Part 20 (S1) -Epilog-

1.8K 236 18
                                    

Riana sampai dirumahnya dengan selamat walaupun sempat sempoyongan kek orang mabuk gara-gara ngantuk. Riana pun mandi dan mengganti bajunya, setelah itu dia pergi ke kamar.

Bukannya tidur, Riana justru pergi ke meja belajarnya dan menulis---entah apa---dengan serius sampai ada yang menekan bel rumahnya.

Ting~ tong~

'Siapa sih....?'

Riana  turun ke lantai bawah untuk membuka pintu. Namun baru saja membuka pintu .... ekspresinya yang biasa saja berubah menjadi kaget dan heran.

"Kamu kan--"

______________
________

-Neraka-

Seorang pemuda tengah berdiri dengan tatapan santai. Seorang pemuda dengan syal biru yang tak lain adalah Lucifer. Lalu dibelakangnya lewat dua orang anak iblis kembar. Salah satu iblis itu memperingati Lucifer.

"Kakak~ diam di tempat ini berbahaya, lho! Banyak monster berkeliaran! Kalau mau ke kota arahnya ke sana--" kata iblis itu sambil menunjukkan arah kota.

"Woi, berhenti! Buat apa ngasih tau iblis gak dikenal---bukan urusan kita, bodoh. Makanya kita harus cepat pergi--" belum sempat kembaran iblis itu menyelesaikan kalimatnya, kepalanya sudah di potong oleh Lucifer.

"Ah .... kamu anak baik, ya .... anak baik .... tidak boleh berteman dengan yang jahat...."

S R A A T-!

Lucifer memotong kepala kembaran iblis yang memberitahunya tadi. "Tadi kamu bilang monster, ya .... apa kamu terpikir kalau bisa saja monster itu aku?"

"Ah, iya .... kamu tidak mau berterima kasih padaku....? Aku bisa saja membunuhmu .... kamu harusnya bersyukur sudah ku biarkan hidup. Karenanya kamu berhutang nyawa padaku. Kamu harus membayarnya, kan .... ikutlah denganku, kamu bisa membayarnya dengan cara itu...." sambungnya.

____________
_______

-Surga-

"Ada laporan darurat dari Raphael .... ada yang janggal dari jiwa yang baru masuk...." kata seorang malaikat dengan jubah biru.

"Ada campur tangan kekuatan malaikat .... pada kematian manusia tersebut? Harusnya yang bisa ikut campur dalam hidup-mati manusia cuma Raphael, kan?" sahut malaikat dengan rambut putih yang panjang, Seraphim.

"Harusnya begitu, tetapi saya punya dugaan .... ini pasti ulah 'dia'...." ujar malaikat dengan jubah tadi, Uriel.

"Siapa lagi kalau bukan 'dia'. Dasar, sudah di usir pun masih menyusahkan kita saja...." balas malaikat lainnya yang adalah Gabriel.

"Tak perlu buru-buru menuduh .... kita tunggu laporan dari Raphael lagi. Kita cukup .... waspada saja." ucap Seraphim.

_______________
___________

-Di dunia yang berbeda-

Seorang pemuda tengah membelai wajah seseorang gadis yang sedang terbaring tak sadar dengan sebuah infus di tangan kirinya. Wajahnya sangat mirip dengan sosok yang terbaring tak berdaya itu, yang membedakan hanyalah jenis kelaminnya saja.

Ya, kalian bisa tebak bahwa yang terbaring tak berdaya itu adalah Riana. Pemuda itu menatap sedih wajah gadis yang tak lain adalah saudari kembarannya---Riana lengkapnya, Adriana.

Lalu tiba-tiba ada yang membuka pintu ruang rawat itu. Seorang pria dengan rambut perak dan iris biru .... dan jangan lupakan jas dokter yang melekat di tubuhnya.

"Andrias? kamu gak pulang?" tanya pria itu kepada pemuda tadi yang adalah Andrias.

"Gak ada yang jaga Adriana...." jawab Andrias. "Omong-omong kak Tristan mana?"

"Ah, Tristan, dia ada operasi bedah jantung, baru aja masuk ruang operasi tadi." jawab pria itu.

"Oh. Kak Zen istirahat aja...." ujar Andrias pada pria itu yang bernama Zen.

"Kamu yang istirahat! Pulang sana .... biar kakak yang jaga Adriana" balas Zen.

"Tap--" baru saja Andrias buka suara sudah dipotong oleh Zen

"Andrias."

"....iya."

Andrias pun beranjak dari situ, namun sebelum itu dia mengecup kening kembarannya lalu pergi dari kamar rawat Riana.

Tinggal lah Zen di kamar rawat itu. Zen membelai rambut Riana sambil duduk di kursi yang diduduki Andrias tadi. Ia meletakan kepalanya sambil mengusap rambut Riana dan tak lama dia pun tertidur.

Sedangkan itu Andrias berjalan keluar dari gedung rumah sakit tempat Riana di rawat.

"Cepatlah kembali, aku merindukanmu, Adriana...."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.































Riana's adventure in Aegis Orta
season 1 is over






























Next, Riana's adventure in Aegis Orta season 2 begins






















Preview dialog Riana di Season 2

"... Gorengan ku belum bayar anjir..."

"..fix mati beneran aku.."

' untung malaikat kalau ga udah ku lempar sepatu ke wajahnya'

'hiii Om Amon mengerikan..'

'jadi gini rasanya jadi nyamuk.._-'

'gila! Kak Furfur cantik banget woii!'

"Lingsir wengi~"













Part 20 (S1) Epilog end

See you in Season 2 readers (ノ◕ヮ◕)ノ*.✧

Enter the Webtoon |Aegis Orta| 「1」✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang