Bab 1 Latihan Bersama

27 2 2
                                    

"Ne,, Sakura-chan~ ayolaaahhh..kencan! Ayo keenncaann denganku!!" kata si Pirang yang tiada hentinya mengejar gadis bersurai Pink itu setelah keluar dari kantor Hokage. Sedangkan sang gadis hanya memutar matanya bosan.

"Ayolah..aku akan mentraktirmu ramen tebayo~.. oke?!" masih bersikeras dengan senyum lebarnya.

"Tidak Naruto! Kau ajak saja si Sai sana! Jangan ganggu aku!!"

"Tidak mungkin tebayo~ masa aku harus kencan dengan Sai! Emang aku apaan??" dengan muka ngerinya Naruto menengok ke arah Sai yang tersenyum palsu.

"Mungkin!" kata Sakura sambil mempercepat langkahnya.

"Benar Naruto. Aku tidak keberatan kencan denganmu. Menurut buku yang kubaca, terkadang kencan antar lelaki juga diperlukan untuk meningkatkan bromance dalam persahabatan" kata Sai dengan menampilakan senyum andalannya.

"Nani??!! Oh tidak Sai.. Lebih baik aku sendiri saja" Naruto berlari dengan muka ngerinya mengejar Sakura.

"hihihi..padahal aku tidak keberatan" Sai pun berjalan santai mengejar mereka.

"Sakura-Chaaann..ayoolaahh!!"

"Sekali tidak tetap Tidak!!!"

Tak jauh dari situ, terlihat punggung seorang gadis berambut nila panjang yang bersembunyi di balik pohon.
"Naruto-kun mengajak Sakura-san kencan lagi" gadis itu menggumam dengan senyum tipis yang terukir di wajah cantiknya.

~,,~

"Slurppp..slupp.. Aahh..
Ramen ichiraku memang terbaik datebayo~" beberapa pengunjung ramen nampak melihat ke arah pemuda yang terlihat sangat bahagia setelah memakan 2 porsi ramen jumbonya.

"Oi Naruto,, Sai,, Apa kalian baru saja pulang dari misi??"

"Huwooo..Shikamaru, Chouji dan Ino ! Benar sekali kami baru selesai menjalankan misi datebayo~. Apa kalian juga?" Jawab Naruto dengan semangatnya. Sedangkan Sai hanya tersenyum di sampingnya.

"Paman.. Ramen Super Jumbo dengan daging Super banyak dan mangkok super besarnya satu. Tolong buat segera.  aku sudah lapar sekali paman. Sudah lama aku belum makannn" Pesan Chouji dengan muka memelasnya tanpa menghiraukan teman-temannya.

"Apa-apaan kau Chouji! Kau kan baru saja memakan 2 bungkus roti milikku dan Shikamaru di perjalanan tadi.. Sekarang kau bilang sudah lapar hah??!" Tegur Ino.

"Mendokusai~
paman, tolong buatkan 2 ramen porsi sedang"
Shikamaru mengambil duduk di sebelah Naruto dan langsung merebahkan kepalanya.

"itu bukan makan Ino. Itu hanya sedikit cemilan"

"Kau ini..ck dasar!! Jangan mengeluh padaku kalau setelah ini perutmu sakit!!" Ucap Ino sambil melotot pada Chouji.

"Hahaha..Ino kau seperti tidak tau saja datebayo~
Tenang saja Chouji, kau tidak akan sakit perut. Karna ramen bikin paman Teuchi adalah ramen terbaik sedunia, hahahhahh. Benarkan paman?" 

"Terimakasih Naruto..!!" teriak Paman Teuchi dari arah dapur.

"Kau benar Naruto! Ahhh aku makin tidak sabar" terlihat air liur mulai menetes dari mulutnya yang membuat Ino mengalihkan pandangan sambil berwajah ngeri.

"Kalian..benar-benar"

"Sudahlah Ino, tidak usah menanggapi mereka. Jika kau marah begitu, nanti kecantikanmu memudar"
Ino yang mendengarnya pun kaget dan langsung menoleh kepada pemuda berambut hitam di sebelah Naruto yang sedari tadi mengumbar senyum itu. Seketika pipinya berasa panas.

"Hu.um" jawabnya sambil menunduk malu. Tak lama, pesanan mereka datang dan mereka makan dengan sesekali diselingi candaan oleh Naruto dan Chouji.

"Shikamaru.. sepertinya besok kita akan berlatih lagi bersama mereka" Kata Choji setelah berhasil meminum kuah ramen terakhirnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 01 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Our HeartbeatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang