Jaemin tidak pernah secanggung ini saat menyambut Mark pulang. Tidak measa debar berdegup lagi pada jantungnya."Halo"
Kata itu keluar begitu saja. Dan Mark serta merta membawa Jaemin pada pelukan. Pelukan yang tidak ada sama sekali hangatnya. Biasa. Saja.
Jaemin mungkin tau dan merasa bahwa Mereka berdua kehilangan Dynamic Hubungannya.
Tapi Mark tidak akan tahu kalau Jaemin kesulitan dalam merangkai kata selanjutnya. Kata-kata seperti apa yang harus dilanjutkan itu Terjerat begitu saja pada kerongkongan.
Kosong dan hambar saat Mark mulai bercerita mengenai perjalanan. Jaemin hanya mendengarkan tidak ada minat mecoba ikut meramaikan.
Seperti ada ruang kosong yang berjarak. Rasa yang tercipta campur aduk Dalam jeda. Itulah yang Jemin rasa.
Jaemin takut kalau menceritakan kendala yang ada. Maka Mark tidak akan behagia seperti sekarang. Lihat saja kekasihnya itu tertawa bahagia.Jaemin tidak tega. Khawatir akan Semua.
__
"Oi—" ini Sunwoo lagi merangkul Eric saat ketemu bareng di parkiran Mau pulang.
Nggak sih sebenarnya— parkiran Motor Sunwoo agak Jauh dari Mobil Eric. Suka aja nyamperin Temen. Demen.
"Udah selesai nugas?"
"Itu nanya apa ngeledek?" Delik Eric pada Sunwoo yang lebih tinggi dari dirinya.
"Lohh— nanya atuhh—"
"Kahh— itu tuh ngeledek"sikut Eric pada perut sunwoo yang menbuat empunya mengaduh dan melepaskan rangkulan.
"Bener kan tapi?" Ledek Sunwoo lagi.
"Belum ada niat. Ayo kasih sesuatu biar aku niat. Motivasi kek!"
"Yaa salah nanya kamu tuhh, kok nanya ke aku"
Eric memberenggut sebal. Dan Sunwoo tertawa puas.
"Mau jalan?"
Eric terdiam tampak berpikir. Ini sudah jam 8 malam. Dan ia belum pulang juga makan.
Namun langkah yang ia tapak ke arah Motor Sunwoo menjadi jawaban.
Iya dia mau jalan.
Dan pegangan Eric pada pinggang sang teman menembus kota malam malam dingin itu lebih menenangkan dari pada sendirian belajar.
"Tapi Eric?" Sela Sunwoo saat menyetir Motor di jalan.
"Tapi apa nu?"
"Apa iya kamu punya waktu buat jalan sama aku, kalau tugas kamu banyak?"
Eric diam membisu. Lidahnya kelu. Benar kata Sunwoo buat apa. Kan ini buang buang waktu.
"— ini namanya refreshing"
"Jadi jalan sama aku itu refreshing" kekehan Sunwoo terdengar tidak kalah dengan deru angin yang ada.
"IH BAWEL— yaudah pulang aja"
"Wkwkwkwkwk— udah udah aku bercanda— kamu mau makan apa?"
Eric masih diam— tidak mau menyumbang saran soal makan malam.
"Beneran pulang nih?"
"Sate ayam!!" final Eric. Sunwoo tertawa lagi. Gemas tuh kalau Eric terus terusan ngambek gak tau juntrungan.
—
Renjun— ia terburu buru. Dan seperti agak kasar.
Itulah deskripsi yang bisa Jeno jabarkan sekarang saat mereka sedang bertukar saliva diruang kamar.
Suara decakan lidah didalam mulut menandakan ciuman ini masih intens dilakukan oleh sepasang kekasih diatas kasur abu-abu.
Tetapi, dominasi dilakukan oleh si mungil. Beberapa kali melumat bibir Jeno dengan rakus hingga gerakkannya tidak terkendali, entahlah antara gemas atau sudah kepalang 'pengen'.
"Renjun- hey" Jeno mencoba untuk menghentikan gerakan pria mungil di atasnya itu.
"What is wrong hm? the way you kisses are so rough. Ada yang gak beres?" ucap Jeno menatap Renjun lurus dan menggerakkan jari tangan menuju helai rambut Sang pacar yang masih basah karena habis mandi sebelum Jeno datang. Kemudian dihadiahi dengan gelengan kecil sebagai jawaban dari Renjun.
"Enggak ada. Aku cuma pengen cium kamu aja, kayak biasanya"
"Okay? tapi pelan-pelan aja. Aku harus imbangin kamu tapi takutnya bibir ini berdarah."
Tapi kenyataan—
Lumat
Hisap
Gigit
Keduanya menghabiskan waktu cukup lama dalam ciuman. Jeno sendiri sudah pasrah atas dominasi Renjun di ciuman kali ini walaupun tetap teknik melumatnya Sendiri jauh lebih menggairahkan.
Bahkan saat Jeno memundurkan kepala untuk memberikan Renjun waktu untuk bernafas, kekasihnya itu menjadi semakin liar dengan menarik belakang leher Jeno sembari memeluk erat seperti mengunci pergerakkan Mas pacar.
"Listen. Aku gak ngerti kenapa kamu kayak gini tapi we need to stop. Ini bukan kamu renjun. Babe. Sekali lagi Ada masalah hmm—"
Jeno bangkit duduk. Renjun ia pangku di Pahanya sendiri. Baju mereka sudah terbuka 3 kancing teratas. Rambut berantakan.
Bibir Renjun bahkan merah sempurna.
"Bukannya aku gak suka kamu gini— tapi—"
"Abisnya... Aku liat komenan di foto kita yang kamu up di IG. Aku dikatain jelek dari mantan kamu sebelumnya— terus kata Di Internet buat mertahanin kamu ya cuman dengan gini" Renjun jujur Menunduk.
Oh Jeno paham. Beberapa komentar di SNS jeno emang parah banget. Makanya ia jarang UP poto sang pacar. Ternyata si Kecilnya ini kepikiran.
"Aku gamau keliatan begitu didepan kamu juga sebenarnya— i mean Jeno Lee punya pacar Jelek. Dan satu satunya bertahan itu ya Muasin kamu— dan satu satunya cara—" lanjut Renjun.
Jeno shock bukan kepalang. Iya siapa juga yang tidak terkejut mendengar penyataan Renjun Huang sekarang. Sangat tidak masuk akal, rasanya ingin meninju siapapun orang yang berani menulis kata-kata sampah itu. Jeno menggerakkan badannya dan menatapnya lurus.
"Ssssttt Babe. Lihat aku." Jeno menutup rapat bibir sang pacar dengan kecupan singkat.
"Aku udah kenal kamu dari lama. Sama sekali aku gak pernah mikir kalo kamu jelek. The hell. Buta kali yang bilang begitu." Ucap Jeno dengan segala penekanan di setiap kata penting.
Renjun itu Sempurna. Sangat malahan.
"You don't need to cover anything from me, cause either way you're mine. Aku sayang kamu cinta sama kamu udah cukup ya jangan dengerin apa kata orang. Aku milik kamu. Jeno Lee punya Renjung Huang"
Renjun terdiam menghindari tatapan mata Jeno, merasa malu sudah berpikir seperti tadi.
Maka saat mendengar serangkaian kalimat Jeno, Renjun kemudian menganggukkan kepala pelan dan membalas tatapan mata Sang Dominan. Keduanya saling bertatapan dalam hening.
"Jeno.... Aku sayang kamu. Banget."
"I know, babe."
"—I'm gonna. Love your your lips—Down down to your hips—Then to the middle" bisik Jeno rendah kemudian pada telinga sang pacar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Medical Top Team
FanfictionCuman cerita sehari hari koas muda- Dari mulai stase mayor yang hiruk pikuknya ngalahin jalan Shibuya di Jepang. Sampai stase minor yang katanya gak sibuk tapi tugasnya menumpuk. ⚠️BxB⚠️ With 00'Line Alur Cerita Lambat- SUNRIC NOREN MARKMIN HYUNLI...