-CHAPTER 02-

7 1 0
                                    

"ASSALAMUALAIKUM, MAMAHKU YANG SANGAT CANTIK, PANGERANMU PULANG" Teriak Derell saat memasuki rumahnya.

Setelah pulang sekolah Derell mampir terlebih dahulu hanya sekedar nongkrong bersama kedua sahabatnya, yaa siapa lagi kalau bukan Rizki dan Stefano, jadilah Derell telat pulang.

"MAMAH" Panggil Derell karna rumahnya terlihat sepi dan tak ada jawaban dari Mamahnya.

Pluk

Kain lap mendarat pas di wajah tampan Derell.

"Wa alaikum salam" Jawab seorang wanita paruh baya menghampiri Derell setelah melempar kain lap ke wajah Derell.

Derell mengambil kain lap dari wajahnya.

"Mamah, iiiiiiihhhh, kok mamah lempar kain lap ke wajah tampan pangeran mamah" Ucap Derell sedikit merengek.

Wanita paruh baya itu menghampiri Derell lalu menjewer telinganya.

"APA YANG KAMU PERBUAT DI SEKOLAH LAGI HAH? KENAPA SEGALA BAWA ANJING KEDALAM SEKOLAHAN??!!" Pekiknya dengan memelintir telinga Derell.

"AAAAAA... SAKITTT" Pekik Derell saat mamahnya memelintir telinganya, "Aduhh mah, ituu ide kiki bukan derell"

"Tapi kamu ikutan kan?jadi ini juga salah kamu karena biarin sahabat kamu itu melakukan kesalahan!" Omel Mamah Derell.

"Iyaa tapikan sepenuhnya bukan salah derell mah, kok derell yang di omelin" Ucap Derell masih membela dirinya sendiri.

"Pokoknya uang jajan kamu Mamah potong!" Ucap Mamah Derell dengan melepaskan jewerannya.

"Yaudah, derell masih bisa minta sama Ayah" Sahut Derell dengan santainya.

"Kalo gitu Mamah ngga akan ijinin ayah kamu masuk kamar!" Final Mamah Derell lalu pergi ke dapur.

"Ayah tidur sama derell" Sahut Derell lagi, "Atau engga nanti derell suruh Ayah tidur sama cewe lain"

Dengan santainya Derell berkata seperti itu pada Mamahnya lalu tangannya mencomot buah apel yang tersedia di meja makan.

"Mamah bawa kamu sunat lagi" Ancam Mamah Derell terisak kecil sembari memotong bawang, "S-Sana ga-gan-ti ba-baju dulu.

"Eh jangan di sunat lagi, nanti masa depan Derell habis dong mah" Ucap Derell berjalan menghampiri Mamahnya yang sedang masak,  "Mamah nangis? Maah, derell bercanda doang, mana mungkin derell suruh Ayah begitu" Derell memeluk mamahnya dari belakang.

"Hiks.." isak Mamah Darell lagi "k-kamu ngapain sih? Ini mata mamah perih iris bawang" ucapnya dengan menyeka air matanya dengan tangan yang masih memegang pisau.

"Ooohhhhh, kirain derell mamah nangis" Ucap Derell melepas pelukannya, dirinya duduk di kursi meja makan sembari memakan buah pisang.

"ASSALAMUALAIKUM TANTE CANTIK" Pekik seseorang dari depan pintu lalu tanpa permisi dirinya duduk di samping Derell.

"Loh, kiki, epan? Ngapain kalian kesini? Make bawa tas segala, kalian di usir dari rumah? Atau mau rampok rumah gue?" Tanya Derell beruntun.

Yap, rumah Derell kedatanga kedua sahabatnya yang tidak memiliki akhlak.

"NAHHH... JADI KALIAN BERDUA YANG UDAH PENGARUHIN PANGERAN TANTE?!" Ucap Mamah Derell dengan menjewer telinga Stefano dan Rizki.

"AWSSS, TANTE CANTIK, TELINGA EPAN SAKITT" Pekik Stefano saat telinganya di jewer oleh mamah derell.

Sedangkan Derell tersenyum kemenangan melihat kedua sahabatnya sama-sama mendapatkan jeweran dari mamahnya.

"A-AMPUN TANTEEE,ITU KAN GARA-GARA BUAYA" ucap Rizki meringis.

P R O M I S ETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang