VOLUME 1. Kasus 502 - Mayat Beku
___________
Babak 18.
"Beri aku satu jam. Jika tidak bisa membuatnya mengaku dalam satu jam, akan kuubah margaku jadi Wei."
___________
"Wajah?" Yan Xie sedikit terkejut.
Jiang Ting menatapnya.
"...Tidak, terlalu gelap, dan dia membawa senjata di tangannya."
"Kau sama sekali tidak lihat, seperti apa dia? Tinggi badan, bentuk tubuh, ciri fisik?"
Yan Xie berpikir sejenak, mencoba mengingat. Lalu, berkata, "Sangat sulit melihatnya dengan jelas. Tapi tingginya rata-rata, bentuk tubuhnya sedang, dan kecepatan larinya sangat cepat."
Jiang Ting mengangguk, dan tidak berkata apapun. Tiba-tiba, setelah beberapa saat, "Kasus ini tidak bisa diselidiki lebih lanjut."
Suaranya ringan, tapi sangat tegas. Yan Xie sudah melewati usia dimana saat mengamuk, akan langsung meninggalkan tempat, tapi wajahnya masih berubah saat ini, "Apa katamu?"
"Hu Weisheng, kau tidak akan bisa menemukan bukti langsung keterlibatannya dalam produksi narkoba. Jika tidak bisa dapat pengakuan darinya, sebaiknya, untuk sementara, kau tidak menahannya, atau melanjutkan penyelidikan obat palsu ini. Kasus ini terlalu bahaya, karena tindakan Hu Weisheng, tidak hanya melanggar hukum, tapi sudah membuat marah kartel narkoba. Pada titik ini, penjahat yang benar-benar berbahaya, sudah terlibat. Polisi yang mengorek lebih dalam tentang ini, hidupnya akan berada dalam bahaya yang tidak akan bisa dibayangkan."
Yan Xie menatap langsung ke mata Jiang Ting. Butuh waktu cukup lama sebelum akhirnya dia membuka mulut, dengan suara yang tenang, tapi berbahaya, "Kenapa? Karena kau takut dengan penjahat itu?"
Jiang Ting tidak langsung menjawab pertanyaan ini. "Jaringan kriminal mereka luar biasa sempurna, dan batasnya sulit diukur, jauh lebih kuat dan kompleks dari apa yang kau pikirkan..."
"Karena sekantong obat itu?" sela Yan Xie.
"..."
"Itu bukan hanya sekedar kantong obat biasa, kan? Dan kau sudah tahu petunjuk di dalamnya."
Sebelum Jiang Ting dapat bicara, Yan Xie berdiri, dan mendekat, hampir tepat di wajahnya, "Jenis obat itu, sama dengan Adderall palsu yang dijual pada Feng Yuguang, jadi kau ingin menyembunyikannya, kan?"
Jiang Ting melipat tangannya di atas selimut. Dia sama sekali tidak menanggapi interogasi tiba-tiba yang memaksa itu. Nada suaranya bahkan tidak berubah, "Jika kau masih ingin menanyakan obat itu, aku sudah beri jawaban, aku hanya ingin menggunakannya secara pribadi."
Lampu neon di kamar rumah sakit sedikit berdengung, menemani dua orang yang saling menyembur napas ke wajah satu sama lagi.
Yan Xie perlahan bersandar dan berdiri tegak, seolah-olah tindakan agresif yang telah dilakukan tidak pernah terjadi.
"Pagi dua hari yang lalu, orang tua Almarhum Feng Yuguang datang ke Jianning dari Beijing, dan mengambil jenazah anaknya di kamar mayat."
Jiang Ting tidak memberi tanggapan.
"Keluarga Feng hanya memiliki putra tunggal. Ayahnya berbisnis, dan ibunya tinggal di rumah penuh waktu untuk merawatnya, sejak beberapa tahun yang lalu. Feng Yuguang sangat berbakti. Meski terkadang dia suka bercanda, dia tidak pernah lupa menelepon, mengirim hadiah, baik saat Tahun Baru Imlek, atau ulang tahun orangtuanya. Di antara keluarga dan teman-temannya, dia terkenal sebagai anak yang menjanjikan, dan satu-satu harapan, serta kebanggaan orang tuanya."
KAMU SEDANG MEMBACA
[BL] - Breaking Through The Clouds 破云 (terj. Indonesia)
AksiNovel Breaking Through The Clouds 破云 by 淮上 (terj. Indonesia) by. Huai Shang ---------- Not my own story 155 Chap + 2 Ekstra Note. Found this novel after read the manhua, sepertinya bagus. Lolol. P.S. Karena banyak istilah kepolisian yang saya kurang...