-23-

443 64 1
                                    

Dengan tersenyum lebar Sowon masuk ke dalam dan menyusul Sinb. Sowon membuka pintu dengan cukup bersemangat dan..

BRAK!!

"Awwww!!!" Teriak Sinb yang ternyata ada di balik pintu tersebut.

"Ah Sinb-ya mian kenapa kau ada disana?" Ucap Sowon sambil menahan tawa.

"Apa ini lucu? Aku kesakitan tau" Ucap Sinb kemudian malah menekuk lutut dan memilih duduk di pojokkan pintu.

"Yah dia nemplok disana? Ngapain?" Ucap Sowon sambil menertawai tingkah Sinb.

Sinb hanya memperlihatkan wajah cemberutnya lalu tetap dalam posisinya.

"Hey kau mau ngapain disana? Sudah ayo bangun" Ucap Sowon lalu menarik tangan Sinb untuk bangun tapi Sinb tidak mau bergerak sama sekali.

Sowon pun berusaha menarik Sinb sekuat tenaga, namun Sinb tetap mempertahankan posisinya, akhirnya Sowon pun mengalah, ia berjongkok di dekat Sinb dengan masih memegang tangan Sinb.

"Kenapa sih? Maaf kan aku gk sengaja tadi" Ucap Sowon lembut sambil menatap mata Sinb lekat.

Jantung Sinb entah kenapa mulai berdetak kencang ditatap Sowon seperti itu, pipinya pun memerah lagi dan ia menunduk, menghindari tatapan mata Sowon. 

"Sana geser" Ucap Sinb karena merasa masih terus ditatap oleh Sowon.

Sowon tidak bergerak dan masih menatap Sinb.

"Sana ih!" Ucap Sinb mencoba melepaskan tangannya dari Sowon.

"Gamau" Ucap Sowon lalu memegang tangan Sinb lagi.

"Dibilangin sana" Ucap Sinb lalu memaksa melepaskan tangannya sehingga Sowon yang tadinya berjongkok pun jatuh terduduk ke lantai.

"Aww sakit tau pake ngedorong segala" Ucap Sowon.

"Maaf, lagian si..dibilang awas" Ucap Sinb marah namun merasa bersalah.

"Lagian ngapain disono coba? Orang lagi ditanyain juga didepan, malah kabur" Ucap Sowon.

"Ih malu tau! Gak liat apa ini muka udah kayak kepiting rebus??" Ucap Sinb.

"Tapi lucu" Ucap Sowon meledek.

"Nyebelin" Ucap Sinb lalu memukuli Sowon.

"Aw! Udah-udah ya" Ucap Sowon lalu langsung memegang tangan Sinb. 

Sinb pun berusaha melawan namun tidak bisa, kali ini Sowon mengunci tangannya.

"Yasudah, udah lepaskan, tanganku sakit" Ucap Sinb.

Sowon pun melepaskan tangan Sinb, namun Sinb langsung kembali memukuli Sowon.

"Heh!" Ucap Sowon lalu memegang kedua tangan Sinb dengan salah satu tangannya dan yang satu lagi ia pakai untuk membalas Sinb.

Setelah puas membalas, Sowon pun kabur keluar kamar.  Sinb otomatis mengejarnya karena masih belum terima, ia mau membalas Sowon lagi tentunya. Namun Sowon berlari kebalik sofa dan terjadi kejar-kerjaran di sekitar sofa tersebut. Sowon hanya terus berlari memutari sofa itu, begitu juga dengan Sinb hingga akhirnya mereka berdua kelelahan.

"Sinb-ya sudah, aku lelah"Ucap Sowon masih mengatur nafasnya. 

Sinb pun juga sama, ia berhenti dan mengatur nafasnya, namun baru saja Sinb lengah, Sowon langsung lari masuk lagi ke kamar.

"Hah! eonnie satu itu memang benar-benar!!" Ucap Sinb masih berusaha mengatur nafasnya lalu setelah itu menyusul Sowon ke kamar. 

Sinb pun membuka pintu kamar, namun tidak menemukan siapapun disana. Sinb sudah mencari ke setiap sudut ruangan namun tak ada, hingga akhirnya ia melihat bayangan dari balik tirai menuju balkon. 

Connected [KSJ x HEB]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang