🌹Friend

91 46 6
                                    

.
.
.
.

Song : DJ I Love You_Treasure.
Lagunya dapat dari Demo Omnibus Law. Wkwkwk.....

Happy reading.
.
.
.
.
.

"Ver, tidak akan ada yang terjadi kan, kalau kita ada disini?" tanyaku.

Aku menggigit jariku khawatir dengan apa yang akan terjadi.

Pasalnya kami sedang berada di atas gedung. Vernon membawa ku ke sini yang bahkan aku tidak tau apa tujuannya.

Awalnya aku sedang duduk di kursi taman tempat biasa aku menunggu Aaron selesai kuliah. Tapi, alangkah terkejutnya aku ketika Vernon menarik tanganku secara tiba tiba.

Awalnya aku berontak, tapi Vernon mengatakan bahwa dia akan membawaku ketempat yang tenang. Dia pikir ke alam baka?

Dan ketika sampai ke tujuan, tempat yang dia maksud adalah ini!! Di gedung atas!!! Gila kan?!!

"tenang saja, tidak ada siapa siapa di sini" ucapnya enteng,

Dia memegang pundakku, dan menuntunku untuk duduk.

"ayo kita mulai" ucapnya tiba tiba.

Aku mengerutkan dahi bingung.

"mulai apa?" tanya ku bingung.

"mulai apa lagi?"

Dia tiba-tiba mendekatkan wajahnya ke wajahku. Lalu, menangkup pipiku. Membuatku membelalak dan gemetaran.

Apa dia ingin menciumku?

Apa selama ini Vernon pura pura baik denganku, dan ternyata memiliki maksud terselubung.

Aku menyesal karena telah percaya dengan orang yang baru ku kenal.

Nafasku memburu akibat ketakutan.

"jangan mendekat" peringatku, tetapi dia tidak menggubrisku.

"kubilang jangan mendekat!!" bentakku.

Namun, dia tetap tidak menggubrisku. Aku memilih mengatup mata dan mulutku erat-erat.

Cukup lama aku menutup mata, tetapi tidak ada yang terjadi. Aku membuka mata dengan perlahan dan lihat lah dia sekarang.

"Pfftt....bhahaha... " dia tertawa terpingkal-pingkal sambil memegang perutnya.

Kenapa dia?

"kau gila?" tanyaku bingung.

"lain kali jangan memasang ekspresi seperti itu. Kau mempermalukan diri mu sendiri tau" ucapnya sambil tertawa.

Aku yang melihatnya tertawa Membuatku merasa kesal. Jadi dia tadi sedang mengerjaiku?!!

Benar-benar!!!!

"mau makan sepatu?"

Kubuka sepatu ku dan berniat memasukkan ke mulutnya.

"maaf-maaf"ucapnya dengan sedikit tawa dan menghapus air matanya.

"apa maksudmu membawa ku kesini?" tanyaku.

Aku menopang daguku kesal.

"untuk apa lagi, menghabiskan waktu berdua"

Aku mengerutkan dahi bingung.

"kenapa aku harus menghabiskan waktu berdua denganmu? emangnya kita pacaran? "

"ckk... Emangnya harus berpacaran?Kenapa reaksi mu seperti itu? Aku pikir kau senang kubawa kesini"

Death Is Love [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang