Kediaman selir Yu ricuh karena selir Yu terus meronta-ronta dan berteriak kepada prajurit yang menangkapnya. Selir Yu terbukti bersalah atas kasus penculikan permaisuri dan penyerangan secara rahasia terhadap permaisuri dan kaisar di desa perbatasan. Namun saat para prajurit hendak menangkapnya, selir Yu malah menyangkal semua tuduhan terhadapnya dan malah memarahi para prajurit yang hendak menangkapnya sehingga para prajurit terpaksa membawa selir Yu secara paksa ke penjara bawah tanah.
"Kalian pikir kalian siapa?! Berani sekali menangkapku seperti ini! Jika kaisar tahu kalian pasti akan dihukum mati karena berani menyentuhku tanpa izin!" Teriak selir Yu menggema disepanjang jalan yang ia lalui. Namun para prajurit hanya bisa menulikan telinga saat mendengar teriakan-teriakan selir Yu yang memekakkan telinga.
"Hei apa kalian tak punya telinga?! Cepat lepaskan aku!" Pinta selir Yu yang masih tak lelah berteriak sedari tadi.
Sesampainya dipenjara bawah tanah, para prajurit yang menangkap selir Yu langsung mendorong selir Yu sampai ia jatuh tersungkur ketanah.
"Dasar prajurit kurang ajar! Kau berani berlaku kasar padaku! Akan kupastikan sebentar lagi kau akan bertemu dengan malaikat mautmu!" Teriak selir Yu tak henti-henti.
Namun para prajurit itu hanya diam kemudian kembali melanjutkan aktivitasnya. Hal itu semakin membuat selir Yu geram, ingin sekali ia menghabisi seluruh prajurit itu.
"Sial! Bagaimana bisa wanita itu lepas! Semua rencanaku kacau karena wanita itu!" Gumam selir Yu.
Selir Yu terduduk di tanah dan menunduk meratapi nasib sialnya. Namun tanpa sadar sedari tadi ada seseorang yang memperhatikan selir Yu diseberang sana.
"Apa kau masih belum mau mengakui kesalahan mu?" Tanya orang yang berdiri bersebrangan dengan selir Yu.
Mendengar ada yang berbicara padanya, selir Yu mengangkat kepalanya menatap orang itu.
"Ya-yang mulia?"
Ya, orang itu adalah Liu Xian. Selir Yu mengira bahwa kedatangan Liu Xian mengunjunginya untuk membebaskannya, namun ia belum tahu saja bahwa sebenarnya Liu Xian datang hanya untuk mencabut nyawa selir Yu.
"Yang mulia, saya tak bersalah! Tolong bebaskan saya! Saya tersiksa disini, saya mohon!" Mohon selir Yu dengan tak tahu dirinya. Sementara Liu Xian hanya membuang muka dan berdecih, setelah itu ia menatap tajam selir Yu.
"Apa? Kau merasa tersiksa berada disini? Bahkan kau baru saja berada disini, tak sampai setengah hari tapi kau sudah mengeluh! LALU BAGAIMANA RASANYA MENJADI SHIN ZHUI SAAT KAU MENGURUNGNYA SEHARIAN DIRUANGAN KECIL TANPA MEMBERINYA MAKAN! KAU HANYA MENYEDIAKAN AIR DAN DALAM AIR ITUPUN SUDAH KAU BERI RACUN!! KATAKAN SIAPA YANG LEBIH TERSIKSA!!!" Ucap Liu Xian disertai bentakkan diakhir kalimatnya.
Selir Yu hanya menunduk mendengar bentakan Liu Xian.
"Kenapa kau diam? Katakan, aku bertanya padamu!" Bentak Liu Xian.
"Aku melakukan ini semua karena kau! Aku mencintaimu! Aku ingin kau menjadi milikku seutuhnya tanpa harus berbagi!" Jawab selir Yu ditemani air mata yang berlinang dipipinya.
"Cihh... Cinta? Kau bilang kau mencintaiku?! Tidak! Kau hanya mencintai tahtaku, kau mencintai gelarku dan kau menginginkan gelar yang dimiliki Shin Zhui, maka dari itu kau melakukan hal-hal yang tak masuk akal seperti itu! Kau hanyalah seorang wanita yang haus akan kekuasaan dan membiarkan orang lain menderita demi menuruti egomu!! Kau bahkan tak pantas disebut sebagai wanita!" Ucap Liu Xian dengan emosi yang tak dapat dibendung lagi. Sebenarnya saat ini ia ingin sekali menghabisi selir Yu dengan tangannya namun ia ingat ucapan Shin Zhui waktu itu yang mengatakan bahwa Shin Zhui sendirilah yang nantinya menentukan hukuman untuk selir Yu.
Merasa bahwa Liu Xian benar-benar tak punya empati sedikitpun padanya, selir Yu pun menunjukkan sifat aslinya. Karena sebenarnya ia muak jika harus berpura-pura bersikap baik seperti sebelumnya.
"Ya! Memang aku yang sudah melakukan semua itu! Aku yang menculik wanita sialan itu! Wanita yang menempati posisi yang sebenarnya hanya untukku! Dan memang, memang aku tak mencintaimu! Aku mencintai tahtamu! Kau dengar AKU HANYA MENCINTAI TAHTAMU!!" Teriak selir Yu yang kini terlihat seperti orang yang tidak waras. Sikapnya tiba-tiba berubah seperti orang gila, tiba-tiba menangis kemudian tertawa lepas. Mungkin karena tertekan ia menjadi kehilangan kewarasannya.
"Dasar gila!!" Umpat Liu Xian sebelum ia pergi meninggalkan wanita yang masih berstatus selir itu.
____________
Setelah mengunjungi penjara bawah tanah, Liu Xian kembali ke kediaman bulan untuk kembali menemani sang pujaan hati.
Sesampainya disamping tempat tidur, Liu Xian menggenggam erat tangan Shin Zhui seolah ia sangat takut kehilangan orang yang sangat dicintainya itu.
"Shin Zhui kau tahu, aku sudah menangkap orang yang menjadi penyebab penderitaanmu."
" Kau bilang setelah aku menangkapnya, kau sendiri yang akan menghukumnya. Tapi bagaimana kau akan menghukumnya jika kau belum membuka matamu? Kumohon bangunlah Shin Zhui, buka matamu!" Ucap Liu Xian berusaha mengajak bicara Shin Zhui yang masih tak sadarkan diri. Liu Xian berharap dengan usahanya itu dapar memancing Shin Zhui untuk cepat sadar.
Memang kata tabib Qi keadaan Shin Zhui baik-baik saja dan mungkin besok akan sadar tapi, Liu Xian tak bisa menunggu lebih lama lagi. Ia benar-benar merindukan suara Shin Zhui yang selalu mengomelinya, mata Shin Zhui yang selalu menatap tajam Liu Xian, dan sikap Shin Zhui yang selalu berubah-ubah setiap waktu, ia rindu semua itu. Ia ingin segera melihat wanita yang amat dicintainya ini sadar dan membuka mata, ia ingin memeluknya dan juga menjahilinya lagi.
"Hai, apa kabar anak ayah? Kalian baik-baik saja kan disana? Ayah harap kalian kuat menghadapi segala keadaan." Ucap Liu Xian sembari mengelus lembut perut Shin Zhui.
"Shin Zhui, kau tahu? Dulu saat kita baru menikah aku pernah mengatakan bahwa aku tak akan pernah jatuh cinta padamu dan kau hanya diam. Kau tahu sebelum jiwamu berpindah ke tubuh permaisuri Lu Shin Zhui aku begitu membencimu."
" Aku bahkan dulu menganggapmu seperti sebuah kutukan tapi lihatlah sekarang! Aku sangat tergila-gila padamu! Aku tak bisa hidup tanpa dirimu! Meskipun sudah terlalu sering aku melukaimu, kau tetap memaafkanku dan mengalah. Aku takut kau pergi meninggalkan ku! Jadi kumohon buka matamu!" Ucap Liu Xian yang masih terus berusaha mengajak Shin Zhui bicara.
"Shin Zhui... Kapan kau membuka matamu?" Lirih Liu Xian.
Liu Xian membaringkan badannya kesamping Shin Zhui tanpa melepas genggaman tangan mereka.Tanpa sadar Liu Xian terlelap di samping Shin Zhui.
___________
Terkadang setidaknya sekali kau datang padaku,
Pria itu, cinta itu aku akan menemukannya,
Sangat menyakitkan,
Jika kau menanyakan kepadaku lagi,
Itu benar-benar cinta.Inilah kisah cinta,
Yang tak bisa kusangkal,
Mataku yang hanya menatapmu,
Aku tak bisa menutupnya,
Ini luar biasa,
Walau aku diberi segalanya didunia,
Aku tak bisa menukarnya.____________
Maaf ya pendek🙏 soalnya banyak banget tugas online apalagi sebentar lagi persiapan pas😭😭 sekali lagi maaf ya, tapi next chapter pasti agak dipanjangin deh:)
.
.
.
.
Jangan lupa vote dan komen ya;)
Maaf kalau masih banyak typo🙏
Tunggu kelanjutannya ya;)👋👋☺️
KAMU SEDANG MEMBACA
Empress Lu Shin Zhui
Fantasy[Bukan Novel Terjemahan] [SUDAH TERBIT] Shin Zhui gadis tegas dan ahli bela diri, dia adalah seorang dokter dari zaman modern yang bertransmigrasi ke zaman kuno, yaitu ke dinasti Luxin. Ia terjebak dalam tubuh permaisuri yang wajah dan namanya sam...