06. Learn Italian with Jeffrey

3.3K 657 49
                                    

SEI

Jeffrey tak menyangka bahwa akhirnya akan menjadi guru bahasa Italia privat seorang Roseanne. Harusnya ia dibayar untuk ini.

"Gimana? Udah ngerti tentang yang gue ajarin tadi?" tanya Jeffrey setelah ia selesai menjelaskan bagaimana cara berkenalan yang baik pada Rose dalam bahasa Italia.

Rose mengangguk.

"Coba sekarang lo praktekin lagi apa yang tadi udah kita pelajarin."

"Buona sera, mi ciamo Roseanne Belle, sono Indonesia." (Selamat sore, nama saya Roseanne Belle, dari Indonesia) kata Rose kemudian tersenyum bangga pada dirinya sendiri.

"Bagus, jangan lupa. Kalau pagi dan siang pakenya buon giorno, kalau sore buona sera, kalau malam buona notte." jelas Jeffrey.

[6] Buona sera: selamat sore
[7] Buona notte: selamat malam

Rose mengangguk mengerti. "Ah iya, lo harus bilang apa setelah gue ajarin bahasa Italia?"

Rose tersenyum manis. Hingga Jeffrey tak kuasa ikut tersenyum, meski ditahan. Haduh Jeffrey, lemah sekali kamu.

"Grazie, Jeffrey."

"Terus gue harus jawab apa?"

"Prego."

[8] Prego: sama-sama

Jeffrey tersenyum bangga. Ia menepuk bahu Rose pelan. "Bagus, lo cepet belajar dan memahami apa yang udah gue jelaskan. Untuk sesi hari ini sampe disini dulu. Besok kita lanjut lagi." kata Jeffrey.

"Iya, makasih Jeff."

Jeffrey hanya mengangguk, ia menyenderkan tubuhnya ke sofa empuknya. Ah lelah sekali hari ini, setelah bekerja, pulangnya langsung mengajarkan Rose bahasa Italia. Jeffrey menutup matanya, dari pulang bekerja ia belum mengganti pakaiannya.

Jeffrey menatap Rose yang berjalan ke arahnya sambil membawakan segelas coklat panas. "Buat kamu," kata Rose.

Jeffrey melirik minuman yang diletakan di meja tersebut. "Grazie." jawab Jeffrey.

"Prego."

Jeffrey meminum coklat panas tersebut. Matanya melirik sekilas pada Rose yang sedang duduk di sampingnya. Gadis itu sedang sibuk mengetikan sesuatu di layar ponselnya sambil sesekali tertawa kecil. Karna penasaran Jeffrey pun akhirnya sedikit mencondongkan tubuhnya pada Rose guna melihat apa yang gadis itu lakukan di ponselnya.

Rose menoleh pada Jeffrey dengan tatapan penuh tanda tanya, saat menyadari Jeffrey sedang mengintip isi percakapannya dengan kakak sepupunya--Keenan.

Sedangkan Jeffrey dengan sigap menjauhkan tubuhnya dan kembali menyeruput coklat panasnya, dan bertindak seolah ia tak melakukan apapun. Keenan, who is he? batin Jeffrey.

Keenan itu siapa? Kenapa ada emoticon love setelah namanya di kontak WhatsApp Rose? Apakah pacarnya?

Jeffrey menghela nafas, harusnya ia tahu bahwa gadis cantik seperti Rose pasti sudah mempunyai kekasih. Mana ada jaman sekarang yang masih menjomblo dengan wajah semenarik itu?

♥♥♥

Sudah beberapa hari ini Rose tinggal di flat Jeffrey. Semuanya menyenangkan dan tidak ada kendala apapun. Jeffrey adalah orang baik dan tidak pernah macam-macam. Oleh karena itu Rose nyaman tinggal disini.

Hari ini, setelah pulang kerja Jeffrey mengajak Rose jalan-jalan keliling kota Verono. Hanya berdua, karena Vernon tak bisa ikut.

Jeffrey bilang, ia hanya kasihan pada Rose karena selalu berada di dalam flat. Itu pasti sangat membosankan. Dan saat Jeffrey tanya kemana gadis itu mau pergi? Rose langsung menjawab, bahwa ia ingin melihat pemandangan hijau yang meyegarkan mata.

Juliet's House Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang