2.

1.1K 193 48
                                    

Katakan dia tidak punya hati. Dia pulang larut malam dengan keadaan berantakan tanpa menghawatirkan yg dirumah. Bahkan saat sampai di rumah, ia sempat melirik meja makan dan mendapati istrinya tertidur disana. Tetapi ia biarkan saja.

Ia masuk ke kamarnya membersihkan diri dan tidur sembari memandangi foto-foto Renjun. Hendery sangat gila. Terlalu dibutakan oleh cinta. Hendery tidak bisa mencoba mencintai orang lain lagi selain Renjun.

Hendery tidak tau jika ada hati yg tersakiti karenanya. Hendery dengan tidak berdosanya malah tidur dikasur yang empuk tanpa meminta Dejun pindah dari meja makan.

Paginya Dejun bangun sekitar pukul 5 . Dejun ingin membersihkan rumah dan menyiapkan sarapan untuk Hendery lalu ke entertainment nya. Ada sekandal kencan yang harus ia tangani.

Selesai bersih-bersih dan masak, Dejun mandi dan bersiap lalu membangunkan Hendery. Hanya mengetuk pintunya. Bukan mengetuk sih, lebih ke memukuk.

TOK!! TOK!! TOKK!!

" Hendery bangun. Aku ada kerjaan!! Bye!! " Dejun.

Setelah berbicara seperti itu Dejun ingin beranjak dari tempatnya tetapi ia malah ditarik masuk oleh Hendery. Hendery menyudutkan Dejun di pintu dengan mencengkram kuat lengan Dejun.

" Bisa lebih sopan tidak? HAH?!! AKU SUAMIMU MAKA HORMATI AKU!! " Bentak Hendery.

Hendery lupa bahwa Dejun trauma dengan suara teriakan dari bangku SMP. Dan sekarang Dejun hanya mematung dengan airmata yg mengalir serta tubuh yg gemetar.

" Kau tuli ya? JAWAB AKU BODOH! " Hendery.

" M-maaf! " Dejun.

Hendery langsung menarik Dejun keluar dari kamarnya. Dejun tersungkur karena dorongan dari Hendery sangat kuat di badan mungilnya. Dejun hanya bisa menangis.

Bayangan bayangan kelam hidupnya pun kembali terputar. Teriakan ibunya dan ayahnya yang saling beradu argumen memasuku telinganya. Suara-suara kaca pecah dan teriakan kesakitan kembali ia dengar.

Dejun pun segera bangkit dan berlari ke arah garasi. Ia ingin langsung ke entertainment nya. Dejun benci dirumah. Dejun benci Hendery. Kalau bisa.

Sesampainya di gedung entertainment nya Dejun buru-buru masuk keruangan nya. Duduk diam menetralkan emosinya dan ketakutannya. Sudah sedikit reda, Dejun pun mulai membuat konfirmasi tentang skandal artinya yang bernama Jung Yoon oh yg dikabarkan berkencan dengan salah satu idol wanita. Juga mempublikasikan hubungan Seo Youngho dan Jung Yoon oh yg sebenarnya sepasang kekasih.

Setelah konfirmasi berita skandal itu, Dejun bisa sedikit tenang dan memohon agar tidak menghujat kedua artisnya itu. Tetapi saat Dejun mencoba memejamkan matanya, bayangkan bentakan Hendery kembali teringat.

Satu-persatu kenangan buruknya terlintas dikepalanya. Airmata Dejun kembali turun. Ia menangis lagi. Dejun menangis sembari menutup kupingnya.

"PD-nim? Anda kenapa? " Tanya salah satu artinya yang tidak tau kapan masuknya.

" G-guanheng! " Ucap Dejun lirih sebelum kesadarannya menghilang.

Disisi lain Hendery sedang memukuli kepalanya dengan berkasnya sendiri. Hendery merasa bodoh karena membentak Dejun. Ia lupa Dejun memiliki sebuah trauma.

Tadi Hendery sangat lelah tapi tiba-tiba Dejun mengetuk pintunya dengan sangat keras. Hendery terganggu. Tapi Hendery juga sadar jika tidak seperti itu maka ia tidak akan bangun. Dasar Hendery bodoh.

Perasaan khawatir mulai mendatanginya. Pertanyaan apa Dejun baik-baik saja terlintas terus menerus di benaknya. Hendery bahkan tidak melihat Dejun dan mobilnya tadi pagi.

Sebenarnya mereka saling menghawatirkan dan perduli satu sama lain. Tetapi entah keadaan, trauma masa lalu atau kesalah pahaman yg membuat mereka enggan untuk menunjukkan rasa itu.

Hendery yang masih merindukan masa lalu nya dan Dejun yg membenci masa lalu nya yg membuat ia dipenjara. Mereka saling ada rasa tetapi tertutup oleh kebencian.

Mata cantiknya terbuka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Mata cantiknya terbuka. Mengerjap sebentar menyesuaikan cahaya disekitarnya. Pandangannya mengarah ke jam dinding yang ada pada sisi kanan ruangan yang menunjukkan pukul 10.00 pagi.

" Sudah sadar? " Tanya seseorang yang baru saja masuk keruangan nya. Ternyata itu dokter yang sering membantu di ruang kesehatan entertainment nya. Namanya Winwin.

Dejun hanya mengangguk lalu berusaha untuk duduk. Winwin pun membantu.

" Aku kenapa hyung? " Tanya Dejun.

" Kau pingsan. Guanheng yang membawamu kesini. Trauma mu kambuh ya? " Tanya Winwin.

" Ya, " Dejun.

" Kenapa? " Winwin

" Tidak apa-apa! Mungkin hanya teringat masa lalu saja. " Dejun.

" Aku tidak bodoh Dejun! " Winwin.

" Siapa juga yg bilang kau bodoh? " Dejun.

" Aiss, anak ini. Kau tidak akan teringat dengan masa lalu mu jika tidak di bentak seseorang! Katakan siapa yang membentak mu? " Winwin.

" Yuta hyung! " Dejun.

" Yuta sedang di Jepang bodoh! " Winwin.

" Berarti bukan! " Dejun.

" Jangan buat aku menyuntikkan obat bius seumur hidup pada mu!? " Winwin.

" Haha, mana ada. Dokter kok bego! " Ucap Dejun dengan tertawa.

Setidaknya Winwin sudah membuat Dejun tertawa lagi. Tak masalah ia diejek seperti apa yang penting dongsaeng nya ini kembali tersenyum. Kebahagiaan Winwin itu sederhana. Suaminya mesum pun ia bahagia. Kaya sih.

" Baiklah Jun kecil yang menggemaskan tapi menyebalkan. Istirahat lah sebentar, nanti kita makan berdua dikantin ok.! " Winwin.

" Ok! " Dejun.

Dejun pun kembali memejamkan matanya. Mencoba melupakan kejadian yang ia sembunyikan dan mencoba untuk tenang. Dejun pun tertidur.

Disisi lain, Hendery sedang berada di kantornya Dejun. Dari awal ia masuk para karyawan selalu menyapanya. Mereka sangat ramah. Kinerja karyawan perusahaan Dejun juga profesional dan baik. Hendery takjub dengan Dejun.

Hendery pun memasuki ruangan Dejun. Disana banyak sekali foto-foto keluarga dan foto persahabatan mereka. Hendery tidak menyangka bahwa Dejun masih mengingat kenangan mereka.

Hendery pun segera memeriksa berkas perusahaan Dejun. Menandatangani hasil kerja karyawan dan beberapa persetujuan. Hendery harus minta maaf pada Dejun nanti.

Entah kenapa akhir akhir ini Hendery selalu marah-marah. Semoga nanti Hendery tidak marah lagi. Kasian Dejun.








To be continue....

Vote nya kakak kakak😚

Guanheng dan Hendery berbeda ya.

Yoon oh dan jaehyun juga beda.

Youngho dan Johnny berbeda.

Yoon oh uke nya youngho.

Ikuti aja alurnya.!!

My Enemy is My Destiny [𝐇𝐞𝐧𝐱𝐢𝐚𝐨]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang