kesalah pahaman

3.9K 295 18
                                    

HAPPY READING.

"Ngapain?" ujar Reyhan dengan cuek dan malas. Salsa tersenyum licik lalu duduk di pangkuan Reyhan dengan gaya sensual. Bukannya nafsu, Reyhan berdecih tidak suka.

"Aku sayang kamu." Reyhan yang sudah sedikit mabuk hanya memberontak sambil terus memegang kepalanya yang sakit. 

"Apaan si elo. Gue gak sayang sama elo anjing!" risih Reyhan dan hendak ingin bangun dari duduknya.

"Minggir! Gue mau ke toilet!" bentaknya dengan kasar. Salsa menurut lalu turun dari pangkuannya. Banyak sekali para lelaki hidung belang yang sudah melihat Salsa dengan tatapan nafsunya tetapi berbeda dengan Reyhan, dirinya tidak sama sekali nafsu kepada Salsa.

Reyhan langsung melangkahkan kakinya untuk meninggalkan meja barnya. Sedangkan Salsa sudah sibuk memesan minuman winenya lalu di campurkan dengan serbuk yang selalu Salsa bawa untuk menggoda para lelaki tampan.

"Malam ini lo bakalan jadi milik gue seutuhnya Reyhan dan elo Safira——— siap-siap untuk di tinggalkan." Senyumnya dengan licik sambil terus menunggu Reyhan datang kembali.

Sekitar lima menit. Akhirnya Reyhan kembali dan duduk di tempat semula. Wajahnya lumayan sudah segar dan tidak terlalu kusam. Bahkan, Reyhan sudah setengah sadar.

Reyhan berdecak saat melihat ke sampingnya. Rupanya Salsa masih berada di disini.

"Nih minum," ucap Salsa sambil menyodorkan minuman kepada Reyhan. Reyhan hanya diam dan tidak berniat untuk mengambil gelas itu.

"Minum pasti kamu haus kan," ucapnya lagi dengan lembut untuk meyakinkan bahwa itu hanya air wine biasa.

"Tumben," jawab Reyhan lalu mengambil gelas itu. "Aku mau baik emang enggak boleh?" tawa Salsa dengan wajah tenangnya. Reyhan yang tidak kuasa menahan hausnya langsung meminum minuman wine yang Salsa berikan kepadanya.

Lampu-lampu di club' memang membuat Salsa sedikit pusing. Tetapi, Salsa dapat melihat bahwa Reyhan sudah menghabiskan minumannya itu.

Glek. Glek.

Minuman itu habis lalu Reyhan meletakkan gelasnya di atas meja bar. Salsa tersenyum penuh kemenangan dan langsung berdiri untuk duduk di pangkuan Reyhan dengan gaya menggoda.

"Shit! Jalang itu bermain denganku,"

"Gimana?" goda Salsa sambil terus mengelus dada bidang Reyhan membuat Reyhan sedikit berdesah. Kedua kancing kemeja Reyhan juga sudah terbuka karena ulah Salsa.

"Mau?" Pertanyaan ambigu itu dapat membuat readers memekik. Benar bukan?

"Apa?" tanya Salsa dengan seksual. Bahkan dengan jahilnya Salsa mengelus dada bidang Reyhan lagi. Reyhan pun langsung mencium bibir Salsa sekilas. Ingat hanya sekilas. You tau sekilas? Nih sekilas. Kurang besar? SEKILAS!

"Ke kamar yuk. Aku udah pesan kamarnya," ajak Salsa. Dengan nurutnya Reyhan mengangguk dan berjalan dengan mata sayunya. Salsa kembali tersenyum dengan senyumannya yang lebar. Rencanakan akan berhasil!

Salsa hanya ingin bermain sebentar dan memfoto Reyhan yang seakan-akan bersetubuh dengan dirinya. Mereka berdua pun akhirnya sampai di kamar yang sudah Salsa pesan. Dengan hati-hati Reyhan di letakkan di kasur dan Salsa membuka ponselnya lalu meletakan ponselnya di dekat meja sana. Salsa akan menvidiokan agar semuanya seperti nyata.

The Young Marriage (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang