●●●
jeffrose_'s present
●●●
BEBERAPA menit setelah Hendery menutup pintu kamarnya barulah Dejun tersadar.
Pemuda bersurai platinum itu bangkit dari ranjangnya. Memasukkan tangan ke dalam saku celananya sembari merenung. Meskipun tak bisa dipertanggung jawabkan keasliannya, keterangan-keterangan yang Dejun dapatkan saling berhubungan.
Pertama, Addieㅡatau Carlone atau apapun ituㅡadalah mantan majikan Hendery. Kedua, kala itu Addie memiliki suami yang memecat Hendery. Ketiga, suami Addie menurut keterangan Jeno bernama Boscono, sedangkan Hendery sama sekali tak mengenal Boscono. Keempat, Hendery mengenal Addie dengan nama Carlone Lennart, dan kemungkinan besar suami Addie saat itu dikenal Hendery dengan nama Lennart.
Jadi bisa saja itu berarti Boscono dan Lennart adalah orang yang sama.
Kelima, alasan Hendery dipecat tidaklah main-main. Dilihat dari tingkahnya tadi, laki-laki itu pasti mengetahui sesuatu. Keenam, Dejun ingin pulang. Benar-benar ingin pulang. Maria Russel tak secantik penampilan luarnya. Kapal itu mengerikan.
●●●
Hendery sudah beberapa menit berjalan di belakang pramugari yang sepertinya kesusahan membawa baju-baju dari binatu. Ia ingin membantu, tapi biasanya para perempuan akan kabur ketakutan begitu melihatnya.
"Ada yang bisa saya bantu, Nona?" tanya Hendery sesopan dan seramah mungkin.
Untunglah pramugari itu tak kabur, sebaliknya ia menjawab dengan ramah pula. "Adakah kenalan perempuan anda di kapal ini, Tuan?"
"Ah, iya. Rekan kerja saya. Nona Sooyoung Park."
Pramugari itu pun memilah-milah keranjang baju. "Atas nama Sooyoung Park, kamar 4000." Pramugari itu berterima kasih berkali-kali sebelum kemudian pergi.
Setelah menerima keranjang baju milik Joy, akhirnya Hendery mengerti kesulitan pramugari itu dalam membawanya. Aneh sekali, padahal baru menginap beberapa hari, tapi Joy seperti sudah menghabiskan separuh dari lemarinya.
Hendery lalu berjalan sambil membawa keranjang baju itu. Namun sial sekali, seorang laki-laki yang bertubuh kecil tiba-tiba datang sambil berlari sehingga tubuh kecilnya itu sanggup menubruk Hendery dengan keras.
Masih untung tidak semua baju Joy berceceran, hanya tumpukan yang paling atas. Hendery mencaci-maki laki-laki itu sebelum memungut baju-baju Joy.
"Hm? Apa ini?"
Hendery mengangkat rok kebiruan itu dengan wajah heran. "Ini, 'kan, rok seragam pramugari kapal?"
Sekelebat bayangan muncul. Di kamarnyaㅡsaat itu ia sedang berbaring. Dari tempatnya ia dapat melihat seorang laki-laki, terburu-buru pergi. Hendery dapat melihat kepala perak yang hampir beradu dengan kepala yang lain; yang ini rambutnya panjang, mengenakan pakaian biru-biru.
Dejun, kepala perak itu milik Dejun; tebak Hendery. Dan rambut panjang itu mungkin dimiliki oleh seorang pramugari, pramugari yang tingginya menyamai Dejun sendiri.
Dejun yang mengantarkan dirinya ke kamar, laki-laki itu sendiri yang memberi tahunya. Tapi apa yang dilakukan pramugari itu?
KAMU SEDANG MEMBACA
High By The Beach ● HenXiao ●
Fanfiction[Completed] Lights, camera, acción Xiao Dejun bingung. Ia selama ini yakin telah menikah dengan wanita baik-baik ㅡmeskipun ia tahu istrinya sama sekali tidak mencintainya, tapi itu bukan masalah, ia pun menikahi wanita berusia 40 itu semata-mata kar...