Hari ini Dejun bangun lebih awal dari biasanya. Ia terbangun tanpa Hendery disamping nya. Berharap sekali dia. Dia seharusnya tau bahwa cintanya Hendery hanya untuk Renjun. Atau mungkin wanita lain. Tidak mungkin untuk pembunuh sepertinya.
Dejun membersihkan dirinya kemudian menyiapkan sarapan untuk musuhnya. Eee maksudnya suaminya. Jujur Dejun takut dengan Hendery karena Hendery pernah hampir menculiknya dan membuat Dejun diperkosa banyak orang tetapi keburu ditolong sama remaja seusia nya. Ia lupa menanyakan nama, tetapi Dejun tau pemuda itu bukan dari Korea.
Selesai memasak Dejun ingin membangunkan Hendery. Ia masih hafal bahwa Hendery jarang bangun lebih awal. Tetapi saat melewati ruang tamu, Dejun melihat Hendery sudah rapi dengan setelan jas nya dengan menenteng tas dan dasi.
Mungkin Hendery tidak bisa mengikat dasi, pikir Dejun. Tapi Dejun terlalu takut untuk menawarkan diri untuk membantu.
" Sarapannya sudah jadi. " Dejun
" Ck, apa kau tidak lihat aku sedang repot?! Seharusnya kau bangunkan aku lebih awal, dan siapkan kebutuhan ku. " Ucap Hendery kasar.
" Kenapa kau marah-marah? " Dejun.
" Masih bertanya? Aku suamimu dan kau istriku. Seharusnya kau tau tugasmu bodoh!! Aku jadi terburu-buru tadi. " Hendery.
" Aku masak Hendery.! Nanti jika aku tidak masak kau mau sarapan apa?? Berhenti menyalahkan aku terus! " Dejun.
" Kau pikir aku sudi memakan masakan mu? Jangan harap! Aku hanya akan makan masakan luar, Renjun dan ibuku. Bukan kau. Dasar pembunuh! " Hendery.
Mendengar kata-kata Hendery Dejun jadi diam. Hatinya kembali terluka. Hendery tau bahwa dia tidak bersalah tetapi kenapa ia selalu disebut pembunuh.
" Minggir, mengganggu pagiku saja. " Hendery.
" Kenapa kau seperti itu? Aku tidak berbuat salah padamu! " Dejun.
" Kau kedip pun salah Dejun. Kau salah karena membuat Renjun meninggal! " Hendery
" Stop! Aku bukan pembunuh. Bukan aku! " Ucap Dejun sedikit berteriak. Dejun kembali menjatuhkan air mata nya.
" Karena kau sepupu Yeonjun, kau salah. " Hendery.
Hendery pun segera melangkah pergi dari rumah. Meninggal ksn istri cantiknya yang terduduk menangis dilantai. Dejun berusaha memperbaiki hubungan mereka berdua walaupun sekedar teman tetapi Hendery selalu mengingat kejadian Renjun.
" Kenapa kau sangat beruntung Renjun? Hikss~ kenapa bukan aku saja yang pergi waktu itu? Kenapa tidak aku saja yang mati? Hendery pasti bahagia " Gumam Dejun disela-sela tangisannya.
Selang beberapa menit Dejun mulai menghapus air mata nya dan pergi ke dapur untuk sarapan sebentar. Terpaksa makanannya harus ia buang karena ia akan pulang malam nanti.
Dejun bersiap mengambil tasnya dan kunci mobil untuk ke entertainment nya. Ingin mengecek penjualan album NCTV setelah comeback bulan ini. Diperjalanan Dejun sedikit tidak fokus. Dejun masih memikirkan kejadian barusan. Kenapa Hendery masih mengungkitnya.
Sesampainya di gedung XJ entertainment Dejun disambut oleh beberapa trainee dan anggota NCTV yang baru datang untuk latihan. Dejun pun tersenyum dan menyapa mereka.
Dejun dikenal dengan sifatnya yang pendiam namun ramah. Walaupun wajahnya galak tapi Dejun tidak pernah marah bahkan pada member ternakal NCTV yang bernama Donghyuck dan Yangie.
Dilain sisi Hendery mengerjakan berkas perusahaan nya sendiri dengan tidak tenang. Bayang-bayang air mata Dejun yang turun membuat pikirannya pusing. Hendery tidak suka seperti ini.
Rasa bersalah dan egois yang ia rasakan sekarang saling beradu. Ia merasa bersalah karena kembali menuduh Dejun dan ia egois bahwa ia tidak salah karena ia sedang marah.
" Ayo fokus Hendery!! Kau ini kenapa sih?!? " Gumam Hendery.
Hendery bisa gila jika seperti ini terus. Hendery pun melanjutkan pekerjaannya. Sepertinya ia harus lembur karena mengurus data dari perusahaan nya dan perusahaan Dejun.
Siang pun berganti malam. Waktunya para pekerja pulang ke rumah masing-masing. Sekarang Dejun sedang dalam perjalanan pulang. Moodnya agak bagus malam ini karena baru saja bermain dengan anak dari sahabatnya yang berumur 2 tahun.
Dejun membayangkan saat dia punya anak nanti. Tangan mungil lucu dan wajah polos imut seorang bayi sedang menghantui pikiran nya. Tetapi ia tersadar saat hal yang iya impikan itu hanyalah ke-halu-an semata.
Hendery saja tidak ingin meliriknya apalagi menyentuh. Hendery pasti jijik padanya. Sesampainya di mansion, Dejun tidak melihat adanya mobil Hendery. Hendery nya belum pulang.
Dejun membersihkan diri terlebih dahulu kemudian memasak untuk makan malam. Dejun tidak berharap Hendery akan pulang meminta maaf kemudian meluknya dari belakang. Dejun sadar diri.
Selesai masak Dejun mendudukkan dirinya di meja makan dan mulai menunggu Hendery. Bagaimana pun juga Hendery adalah suaminya. Sudah sewajarnya ia melayani Hendery.
Tetapi Hendery tidak kunjung datang hingga Dejun ketiduran. Hendery baru pulang pukul 2 pagi dan hanya acuh saat melihat Dejun tertidur dimeja makan. Hendery terlalu lelah untuk mengurusi istrinya itu.
Miris sekali Dejun ini. Ia terlalu baik pada setiap orang bahkan yang membuat hatinya hancur berantakan.
To be continue...
Vote nya kakak kakak!!
KAMU SEDANG MEMBACA
My Enemy is My Destiny [𝐇𝐞𝐧𝐱𝐢𝐚𝐨]
FanfictionMereka berdua itu musuh dalam hal bisnis dan kesalahan pahaman semata. Tetapi apa jadinya jika mereka berdua Adalah jodoh? Berawal dari Hendery yang dijodohkan ayahnya dengan musuhnya yang membuat hidupnya berubah. Tidak berubah semua, hanya saja...