Prolog

109 22 1
                                    

Semesta biarkan aku bercerita
Tentang Asmaraloka yang tak kunjung menemukan titik tera
Antara masa lalu yang tak bisa pergi
Juga masa kini yang tak sanggup ku capai

Dari lelaki lokawigna yang tak pandai merangkai kata

....

Sebuah masa lalu tentu akan indah pada masanya. Ada sebuah ruang yang pada kalanya menjadi tempat menyimpan semua harsa serta lara yang terjadi pada masanya. Orang berkata bahwa jangan terlarut dengan hal yang berlalu dan mulailah lembar baru.

Semesta, apa kau tahu?

Manusia masa lalu itu terus menghantui kehidupan remaja ceria pada kalanya. Kini ia dirundung duka lara karena teringat mantan wanitanya. Apakah kau bisa mengembalikan harsa serta ceria seperti sedia kala?

Biarkan dia menuliskan kisah dilembar barunya tanpa ada si manusia dari kisah lamanya. Banyak hal yang dia adorasikan untuk bisa mengembalikan harsa. Namun nyatanya, kau terus mengujinya dengan bayang-bayang masa lalunya.

Untuk kesekian kalinya dia terpuruk dan ingin dikembalikan harsanya. Namun jika berkenan, biarkan dia bahagia dengan insan baru yang hadir dalam hidupnya. Aku mohon, semoga kau membaca sekilas keluhanku tentang dia. Aku hanya ingin dia bahagia. Tanpa bayang-bayang masa lalunya.

Semesta, jika kau mengizinkan,

Aku akan berjanji di bawah redup baswara juga sayup sang bayu untuk membahagiakan dia. Walau banyak jaremba yang harus ku tempa. Aku hanya ingin dia bahagia.

 Aku hanya ingin dia bahagia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

                   

Jaremba AtmaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang