...
Mau dilihat berapa kali pun, percuma saja. Nama driver online yang akan mengantarkan aku malam ini memang Winwin.
Iya. Dia Winwin yang itu. Winwin-ku dulu.
Sudah sangat terlambat untuk membatalkan pesanan karena posisi Winwin hanya butuh sekitar lima menit untuk sampai di lokasi. Lagipula aku sudah lelah dengan segala hal yang terjadi hari ini, dan sudah tidak punya tenaga untuk menyalahkan semesta kenapa aku harus bertemu kembali dengan Winwin.
Di tempat ini. Disaat seperti ini.
Lima menit telah berlalu dan aku dapat melihat sebuah mobil yang sangat aku kenali menepi di lobby tempatku berdiri, Honda HR-V Special Edition JBL Audio warna hitam, mobil pertama yang Winwin beli dari hasil kerja kerasnya, dan aku sendiri ada disana, menemani kerja kerasnya dari nol.
Aku segera masuk dan duduk di kursi belakang. Aku menarik seatbelt ke sisi lain tubuh, ketika sebuah suara menginterupsi.
"Hey, mind to sit in the front? Aku gak biasa liat kamu duduk di belakang."
Aku menoleh ke depan, melihat Winwin dengan tatapan memohon.
"Please?"
Aku menghela napas.
"Oke"
Aku akhirnya membuka pintu dan masuk kembali, menempatkan diri duduk di kursi depan, disamping Winwin. Setelah seatbelt terpasang dengan benar, barulah Winwin melajukan mobilnya perlahan ke jalanan.
"Kamu pulang malem banget? Emang kerjaan kantor lagi padat ya?" Winwin bertanya tanpa menoleh, matanya tetap fokus memperhatikan jalanan. Aku menoleh, untuk sepersekian detik kemudian kembali memalingkan wajah.
"Iya. Lembur" jawabku datar. Winwin hanya mengangguk.
"Mau dengerin lagu gak?"
"Boleh"
Suara lagu dari speaker mobil kini sudah memenuhi seisi mobil. Kami berdua larut dalam lagu yang diputar. Cheat Codes, CADE - Stay With You. Lagu pertama yang akan terputar di playlistnya, dan aku masih ingat jelas.
Aku bahkan masih hafal lagu apa yang selanjutnya akan berputar, sampai lagu terakhir di playlist. Selera musik Winwin sangat bagus, karena itu aku paling suka driving bersama Winwin.
Dulu. Sekarang sudah tidak lagi.
"So how's life?" kali ini Winwin menoleh sebentar, yang ditatap hanya menatap datar jalanan didepan.
"Fine" jawab aku singkat.
"Ada yang seru hari ini?"
Aku diam sebentar. Dibanding seru, lebih banyak kejadian tidak menyenangkan yang terjadi hari ini. Aku kembali menghela napas. Ingin sekali menumpahkan kekecewaan dan kekesalan ku hari ini kepada lelaki itu, tapi aku urungkan.
Aku sadar keadaan sudah tidak sama lagi.
"Biasa-biasa aja" jawabku akhirnya.
"Okay then. Maaf ya aku banyak tanya" lelaki itu menggaruk tengkuknya. Tidak biasa dengan jawaban-jawabanku yang singkat dan datar.
Mungkin dia ingin sekali bertanya apa yang terjadi hari ini sehingga membuat wajahku begitu kusut, begitu tidak bersemangat. Tapi dia urungkan. Winwin harus ingat kalau sejak enam bulan yang lalu kami sudah tidak ada apa-apa.
Dulu saat masih bersama, kami selalu punya banyak topik untuk dibicarakan. Winwin akan menanyakan hal-hal kecil seperti bagaimana hariku, kejadian apa yang terjadi hari itu, dan tentu saja aku akan dengan senang hati menceritakannya.
Tapi itu dulu. Sekarang tidak lagi.
Jujur, ada banyak hal yang sangat ingin aku ceritakan dan tanyakan pada Winwin.
Misalnya, kenapa diantara banyak kegiatan yang bisa Winwin kerjakan, ia memilih menjadi driver online. Lalu bagaimana coass nya. Apa saja yang sudah terjadi di hidupnya. Dan apakah dia sudah mendapatkan sosok penggantiku.
Lagu selanjutnya yang terputar. Geisha - Sementara Sendiri.
Aku lagi-lagi menghela napas.
"Kamu gapapa?" tanya lelaki itu khawatir. Winwin sepertinya tahu suasana hati ku sedang tidak baik.
"Gakpapa"
Lelaki itu menghela napas pasrah. Dia tidak suka sikap ku yang seperti ini. Dingin. Terlalu dingin.
"Kamu bisa cerita ke aku. You know, as a friend!"
Aku menoleh sebentar, kemudian kembali menatap jalanan didepan.
"Everything is fine. Gue cuma capek aja, Win."
"Oke. Maaf kalau gue udah lancang."
Lagu berikutnya berganti lagi. Justin Bieber - That Should Be Me.
Everybody's laughin' in my mind
Winwin tersenyum miris, mengingat kembali hubungannya dulu. Dia menoleh ke sebelahnya, dan aku sedang melamun.
Rumors spreadin' 'bout this other guy.
Do you do what you did when you did with me?
Does he love you the way I can?
Winwin berdehem. Tidak paham kenapa harus lagu ini yang di putar saat ini. Dia menoleh kembali, aku menolehkan kepala ke samping, sehingga Winwin tidak bisa melihat wajahku dengan jelas.
Did you forget all the plans that you made with me?
'Cause baby, I didn't.That should be me holdin' your hand.
That should be me makin' you laugh.That should be me, this is so sad.
Lelaki itu meringis. Perlahan dia menepikan mobilnya didepan bangunan dengan pagar tinggi berwarna coklat.
"Thanks, Win"
Aku hendak membuka pintu mobil saat tanganku ditahan oleh Winwin.
"I'm sorry"
Aku menoleh, menatap Winwin dengan wajah bingung.
"Sorry for what?"
"Everything. Aku gamau kamu jadi musuhin aku kayak gini"
Aku menghela napas, untuk kesekian kalinya.
"Win, udah gue maafin. Gue cuma lagi capek aja."
Winwin tersenyum tipis. Dia melepas pegangan tangannya.
"Oke. Tapi, kalau ada apa-apa, kamu bisa cerita ke aku. I'm all ears"
Kali ini giliran gue yang tersenyum.
"Makasih ya, Win. Nanti gue kasih bintang lima" tanpa menunggu jawaban Winwin, aku membuka pintu dan turun.
KAMU SEDANG MEMBACA
NCT IMAGE | SEASON 2
FanfictionSekumpulan cerita oneshoot dengan cast NCT 127 | NCT DREAM | WAYV Warning !! 🚫 1. Silahkan baper 😅 2. Silahkan dibayangkan sendiri, bagaimana rasanya member NCT favorite kalian sebagai kekasih/pasangan/partner kalian. 3. Jangan lupa untuk [VOTE] n...