"Pah...pah, besok Adam 6 tahun loh, ke tempat hewan hewan yah pah"
"Kebun binatang kak"
"Kalau kebun itu untuk tanaman mah"
Kedua orangtua itu tersenyum melihat kepolosan anaknya sambil si ayah menggendong anak perempuan yang hanya diam melihat suasana hangat ini.
Samar samar ku lihat kedua orang tua ku sedang mendiskusikan sesuatu, aku tidak tahu apa yang mereka bicarakan, aku sedang setengah tidur saat itu, dari ekspresinya ku tangkap mereka sedang bingung.
"Yey, tempat hewan hewan." Aku kegirangan sampai melompat lompat ketika kami masuk, walaupun aku tadi sempat sebal karena ibu lama sekali berbicara dengan penjual tiket masuk.
Aku berhenti melompat sambil jalan lalu bertanya pada ibu "Loh, ayah mana?"
"Bentar ya kak, kita ke ujung dulu"
Jawab manis ibuku yang rambutnya sedang di mainkan oleh adik perempuanku.Sesampainya kami di ujung, aku sangat senang karena hewan yang paling ingin ku lihat ternyata ada di sana "wahh.....harimau mah, kereeeeen."
Ibuku tidak merespon, tapi dia terlihat sangat gelisah, dia memperhatikan ujung kandang harimau tersebut, sambil sekali sekali menjinjit.
Akupun penasaran apa yang di perhatikan oleh ibuku, sampai sampai tidak memberikan atensi nya sama sekali.
"Oh ayah, ayah sini ngapain di situ." Kataku saat mencari apa yang di perhatikan ibuku sambil melambaikan tangan
Aneh apa yang di lakukan ayah di situ, itukan kandang harimau, di buku kan katanya gaboleh masuk, kok wajah ibu semakin panik.
"Yahhh, hati hati di samping mu!!!"
Teriak ibu yang mengundang perhatian pengunjung lainnyaAku melihat beberapa harimau itu sedang menunduk nunduk sepertinya mereka sedang memakan sesuatu, tapi ibu terus saja menangis dan kenapa orang orang ini memenuhi tempat ini sambil menodongkan handphone nya?
Berita hari ini, seorang Peria tewas mengenaskan ketika mencoba masuk ke kebun binatang melalui tembok belakang yang merupakan kandang harimau, diduga faktor ekonomi membuat nya tidak ingin membayar tiket masuk
KAMU SEDANG MEMBACA
404 idk
Teen FictionAku membuat cerita ini berdasarkan imajinasi ku, kejadian yang terjadi di cerita ku sebagian besar merupakan imajinasi ku yang ku rasa sangat besar kemungkinannya untuk terjadi.