagai tanda penolakan, "Kita lanjutkan saja. Aku sudah tidak apa-apa." Ucapnya sambil tersenyum untuk meyakinkan lima orang yang kini tengah menatapnya khawatir.
"Kamu benar-benar sudah tidak apa-apa, Renjun?" Tanya Haechan yang dijawab anggukan oleh yang ditanya.
"Bohong kalau aku tidak shock, tapi aku benar-benar tidak apa-apa. Aku mau tetap ke taman bermain agar bisa menghibur diri juga." Ucap Renjun mencoba meyakinkan.
"Baiklah. Ayo kita jalan." Ujar Chenle yang dibalas anggukan lima orang di depannya. Mereka mulai menyeberang jalan setelah lampu penyeberangan sudah kembali berwarna hijau.
KAMU SEDANG MEMBACA
Back To First Love || 잼런 • 지천 [✓]
FanficTidak apa berbohong. Aku tidak mau kembali lagi kalau Nana tahu aku mencuri tubuh orang lain. Tidak untuk saat ini. "Kamu percaya reinkarnasi?" _____ Status: Completed [Prolog + 37 part + Bonus (5 part) + From author (3 part)] Rating: PG +15 Main pa...