akur ?

572 78 1
                                    

Partnya agak panjang jadi jangan bosen yaaa

Hope you're guys enjoy!
















Chaewon pulang dari sekolahnya dengan perasaan senang. Karena sebentar lagi dia dengan pak kwon aku menemukan pelaku yang menabrak adiknya.

Chaewon dengan Pak Kwon bekerja sama dengan salah satu mantan polisi kenalan mereka, untuk melacak plat nomor mobil tersebut.

Chaewon membuka pintu kamarnya, tapi dia merasa ada yang janggal. Biasanya kamarnya dia kunci saat pergi ke sekolah, tapi sekarang sudah terbuka. Tanpa pikir panjang, Chaewon langsung masuk ke kamarnya.

Chaewon berhenti di tempat ketika dia melihat ayahnya yang sekarang juga sedang menatapnya. Pandangan Chaewon beralih ke bawah, dia melihat berkas yang sudah dirobek-robek.

Berkas-berkas yang ia temukan sebagai bukti kini sudah tergeletak begitu saja di lantai.

"Siapa yang nyuruh kamu kyk gini, Kim Chaewon"

"Sebelumnya udh ayah peringatin, gausah dicari lagi. Udhlah lupain aja semua memori kamu tentang itu. Ga ada gunanya juga"

"Liat nih, berkas kyk gini buat apa coba" kata ayah Chaewon sambil menendang kertas yang sudah dia robek sebelumnya.

"Ayah, aku mau nanya. Sebenernya tujuan ayah ngelarang aku buat nyari pelakunya apa sih ?"

"Aku cuman mau ngehukum yang nabrak adek udh gitu aja, gaada sangkut paut sama ayah. Tapi kenapa ayah selalu gagalin aku"

"Kenapa ayah gapernah jadi orang yang selalu mendukung usahaku ? Kenapa eerrrgghhh tau ah ga ada gunanya ngomong sama kepala batu"

"Jalanin aja kehidupan ayah sendiri tanpa ada aku dirumah ini toh aku juga ga ada gunanya dimata ayah"

"Maaf kurang ajar, tapi aku udh gak kuat tinggal sama Ayah. Aku keluar dari rumah ini"

Chaewon merogoh saku celana sekolahnya dan mengeluarkan kunci mobil. Menjatuhkan kunci tersebut dilantai. Dia ingin benar-benar pergi dari rumahnya tanpa membawa fasilitas ayahnya.

Ayahnya hanya bisa melihat satu-satunya anggota keluarganya itu meninggalkannya sendirian. Dari hatinya dia tidak mau kehilangan keluarganya lagi. Tapi ada suatu hal yang ingin dia kerjakan.

"Tuan Chaewon" panggil pak kwon

Chaewon tidak merespon panggilan dari asistennya itu. Dia merasa sudah dibodohi oleh mereka semua. Chaewon tetap melangkahkan kaki untuk segera pergi dari rumah.

Air mata Chaewon lolos begitu saja saat dia berjalan keluar rumahnya. Dia benar-benar tidak tau harus apa sekarang. Berjalan tanpa arah sambil menangis dan beberapa kali mengelap air matanya itu.

Hari sudah mulai malam, tapi dia tak kunjung menemukan tempat untuk ia tidur. Sampai dia melihat salah satu kursi taman, dia berniat ingin tidur disitu.

Chaewon menaruh tasnya untuk dijadikan sebagai bantal dan segera tidur.

Terhitung baru 30 menit dia menutup matanya, tapi hujan sudah segera turun. Dengan cepat, Chaewon membawa tasnya dan mencari tempat berteduh.

Chaewon menatap sekitar, semua orang sibuk dengan kegiatannya masing-masing. Berlalu lalang dengan memegang payungnya masing-masing sedangkan dia hanya bisa mengusap usap seragam sekolahnya agar mendapat kehangatan.

Aneh • 2kim | AnnyeongzTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang