Perihal perasaan-

2.6K 294 23
                                    

Malam udah makin larut. Eric Kekeuh pulang sendiri naik mobilnya. Padahal Sunwoo bilang nginap aja.

Dan akhirnya percekcokan terjadi di jalanan kompleks samping mobil Eric terparkir rapi.

"Sini nu balikin kuncinya" ini Eric udah jinjit jinjit sambil sesekali Loncat tapi tetap gak bisa menggapai kunci mobil yang Sunwoo pegang tinggi tinggi itu.

"Aku udah WA Jeno katanya gak papa— lagian pulang malam—"

"Ih aku mau pulang— gak bawa baju ganti— nu siniin itu kuncinya" masih mencoba menggapai.

Sunwoo terkekeh geli.

"Nurut kenapa. Ini tu dah malam gak baik nyetir mobil sendirian"

"Akutu dah gede udah 22 Tahun yaa!!" Kata Eric tetap Lompat kecil. Memegang pundak Sunwoo guna membuat Sunwoo limbung.

Sunwoo memegang kunci itu tinggi tinggi dibelakang atas kepalanya. Eric makin dempet sekali dengan Sunwoo.

Sampai saat Eric menyadari Jarak antar wajah mereka cuman 10 senti.

Nafas Eric yang memburu karena habis Lompat. Beradu dengan Nafas Sunwoo yang tenang.

Saling tatap tanpa ada yang mencoba mengikis jarak. Pada awalnya.

Sunwoo enggan.

Sedangkan Degub jantung Eric sama saja dengan bunyi tapak kaki kuda dimedan perang. Perutnya dipenuhi kupu kupu yang siap terbang.

Dan salahkan pada Tatapan makin Lekat dari Sunwoo yang membuatnya semakin hilang kewarasan.

Sunwoo tiba tiba tersenyum jahil. Membuat Eric, menaikkan alis mempertanyakan sikap si Kim yang patut dicurigai.

"Kalau begitu bagaimana dengan—?" Sunwoo menjeda sembari mulai mengikis jarak antara kedua wajah mereka.

"Kamu—" lagi.

"Disini—" jarak itu terkikis lagi.

Kalau itu bukan Kim Sunwoo sepertinya Eric sudah memukul wajah itu.

Jarak antar keduanya makin melewati batas wajar. Sedikit lagi Sunwoo memajukan wajahnya dan kedua hidung mereka akan bertubrukan.

"Sama aku—?"

Eric menahan nafas. Kedua hidung mereka bertemu. Hanya satu detik sebelum Sunwoo menjauhkan wajah diiringi satu tawa jahil.

"Hahaha— udah nginap aja. Perkara besok, pinjam baju aku— yuk masuk dingin" ini Sunwoo berkata udah berlalu masuk ke Rumah Kontrakan meninggalkan Eric yang hampir mati muda.

Melihat Sunwoo yang tertawa mendahuluinya. Eric geleng geleng kepala. Sebenarnya apa sih mereka?

Sekedar temankah? Rasanya terlalu lebih.

Partner kah? Sunwoo mungkin mana sudi.

Kendikan Eric beri pada pikirannya sendiri. Sudah lelah berspekulasi. Memilih menjalani hari harinya seperti ini.

Sudah cukup. Iya Eric merasa Sudah cukup.

Cukup Sunwoo disisinya. Selamanya.

Esoknya

Jaemin lagi gak ngapa ngapain habis Presentase case Sore itu di rumah sakit. Emang lagi mager aja pulang. Soalnya lagi Hujan. Padahal Bawa mobil. Gak paham emang.

Hanya diisi percakapan percakapan singkat dengan Mas Pacar.

"Dimana?— masi di Rs?" kata Mark

Medical Top TeamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang