51. Kembali Dipercaya

723 97 18
                                    

Waktu sudah menunjukkan pukul 06.28 pagi. Kyuhyun sudah berwudhu untuk melaksanakan sholat dhuha berjamaah bersama sang istri dan putranya yang sudah beberapa hari ini selalu bangun pagi. Namun, sepertinya pagi ini Zaki akan absen dulu karena masih tertidur pulas. Saat hendak memulai sholatnya, terdengar suara gumaman si kecil yang baru saja terbangun. Ia pun berbalik, mendapati Zaki sudah terduduk di atas ranjang sambil menatap ke arahnya.

"Yayah... yah...," gumam Zaki sambil merentangkan kedua tangannya ke arah sang ayah yang sudah memakai peci. Ia pun merangkak menghampiri ayahnya yang berdiri di sisi ranjang.

"Dedek mau ikut sholat dhuha lagi? Kirain gak bangun. Hampir aja Ayah sama Umma ninggalin Dedek sholat," ucap Kyuhyun, lalu meraih tubuh si kecil yang merangkak ke arahnya.

"Da... da... yah...," gumam Zaki seraya menunjuk ke pintu kamar mandi di mana terdengar suara percikan air.

"Umma lagi wudhu, Nak. Emang Dek Zaki mau wudhu juga, ya? Bukannya wudhu, nanti malah main air kayak kemarin. Bajunya basah kuyup deh," celoteh Kyuhyun, lalu melangkah ke kamar mandi, lantas mengetuknya.

Tok tok tok!

"Sebentar, Kak. Aku baru mau wudhu!" ujar Seohyun dari dalam kamar mandi.

"Sayang, Dek Zaki mau wudhu juga!" timpal Kyuhyun, lalu menatap tangan kecil putranya yang mengetuk-ngetuk pintu mandi. "Panggil Dek Ummanya."

"Maa...ma...maa!!" panggil Zaki dengan suara cadelnya yang terdnegar cukup nyaring. Tangannga terus mengetuk-ngetuk pintu kamar mandi yang tak kunjung dibuka juga oleh sang ibu. "Yun yah... yuuunnn...," gumamnya.

"Kakak Yuyun gak ada Sayang," ucap Kyuhyun yang tak mengerti apa yang dimaksud oleh putranya. Kedua kaki Zaki meronta-ranta, seakan meminta turun. Ia pun segera menurunkan si kecil, lalu memperhatikan apa yang dilakulan oleh putra kecilnya saat ini.

Kyuhyun tertawa kecil, menggelengkan kepalanya melihat tingkah si kecil yang tengkurap di lantai. Ia pun berjongkok, mengusap kepala Zaki gemas. "Diajarin siapa ngintip-ngintip kayak gini? Ayah gak pernah ngajarin lho, ya," ucapnya, merasa gemas sekaligus geli sendiri.

Krekkk!

"Astagfirullah hal adzim... Dedek lagi ngapain? Ngagetin Umma aja," ujar Seohyun, terkejut melihat sang putra yang sedang berbaring tengkurap di depan pintu kamar mandi bersama suaminya yang saat ini tertawa geli. "Kak, kenapa ketawa? Ada yang lucu?"

Kyuhyun mendongakkan kepala, lalu mengangguk-angguk sambil menepuk-nepuk bokong putranya. "Dek Zaki lagi ngintipin kamu tau gak? Liatin aja nih."

Seohyun menatap putranya yang kini terduduk di lantai, lalu bangkit berdiri, berpegangan pada kedua kakinya. Ia berjongkok, memegang tubuh si kecil pada kedua sisi ketiaknya. "Emang iya Dedek lagi ngintipin Umma? Diajarin sama siapa, Nak? Pasti sama Ayah?"

"Eh?" Kyuhyun menautkan alisnya, tak terima dengan tuduhan tersebut. "Buat apa juga aku ngajarin Dedek ngintipin kamu? Karena tanpa harus repot-repot ngintip pun aku bisa liat sesuka hati."

Seohyun menghela napas panjang, lalu bangkit berdiri sambil membawa serta tubuh si kecil ke dalam gendongannya. "Kak, kalo nanti Dek Zaki udah gedean sedikit. Kakak jangan ngomong hal-hal kayak gitu. Nanti dia nanya-nanya apa maksudnya? Kakak mau jawab apa?"

Kyuhyun terdiam, terlihat berpikir. Ia pun mengangguk-ngangguk. "Iya juga, ya. Maaf, deh. Aku gak akan ngomong kayak gitu lagi, sekalipun Dedek belum ngerti," jawabnya seraya tertawa kecil.

"Da... da...," gumam Zaki, mengusap-ngusap wajahnya dengan tangannya.

"Apa? Dedek mau wudhu? Sekalian mandi aja, karena pasti akan basah-basahan kayak kemarin-kemarin."

Presiden Jomblo (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang