He is Arka || 33

5K 272 0
                                    

Tinggalkan jejak kalian;)

He is Arka
.
.
Bagian 37

Kembalinya ingatan!!

Happyreading😘

______________________________________

Tok...tok...tok

Suara ketukan pintu membuat Arka langsung mengalihkan pandangannya kearah pintu yang berwarna hitam itu.

"Arka,Bunda masuk ya," ucap Bunda Santi.

"Masuk aja Bun, gak di kunci."

Cklek...

Bunda Santi berjalan kearah Arka yang sedang duduk di dekat jendela.

"Arka, kamu tawuran lagi?," tanya Bunda Santi dak duduk disamping Arka.

"Arka minta maaf ya Bun," ucap Arka sambil menyenderkan kepalanya dibahu milik Bundanya.

"Iya udah Bunda maafin, tapi kamu jangan mengulang kesalah yang sama,"

"Emang masalah belum selesai?,"

Arka mengeleng untuk menjawab pertanyaan Bundanya, "semakin rumit Bun."

Santi mengusap rambut hitam kecoklatan milik Arka dengan lembut.

"Yaudah sana tidur, udah malam. Itu lukannya udah di obatin kan?,"

"Udah bun, diobatin sama Dea."

Bunda Santi tersenyum dengan tulus. "Kamu suka sama Dea?,"

"Gak tau,"

"Yaudah Bunda keluar dulu ya."

Arka menganggukkan kepalanya dan berjalan kearah ranjang.

.
.
.

"Jadi Dea bukan cucu kandung Nenek?," tanya Dea dengan mata berkaca-kacanya.

Nenek hanya melihat kearahDea dengan pandangan sendunya, menggenggam tangan Dea dengan lembut.

Nenek mengelengkan kepalanya.

Dea melepaskan tanganya dari genggaman sang nenek.

"Kenapa Nek, kenapa?," ucap Dea dengan pandangan kecewa nya.

"Nenek seharusnya ngomong dari awal biar Dea tau."

"Terus, kenapa nenek gak ngomong dari awal?,"

Nenek melihat kearah Dea dengan wajah menahan tangisnya.

"Nenek takut. Nenek takut kamu sakit Dea."

"Tanpa sepengetahuan Nenek juga Dea udah sakit. Seandainya Nenek ngomong dari awal, mungkin gak sesakit ini."

Dea mengusap air matanya dengan kasar, "ceritain Nek." desak Dea.

He Is Arka [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang