I. Cinta Pertama di Jam 7 Lewat 12

2.2K 76 35
                                    

Bel sekolah tanda akan dimulai pelajaran pertama telah berbunyi, murid-murid nampak berlarian menuju kelas dari berbagai arah; entah itu yang dari dekat kelas, dari kantin, dari parkiran, atau bahkan mereka yang baru saja memasuki gerbang sekolah. Beginilah suasana pagi hari di SMA Eno 48 Jakarta, salah satu sekolah favorit yang sebenarnya tak terlalu berbeda dengan suasana pagi hari di sekolah lain.

Namun Rabu pagi itu ada hal yang sedikit berbeda. Diantara ratusan murid yang menempati kelas X hingga XII, ada seseorang murid yang masih berada di ruang guru. Ia sering kali menunduk dan melihat sekeliling, merasa asing dengan sekolah ini. Tak lama ia pun berjalan menuju ruang kelas diantarkan oleh seorang guru yang sepertinya merupakan Wali Kelas.

 Tak lama ia pun berjalan menuju ruang kelas diantarkan oleh seorang guru yang sepertinya merupakan Wali Kelas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Selamat pagi anak-anak." sapa guru tersebut saat ia memasuki sebuah ruang kelas yang bertuliskan XI-III.

Sontak semua murid berdiri tegak dan dipimpin oleh Ketua Kelasnya, mereka serentak menyapa gurunya tersebut. Di luar pintu kelas, si murid yang berjalan bersama sang Wali Kelas menampakkan muka yang sedikit was-was, memikirkan bagaimana dan apa yang akan dihadapinya di dalam.

"Oke silahkan duduk." sang guru mempersilahkan muridnya untuk kembali duduk. "Sebelum kita memulai pelajaran pagi ini, Bapak mau memperkenalkan murid baru yang akan duduk di kelas ini."

Si Bapak Wali kelas kemudian memberikan sebuah kode kepada seseorang yang sedang mengintip dari kaca yang berada di celah pintu.

Dengan sedikit ketakutan dan ketegangan, murid itu membuka pintu dan kemudian berjalan pelan menghampiri sang Guru.

"Coba kamu perkenalkan diri kamu ke temen-temen kamu." ucap si Guru.

"Mmmmm." Si murid baru agak sedikit grogi. "Perkenalkan, nama saya Nadila Cindi Wantari, biasa dipanggil Nadila. Asal saya dari Bogor."

Setelah itu terdengar bisikan-bisikan yang terdengar dari sekeliling kelas. Bukan apa-apa, karena aneh bagi mereka ada murid baru yang datang dari luar kota di pertengahan semester seperti ini. Terlebih lagi, di SMA ini kebanyakan muridnya berasal dari SMP Eno 48 yang memang berada di satu kawasan dengan SMA ini.

"Udah udah jangan berisik." tegur Bapak Guru. "Kenalan yang lebihnya nanti saja ya kalian bisa kenalan sendiri. Sekarang Nadila silahkan duduk di bangku kosong di pojok itu."

Si murid baru bernama Nadila itu pun mengangguk dan berjalan menuju bangku yang dimaksud. Sekolah ini memang menggunakan bangku single, jadi tidak ada murid yang duduk semeja berdua.

 Sekolah ini memang menggunakan bangku single, jadi tidak ada murid yang duduk semeja berdua

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Cinta RemajaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang