Chapter 55

5.3K 450 25
                                    

Ketika Reign bertanya kepada ibunya tentang daddynya, Jennie berhenti berbicara dan hanya menatap Reign. Anak itu agak bingung karena tidak pernah mengalami kehadiran ayahnya.

Dari kata 'Dad' yang setiap kali dia dengar, dia bingung karena tidak ada kata Dad dalam kosa katanya.

"Jika ada Mommy, maka ada Daddy!" Reign berkata dan melihat foto mereka bersama Bobby. "Paman Bobby, Paman Bobby adalah Ayah." ulangnya.

Jennie menghela nafas dan mengambil tempat duduknya, dia membelai pipi Reign dan mencoba tersenyum padanya.

"Kau benar, jika ada seorang Ibu akan ada Ayah tetapi dalam kasus kita, kau hanya memiliki aku," ucap Jennie kemudian mengambil Reign untuk membuatnya duduk di pangkuannya, dia memeluk anaknya dan mencium pipinya. "Paman Bobby bukan Ayahmu, dia hanya seorang Paman tapi dia mencoba yang terbaik untuk menunjukkan kepadamu bagaimana memiliki seorang Ayah."

"Siapa daddy, Mommy?" Reign mengerutkan kening.

“Kau masih bayi untuk mengetahui segalanya. Suatu hari, kau akan tahu,” ucap Jennie sambil mengusap punggung Reign.

"Apa daddy mirip Paman Bobby? Seperti.. akan bermain dan membuatku tertawa seperti Paman Bobby?"

Jennie menghela napas dan membuat Reign duduk di depannya. Meskipun dia tidak ingin memberi tahu beberapa hal tentang Lisa, dia tahu Reign tidak akan berhenti bertanya begitu dia mendapatkan jawabannya.

"Mereka tidak sama. Entah bagaimana, Mereka memiliki kesamaan tapi mereka memiliki banyak perbedaan. Paman Bobby benar-benar pria yang baik, dia tinggal bersama Mommy dan Reign ketika kita sedang sedih. Dia menemani kita saat hidup semakin sulit. Dia menjagamu saat Mommy tidak ada, kan? Dia bisa membuatmu tertawa dan tersenyum di saat yang sama. Paman Bobby adalah orang baik. "Jennie terkekeh dan memandang Reign, dia bisa melihat wajah Lisa pada putranya. Tidak ada yang bisa menyangkal bahwa dia berasal dari darah Lisa.

"Tapi bagaimana dengan Daddy?"

"Apakah kau yakin bahwa kau berusia dua tahun?" Jennie menertawakannya dan mencium ujung hidung Reign sebelum dia menjadi begitu serius.

"Apa daddy jahat?" Reign merengut.

Jennie mengatupkan bibir dan menggelengkan kepalanya "Tidak. Dia membuat Mommy bahagia karena aku memilikimu." ucapnya dengan senyum tulus di wajahnya.

Dia membuat Reign berbaring di tempat tidur dan memeluknya begitu erat, mengetuk kakinya dan membuatnya tertidur tetapi sepertinya anak itu tidak ingin tidur. Reign menatap wajah ibunya dan mengerucutkan bibirnya.

"Ceritakan sesuatu tentang daddy, Mommy."

Jennie membenahi diri dan menjadi ragu-ragu untuk menceritakan beberapa cerita, tetapi tentu saja, dia tidak ingin mengecewakan putranya.

"Kami bersama selama bertahun-tahun. Kakek-nenekmu tahu tentang hubungan kami tetapi Ayahku yang adalah Kakekmu menentang sebelumnya karena kami masih seorang siswa waktu itu. Tetapi .. tetapi daddy-mu memperjuangkan kami seolah tidak peduli pada apa yang akan dia lalui hanya untuk bersamaku. Dia membuat Mommy bahagia dari waktu ke waktu, pil bahagia Mommy dan kekuatan Mommy. Dia memanjakanku dalam segala hal dan menghormatiku." kata Jennie sambil membelai rambut Reign.

Dia membuat Reign memandangnya dan berkata. "Dia adalah yang terbaik yang aku inginkan, dia menjadi bagian dari hidupku, tetapi sayangnya, semuanya melampaui batas. Mommy sangat bahagia setiap kali kami bersama, dia adalah hidupku waktu itu, tetapi sekarang hidupku tergantung padamu." tambahnya.

Reign menatap Jennie dan menyentuh pipinya. "Jangan menangis Mommy." ucapnya saat melihat mata Jennie berkaca-kaca.

Jennie tertawa pelan. "Kau terlalu muda untuk tahu apa yang sebenarnya terjadi tapi .. Jangan membencinya, oke? Mommy juga salah, tapi ada satu hal yang bisa Mommy yakinkan padamu .. Dia akan menjadi ayah terbaik jika dia bersama kita tapi hari ini, kita harus tetap bersama karena kau hanya punya Mommy." Katanya, dia hampir menangis.

LOST (ID) -JENLISA ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang