Addictive 33

3.9K 638 354
                                    

Voment ya^^

Menjadi kaki tangan seorang pengusaha besar yang merangkap gelar diktator bukan hal mudah bagi seorang Park Chanyeol dan Do Kyungsoo. Bekerja bertahun-tahun bersama Baekhyun telah membuat mereka terbiasa dengan sikap tegas tak terbantah pria Byun itu. Semua memang terasa menjengkelkan apalagi jika Baekhyun sudah melemparkan perintah mutlak yang tidak bisa diganggu gugat. Tapi mereka juga tahu, yang dilakukan Baekhyun selalu penuh pertimbangan dan mereka paham bahwa pria itu selalu melakukan yang terbaik sebagai atasan pun tidak sayang memberi bonus sesuai kemampuan pegawainya dalam bekerja.

Hal seperti ini bukan sekali atau dua kali terjadi. Dimana Chanyeol ataupun Kyungsoo harus mengemban tugas mengurusi segala masalah yang ada di perusahaan selama Baekhyun bertugas ke luar negeri meskipun nyatanya kali ini pria itu pergi dengan alasan pribadi.

"Ayo taruhan. Aku akan memberikan mobil ini padamu jika aku benar." Kata Chanyeol terkikik, "Baekhyun akan berakhir dengan Je A."

Kyungsoo hanya melirik Chanyeol dengan sorot dinginnya. Dia kadang bertanya kapan Chanyeol akan berhenti menjadi pria penggosip begini. Tubuhnya terlalu tua untuk memiliki sifat kekanakan seperti itu.

"Kyungsoo~ya, apa menurutmu Baekhyun akan berubah jika punya anak?" Tanya Chanyeol yang sontak mendapat atensi penuh dari Kyungsoo.

Chanyeol melipat bibir lalu agak terkejut mendapati Kyungsoo menatapnya penuh tuntutan dari kursi penumpang di sebelahnya.

"Biasa saja tatapanmu itu." Desis Chanyeol kesal, "Ah, serius. Baekhyun terlalu berlebihan jika menghadapi wanita hamil atau anak. Bukankah itu penyakit mental? Baekhyun harus mulai merubah pikirannya jika ingin bersama Je A, kan?!"

Ada yang mengganjal bagi Kyungsoo. Gelagat Chanyeol sedikit aneh. Dia tahu bahwa pria Park itu selalu bersikap random. Kadang gila kadang juga sedikit waras. Tapi dengan berucap topik tentang barusan, Kyungsoo benar-benar curiga. Belum lagi caranya menghindari tatapannya. Terkesan gugup dan salah tingkah. Tidak jarang juga dia mendapati Chanyeol menatapi Je A dengan fokus seolah menguliti wanita itu hidup-hidup.

"Apa yang kau rencanakan??" Tanya Kyungsoo menatap Chanyeol.

"Hah?" Chanyeol meringis jenaka, "Apanya?"

"Park Chanyeol." Panggil Kyungsoo meminta atensi, "Apa yang kau rencanakan?!"

Chanyeol berdecak, "Hei santailah, aku hanyaㅡ"

"Masalah ini bukan hanya melibatkan Baekhyun, Yeol!" Tegas Kyungsoo penuh penekanan, "Han Je A sudah cukup menerima banyak tekanan dari perlakuan gila Baekhyun. Jangan berbelit, jawab akuㅡapa yang kau rencanakan?"

Chanyeol mencengkram kemudi dengan erat. Dia teringat dengan apa yang dia lakukan tempo lalu. Meski belum mendapat hasil, tapi jika Baekhyun dan Je A masih melakukannya, tentu rencananya akan berhasil dalam waktu dekat.

Lantas Chanyeol menoleh pada Kyungsoo setelah menghentikam mobilnya di depan sebuah kafe. Dibalasnya tatapan dingin dan tajam Kyungsoo dengan sorot gusar.

"Akuㅡmenukar obat itu dengan suplemen kesuburan."

Kyungsoo terlihat terkejut. Tubuhnya menegang mendengar ucapan Chanyeol barusan. Telinganya seperti baru saja mendengar sirine pemadam kebakaran yang memekakan.

"Tidak. Begini Kyungsooㅡ" Chanyeol mulai gelagapan menjelaskan. Raut Kyungsoo seakan menghakimi perbuatannya, "Ya, jika Baekhyun betulan ingin bersama Je A, harusnya dia bisa menerima jika Je A hamil. Itu perbuatannyaㅡbukankah begitu? Kau tahu kan, dia terlihat sungguhan menginginkan Je A bersamanya. Mempunyai anak akan mengikat merekaㅡ"

"Dan membuat Je A berakhir seperti Kyumi?" Potong Kyungsoo tajam.

"Ya, apa maksudmu?!"

"Kau pura-pura tolol atau kau memang brengsek?!" Desis Kyungsoo tak mengurangi tatapan nyalangnya, "Kau tau apa saja yang bisa terjadi nanti? Yeol, trauma Baekhyun bukan hal sepele. Jangankan memuliki bayi, dia bahkan tidak bisa melihat seorang wanita hamil. Menurutmu apa yang bisa dilakukan Baekhyun jika Je A betulan hamil?!"

ADDICTIVE - Byun BaekhyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang